"Jennie!!!" sentak Jisoo sembari mengepalkan tangannya, nafasnya tersengal, tangan yang sebelahnya memegang perutnya yang tampak sedikit membesar.

Jennie melepaskan ciumannya dengan Taehyung, sementara laki-laki itu mengusap bibir Jennie menghapus jejak saliva nya di bibir Jennie.

"Kenapa soo?" tanya Jennie seperti tidak kejadian apa-apa.

Jisoo hanya diam, tubuhnya bergetar menahan amarah, kakinya melangkah maju menatap sengit Jennie.

Tetapi, Taehyung sudah berdiri di hadapan Jisoo dan menaikkan alisnya" Kau mau ngapain?"

Jisoo menggeser tubuh Taehyung, sehingga laki-laki itu bergeser sedikit sehingga membuat Jisoo bisa melihat wajah Jennie walaupun sedikit tertutup oleh tubuh Taehyung yang hanya bergeser sedikit.

"Apa maksudmu? Kau mencium calon suami ku!' sentak Jisoo dengan nafas memburu, tangannya memegang bahu Taehyung yang masih berada di depannya.

Jennie terkekeh" Calon suami? Dia itu pacarku." ucapan Jennie justru membuat Taehyung tidak percaya apa yang didengarnya, hingga laki-laki itu pun menoleh dan menatap Jennie.

Jennie menoleh menatap Taehyung yang terkejut" Kenapa? Bukannya kita memang pacaran sayang? Kita juga sudah saling memiliki beberapa bulan lalu, dan sialnya aku belum juga hamil." ucap Jennie gamblang.

"Jennie stop!! Kau sudah keterlaluan, kau--

"AKU ATAU KAU YANG KETERLALUAN SOO??" Jennie meninggikan suaranya membuat Taehyung menghampiri Jennie dan mengelus tangan kekasihnya itu.

"Hey, What is it, honey? Kenapa kamu marah-marah begini? Kamu---

"Kenapa? Kamu nggak suka aku marahin Jisoo? Trus, kenapa kamu seperti tidak suka jika aku mengatakan kalau kita berpacaran!" tanya Jennie menatap Taehyung tajam.

Taehyung menggeleng" Apa yang kamu katakan sayang, pertama, kamu lagi sakit makanya aku marah kalau kamu marah-marah, kedua, bukannya kamu kemarin yang bersikeras agar hubungan kita tidak ada yang tau, bahkan Jisoo? Kalau kamu bilang aku tidak suka dia tau kita berpacaran kamu salah besar sayang, justru aku senang, kekasihku semakin berani."

Jennie meneteskan air matanya dan menundukkan pandangannya malu menatap Taehyung. Dirinya telah salah menyia-nyiakan Taehyung selama ini hanya karena Jisoo.

"Hei, sayang hei. Kok menangis? Aku---

"Taehyung!! Cukup sandiwara nya, aku muak, aku mau pulang!" ucap Jisoo memotong pembicaraan Taehyung.

Taehyung menghela nafas dan berbalik menatap Jisoo" Sebaiknya kau diam, aku tidak perduli kau mau pulang atau enggak."

Jisoo menarik tangan Taehyung" Anterin aku pulang!"

Taehyung kembali menarik tangannya"Kau gila? Aku sedang menunggu kekasihku, dan kau yang---

"KEKASIH, KEKASIH, KEKASIH!! SUDAH CUKUP KIM TAEHYUNG! AYO PULANG, KAU CALON SUAMIKU!"

Jennie mendongak menghapus airmata nya dan berdecih" Dasar tidak tau malu.."

Jisoo berhenti menarik tangan Taehyung dan menatap Jennie dengan air mata berlinang.

"Kau, hamil anak orang lain dan kau menyuruh kekasihku bertanggungjawab?"

Jennie akhirnya mengatakan hal itu yang membuat Taehyung menghela nafas lega sementara itu Jisoo menangis menatap Jennie.

"Jennie, tidak bisa kau bersikap dewasa? Kau mengatakan itu untuk memuaskan hatimu sendiri kan?" ucap Jisoo mencoba tenang membuat Jennie merasa kesal karena Jisoo lagi-lagi mengelak.

Jisoo beralih menatap Taehyung dan menggenggam tangan laki-laki itu" Itu tidak seperti---"

"Seperti apa?' Tanya Taehyung.

"Taehyung, kamu percaya dia?"

Taehyung tersenyum miring menghempaskan tangan Jisoo yang menggenggam tangannya.

"Jika aku belum tau pun, aku akan percaya Jennie melebihi apapun." ucap Taehyung tegas.

Jisoo terdiam tangannya bergetar, saat ini dirinya tidak ingin lemah" Taehyung, seharusnya kamu percaya aku, bukan orang lain. Bukannya kau sangat menyukai ku dulu?"

Taehyung menghela nafas deru nafas nya teratur, karena mencoba menahan gelombang emosi yang di dalam dirinya.

"Aku dulu memang sangat menyukaimu soo, bahkan aku sampai melupakan Jennie yang juga sahabat kita. Aku menghiraukannya yang sudah menyukai ku dari dulu. Bahkan aku terlalu buta menyukaimu, aku sampai tidak tau siapa yang selama ini selalu berbalas email dengan ku, siapa yang selalu mendengar keluh kesahku saat di Paris."

Jisoo meneteskan airmata nya dan menggelengkan kepalanya" Aku minta maaf soal dulu Taehyung, tapi sekarang aku sudah mencintai mu Taehyung. Aku sangat mencintaimu."

Taehyung menggelengkan kepalanya" Kau harus menikah dengan ayah dari anakmu itu."

"Kau ayahnya.."

"Jangan lagi berbohong please, aku dan Jennie udah cukup lelah melihat kebohonganmu ini. Anak itu bukan anakku, itu anak Axel." Taehyung menjeda ucapannya menarik nafas kembali menatap Jisoo yang sudah terisak dengan nafas yang tidak beraturan.

"Aku tidak ingin mengatakan apapun tentang rencana rendahanmu ini untuk mendapatkanku, karena disini Jennie selalu mendorong ku untuk menikah denganmu, sementara itu kau? Apa yang sudah kau beri untuk Jennie? Hanya kesakitan soo, hanya air mata yang kau beri kepada Jennie. Tidakkah kau sadar, seberapa sayangnya Jennie kepadamu?" Taehyung menghampiri Jennie yang terisak dan langsung memeluk gadisnya yang rapuh itu.

"Aku tidak perduli sekarang soo, mau dunia tidak menyetujui aku dan Jennie, aku tetap akan menjadikannya milikku."









Good night reader semoga mimpi indah ya🫶
Karena konfliknya udah mereda.
Semoga aja Jisoo berubah dan mau mengakui kesalahannya ya?
Jangan lupa like dan komen guys🤍



Wrong objective Where stories live. Discover now