Seketika Taki tertawa puas, ia berdiri dari duduknya dan menarik Jay hingga Jay ikut berdiri.
"Kalo kata gua lo cepet ngumpet sama Sunoo" ucap Taki di sela sela tawanya.
Jay mengikuti apa kata Taki, dan Taki segera berlari menjauhi temannya menuju kelasnya sendiri. Ia sadar bahwa ia sudah bolos keluar kelas sangat lama bahkan dua jam pelajaran telah ia lewati.
Jay berlari mendekati adiknya yang sedang sibuk menata bunga, bersembunyi dibelakang punggung Sunoo dengan sedikit membungkuk sambil memeluk pinggang Sunoo dari belakang.
"Apaan dah?" Tanya Sunoo.
"Plis bantuin kakakmu ini sun, meski kita tiri dan kita sama sama punya dua Ibu gua cuman pengen lo bantuin gua sebagai kakak tiri lo sun. Coba lo bayangin hidup tanpa gua, pasti kehidupan elu bakal hampa banget sun. Gua juga minta maaf kalo gua banyak salah sama lo selama ini apalagi gua sering jahil nyembunyiin sepatu lo sebelum berangkat sekolah" jawab Jay, ia menenggelamkan wajahnya di punggung sang adik dan memejamkan kedua matanya.
"Kak, kakak kenapa?" Tanya Sunoo heran.
"Kalo ada Jungwon datang terus nanyain gua bilang aja gua ga ada ya? Ya ya ya? Ini gua udah diantara hidup dan mati" balas Jay.
Sunoo mengerutkan alis tak paham namun ia memilih abai lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertahan tadi.
"Gausah meluk gua kalo gitu, nanti tangan kakak keliatan" ucap Sunoo.
Jay melepaskan pelukannya, ia berjongkok dibelakang adiknya berharap Jungwon tak menyadarinya disana.
Tit tit titt!
"Yo! Lanjutkan lanjutkan"
Dua motor sport berwarna hitam dan merah memasuki area sekolah dengan pengendara yang memakai helm full face nya masing masing. Mereka memarkirkan motor di ujung lapangan dan turun dari motor.
Jungwon melepaskan helmnya berbeda dengan Heeseung yang masih setia memakai helmnya, pemuda itu melangkah melewati meja meja dengan taplak meja berwarna putih.
Sampai Jungwon berhenti di meja terakhir dengan Sunoo disana, melihat sekeliling merasa ada sesuatu yang menjanggal. matanya menurun melihat adanya rambut hitam yang berada di belakang Sunoo.
Jungwon terkekeh, bahkan Sunoo yang ada disana hanya tersenyum tipis.
"Sun, kakak lo mana?" Tanya Jungwon.
"Idk. Mungkin lagi jalan jalan sama temennya?" Balas Sunoo.
"Padahal gua pengen banget nyipok kakak lo itu ditempat, tapi kayaknya di toilet lebih bagus"
"Emang dia ngapain?"
"Ngirim foto sambil melet, katanya lagi rewel giliran gua udah sampe malah hilang dia nya"
Keduanya tertawa, Jay yang masih di posisi yang sama menutup mulutnya dan memejamkan kedua matanya.
"Udah kak mau sampe kapan sembunyi dibelakang Sunoo?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Jay membelalak kaget, ia berdiri dari persembunyiannya sambil memanyunkan bibir kesal.
"Ayo latihan, besok udah mau tampil" ajak Jungwon.
"Gamau, nanti gua di cipok lagi. Pokoknya engga! Gua mau bareng adek gua aja" bantah Jay yang melingkarkan tangannya di pinggang Sunoo dari belakang.
"Kalo kakak melukin Sunoo terus latihannya bareng Sunoo gimana dia bisa ngelanjutin kerjaannya? Udah ayo bareng aku" balas Jungwon.
"Janji lo gabakal nyari kesempatan sama gua?" Tanya Jay.
"Janji.." balas Jungwon.
Jay melepaskan pelukannya, ia berlari menuju panggung untuk mengambil kertas kertas miliknya.
"..Mungkin" sambung Jungwon.
"Pftt-- sehat sehat Park Jongseong" lirih Sunoo disela sela tawa kecilnya
•••
Kringg~
Bel sekolah berbunyi, para murid kembali berbondong bondong keluaran kelas.
Jay dan Jungwon sedang duduk menyilangkan kaki mereka di atas panggung dengan kertas mereka masing masing. Jay yang sedang membaca paragraf di kertasnya dan Jungwon yang sedang memandangi bidadari di depannya.
"Sekian dari saya mohon maaf jika ada salah kata saya Park Jongseong izin mengundurkan diri dan terimakasih. Nah bagian ini kalo kata kata saya nya diganti jadi kita gimana?" Tanya Jay dengan pandangan yang masih mengarah ke selembaran kertas di depannya.
Tak ada balasan, saking kagumnya Jungwon dengan bidadari di depannya ia sampai tak bosan bosan memandangi Jay dari dekat. Jay menoleh lalu menatap Jungwon polos.
"Jungwon ah! Ini gua udah serius lo nya ga serius, coba serius sedikit!" Kesal Jay.
"Jadi kakak mau diseriusin?" Goda Jungwon.
"Jungwon!" Tekan Jay.
Mereka menghabiskan waktu dengan latihan, latihan dan latihan. Tak jarang kedua adam itu berantem hanya karena hal sepele, itu semua juga terjadi karena kejahilan Jungwon dan emosi Jay yang kadang naik turun.
Dua pemuda mendekat, masing masing diantara mereka menggantungkan tali ransel di bahu mereka masing masing. Salah satunya menaiki tepi panggung dan terduduk di sebelah Jay.
"Ciee berduaan aja nih" goda Ni-ki.
"Bacot! Lo juga berduaan aja tuh sama Sunoo, diem diem mencurigakan hubungan kalian lama lama" cibir Jay.
"Adek lo nih yang ngikutin gua sampe sini, emang aslinya stalker tu orang" balas Ni-ki.
"Kalo aku stalker juga stalkernya Nishimura Riki kan?" Balas Sunoo santai.
"Lo mau diem atau mau gua tampar?" Ancam Ni-ki.
"Udah lo ngapain kesini sun?" Tanya Jungwon yang akhirnya membuka suara.
"Ngajakin pulang bareng aja sih, lo udah selesai atau belum? Kalo belum gua duluan aja" balas Sunoo.
"Ud--" jawab Jungwon yang terpotong.
"Engga! Belum! Dia masih disini bareng gua, kalo lo mau lo duluan aja nih bareng si curut. Gua sama Jungwon masih latihan" ucap Jay memotong.
"Buset lo betah banget bareng Jungwon, jangan jangan.." jawab Sunoo yang sengaja ia pelankan.
"Jangan jangan apa!? Besok acaranya udah dimulai kaga usah mikir yang negatif negatif dah klen, udah pulang sana kalian berdua!" Tekan Jay.
"Iya iya ibunda sayang, Sunoo duluan ya bunda" ucap Sunoo.
"Bunda Ni-ki duluan juga ya bunda, love you bunda sayang" ujar Ni-ki.
"Ayah mana uang jajan Sunoo?" Tanya Sunoo kepada Jungwon di sebelahnya sembari mengadahkan satu tangannya.
"Ni-ki juga ayah" ucap Ni-ki yang ikut mendekat.
Jungwon menggeleng pelan sembari tertawa kecil, ia mengeluarkan dompet hitamnya, mengeluarkan uang dua lembar berwarna merah dan memberikannya kepada Ni-ki Sunoo satu satu.
"Okee! Terimakasih ayah! Ayo Sunoo kita pulang" ajak Ni-ki sembari merangkul pundak Sunoo dari kanan.
Sunoo yang mendapatkan rangkulan itu terkejut, namun ia membalasnya dengan merangkul pinggang Ni-ki disebelahnya. Mereka berdua pergi keluar gerbang sekolah bersama.
"Won, sumpah lo ngasih dua orang itu duit lo?" Tanya Jay yang sama sekali tak percaya.
"Kan mereka anak anak kita sayang? Bunda juga kalo mau bilang aja, nanti ayah kasih" senyum Jungwon.
"Stop ayah bunda ayah bunda begitu" sinis Jay.
YOU ARE READING
1 Hari 20 Plot Twist ─ WONJAY [END]
Teen FictionGAWAT! Ketua geng motor yang terkenal itu ga keliatan seram lagi di dekat waketosnya. KOK BISA!? "Anjing pun insecure sama sifat lo"- Jongseong. ⚠️ BXB, TOXIC, BULLYING, SHIPPER 🔞⚠️ JANGAN SALAH LAPAK!! JUNGWON (SUNOO, SUNGHOON) TOP/DOMINAN Homop...
1H20PT : CHP. 12
Start from the beginning
![1 Hari 20 Plot Twist ─ WONJAY [END]](https://img.wattpad.com/cover/396270566-64-k815610.jpg)