Ketiga pemuda itu tampak memasuki sebuah mobil pick up yang digunakan mereka untuk membawa tiang tiang tenda dengan Heeseung yang menyetir, Jungwon di sebelah kursi pengemudi, dan Sunoo yang berada di bagian belakang mobil.

Jay menatap kepergian ketiga itu dengan menyipitkan matanya, seingatnya mereka bertiga pernah berantem hanya karena masalah kecil. Kenapa sekarang mereka bertiga malah terlihat sangat akur? Tampaknya ada yang harus Jay selidiki.

Jay menuruni panggung, ia melangkah menjauhi area lapangan sampai langkahnya terhenti karena jeritan seorang siswa dari belakang yang membuat gendang telinganya terasa terpukul keras.

"JAYY!!!!"

Jay membalikkan badannya, ia menatap temannya -- Ni-ki dengan tajam. Siswa kelas sebelas itu memang tak tahu malu sama sekali.

"Lo bolos jam segini? Gila keren juga trik bolos lo bisa bolos jam segini" tangan Ni-ki yang menganggur dibuat menepuk pelan pundak temannya.

"Engga anjing, dispen lagi nih panas panasan kan emang kentot" cibir Jay.

"Sabar elah, orang sabar punya sugar daddy" tawa Ni-ki.

"Najis" umpat Jay.

Mereka banyak mengobrol disana, dari yang berdiri dan mengobrol santai sampai terduduk dan berbisik bisik, entahlah sedang apa mereka.

Sampai datang mobil pick up yang digunakan ketiga insan tadi. Orang yang turun duluan adalah Heeseung ia langsung mengangkat meja, meja dibalikkan dan diangkat dengan mudah di atas pundak Heeseung lalu melangkah membawanya menuju tengah tengah lapangan.

Orang kedua adalah Sunoo, ia mengangkat satu meja sama dengan Heeseung yang ia letakkan di pundak kanannya, satu tangannya yang menganggur digunakan untuk menenteng pot bunga yang ukurannya tak terlalu besar.

Yang terakhir Jungwon, anak itu membawa dua pot bunga. Satu yang besar ia letakkan di atas pundaknya dan memeganginya agar tak terjatuh, satu yang sedang di tentengnya di sebelah tangannya.

Singkat tapi berhasil membuat para saksi berteriak histeris ditambah dengan murid murid yang berada di depan kelas mereka, entah sedang apa mereka.

Melihat adanya bunga yang jatuh, Sunoo mengambilnya lalu menggigit tangkai bunga mawar tersebut. Dengan sengajanya mereka bertiga melewati Jay dan Ni-ki yang berada di pinggir lapangan.

Merasa ini sebuah kesempatan, Sunoo menatap Ni-ki hingga mereka melakukan eye contact. Sunoo mengedipkan sebelah matanya, ia tersenyum menampakkan giginya yang sedang menggigit tangkai bunga.

Ni-ki awalnya jutek, sampai Jay terus terusan menggodanya yang membuatnya akhirnya tersenyum senyum sendiri.

"CIEE CIEEE!" Goda Jay kepada temannya yang ia pukuli punggungnya sedari tadi.

"JANGAN NGEGODA GUA KAYA GITU NJING!" Balas Ni-ki.

Jungwon tak hilang, anak itu juga berada di depan Jay yang sedang sibuk dengan temannya. Lagi dan lagi rasa penatnya hilang hanya karena melihat senyuman yang terukir di wajah Jay. Ia tersenyum, tampaknya ia benar benar gila.

Heeseung yang melihatnya menggeleng pelan, tak ingin menyia-nyiakan waktu ia menurunkan meja di bahunya dan meletakkannya di tengah tengah lapangan, sementara ia menggerakkan lengannya sebagai pijatan singkat.

Mereka kembali melakukan kegiatan masing masing terkecuali dengan Jay yang sibuk mengobrol dengan temannya. Anggota anggota yang lain jelas tak ada yang komplen karena Jungwon sudah menjelaskan bahwa peran Jay juga penting disini apalagi Jay adalah mc yang harus menjaga suaranya.

Heeseung yang sedang merapihkan deretan pot pot bunga kecil seketika mendongak, ia menatap seseorang pemuda yang berhasil menyita perhatiannya.

"JAYYY!! BAYIK KECIL GUAAAA UHUUUUYY"

Teriakan itu berhasil menyita seluruh murid, bahkan guru yang tak sengaja lewat ikut menoleh. Sunghoon -- orang yang berteriak tadi langsung menutup mulutnya dan membungkuk bungkuk seolah olah meminta maaf.

Jay, Ni-ki dan Sunghoon akhirnya bertemu. Mereka melingkar lalu berpelukkan dengan erat, pelukan itu di dampingi dengan lompatan kecil dari mereka bertiga.

"Sumpah kalian berdua bolos di waktu yang bersamaan? Jangan jangan kalian janjian" tanya Jay heran karena teman temannya satu persatu berlari menghampiri merek padahal ini masih di jam pelajaran.

"Emang janjian di grup, mau kantin terus langsung ke rooftop buat ekhem lo tau lah ya. Kita mah dari tadi ngetag lo tapi ga dibales yaudah ini juga rencananya gua mau jemput elu" perjelas Sunghoon.

"IKUTT!!" Jerit Jay.

Jay membalikkan badannya, ia berlari kecil menghampiri Jungwon yang berada di tengah lapangan dengan papan scanner dan pulpen di tangannya. Ia sibuk mengecek perlengkapan acara sekolah nya.

Saat sampai, Jay berdiri di depan Jungwon dengan polos yang berhasil membuat Jungwon mengalihkan pandangannya dari papan scannernya. Wajah polos Jay bahkan tetap terlihat cantik dan menggemaskan di matanya.

"Kenapa kak?" Tanya Jungwon heran.

"Gua mau ikut Sunghoon Ni-ki yaa? Bentar lagi kan istirahat jadi izinin gua bareng mereka ya? Nanti gua balik selesai istirahat sambil bawa kertas yang dikasih kepsek kemarin buat latihan disini oke oke oke??" Tanya Jay dengan senyuman manisnya.

Jungwon tertawa kecil, kakak kelasnya ini memang pintar membuat Jungwon luluh dan menyerah sekaligus meleleh.

"Iya kakak cantik, dijaga pola makannya ya jangan minum yang aneh aneh takutnya suara kakak hilang lagi" jawab Jungwon dengan tangan yang terulur naik untuk menepuk pelan kepala sang kakel.

"Okee!" Senang Jay.

Jay berlari menjauhi Jungwon, menggandeng kedua lengan temannya dan membawa mereka berdua pergi dari sana.

Jungwon tersenyum kecil karena tingkah kakak kelasnya, ia sadar jika Jay selalu mencari kesempatan dengan hati Jungwon yang gampang luluh dengannya namun ia diam saja karna jujur saja ia menyukai Jay yang begini dari pada yang lagi mode stelan cuek.

Sunoo datang menghampirinya temannya, ia merangkul pundaknya lalu menyimpan sebelah telapak tangannya kedalam saku celana.

"Kalo di lihat lihat Ni-ki lucu juga, nikahin ga sih won? Kayaknya bakal bagus kalo gua ambil tanggal nikah kayak tanggal lima belas atau enam belas gitu" ucap Sunoo.

"Apa alasannya lo mau ngambil tanggal nikah segitu?" Tanya Jungwon.

"Itu artinya nanti gua bakal punya anak lima belas lebih lah" sombong Sunoo.

"Nikah aja belum udah kepikiran sampe anak" jawab Jungwon datar.

•••
TBC

1 Hari 20 Plot Twist ─ WONJAY [END]Where stories live. Discover now