Untungnya para siswa/i disana pintar menjaga kebersihan dan pintar menjaga perlengkapan sekolah mereka.

Jay terduduk di tepi panggung dengan kaki yang di selonjorkan kebawah, satu kipas angin kecil yang dipegangi Jungwon membuat nya tak kegerahan lagi.

"Bucin banget njing" cibir Sunoo.

Jungwon dan Jay tak membuka suara, mereka sibuk diam diaman dengan Jay yang melamun dan Jungwon yang sibuk memperhatikan cara kerja teman temannya.

Sampai ada kejadian dimana tiang tenda miring seolah olah ingin terjatuh dan kejadian itu berada di depan Jungwon dan Jay sendiri.

"Won! Tiang di depan lo miring!" Jerit Heeseung dari kejauhan.

Jungwon dengan cepat turun dari atas panggung, ia menahan tiang tenda dengan kuat saat tenda itu mencoba menjatuhkan tubuh Jungwon.

Namun tenaga anak kelas sebelas itu tak main main, ia berhasil menegakkan tenda dengan dua tangannya saja. Sebagian anggota dibuat menganga saat melihat kejadian itu, termasuk Jay yang melotot tak percaya.

Heeseung mendekat, ia mengambil beberapa alas tiang yang membuat tiang tiang tegak berdiri lalu melemparkannya kepada sang waketos. Jungwon mengangkat tiang tenda tersebut lalu memasang alas tiang itu dengan mudah, ia menjauh sembari membersihkan debu di kedua telapak tangannya.

"Nanti bagian tiang tiang di kasih pot bunga ya, buat jangan terlalu polos. Hias aja" ucapnya.

Anggota anggota mereka sangat tak percaya, bagaimana bisa Jungwon mengangkat sebuah tiang yang harusnya diangkat dua sampai tiga orang di angkat dengan enteng oleh satu orang saja!?

Dan juga bagaimana Heeseung memberi informasi dan bergerak santai sedangkan murid yang lain sudah sangat panik!?

Heeseung mendekati Jungwon lalu membisikkan sesuatu, Jungwon yang mendengarnya mengangguk paham.

Jungwon mendekati Jay, mencuri pandang kepada yang lebih tua lalu tersenyum tipis.

"Jangan ngeliatin gua kaya gitu monyet" umpat Jay.

"Kanda izin jalan dulu ya dinda sayang? Jangan macem macem disini, oke?" izin Jungwon sembari meraih tas selempangnya yang berada di belakang Jay.

"Mau kemana?" Tanya Jay.

"Mau ngambil pot bunga sama meja sekalian" jawab Jungwon.

"Gua ik--"

"No, dinda harus tetap disini. Ajak aja Ni-ki kalo mau tuh orangnya tadi aku liat lagi muter muter sekolah"

"Gamau, mau ikut pokoknya"

"Ga boleh kakak cantik. Nanti kakak kecapean, kakak diem aja udah keringetan apalagi kakak ngangkatin yang berat berat, udah jaga disini aja ya? Mending disini enak"

Jay memutar bola matanya malas, tanpa sengaja ia sedikit memanyunkan bibirnya sebal. Ia meraih kipas angin kecil di sebelahnya lalu mendekatkan kipas angin itu ke wajahnya.

"Jangan lama lama njing" ucap Jay.

"Ohh sekarang udah set sat set ya ga ada gengsi gengsian lagi? Iya kak, ga lama" balas Jungwon.

"Eh maksud gua jangan pergi lama lama nanti yang lain pada nyariin lo bukannya gua nyuruh lo jangan lama lama karna gua gamau kelamaan jauh jauh sama lo ya" jelas Jay.

"Aku ga ngomong kaya gitu? Jadi emang kakak gamau kelamaan jauh dari aku begitu?"

"Yang bajingan Jungwon! Udah sana lo pergi aja anjing"

Jungwon tertawa kecil, ia meninggalkan Jay yang masih setia duduk di tepi panggung. Ia menatap kepergian Jungwon dan Heeseung dengan wajah polosnya.

"Sunoo! Sini ikut" ajak Jungwon yang Jay dengar dari kejauhan.

1 Hari 20 Plot Twist ─ WONJAY [END]Where stories live. Discover now