Jay sudah tak ada mood untuk berjalan, ia memilih untuk istirahat di depan kelasnya.
Ia hanya diam disana, melihat betapa lincahnya adek kelasnya bermain sepak bola di depan lapangan kelasnya membuatnya iri. Sebenarnya ia bisa saja bergabung dengan tim sepak bola itu namun adiknya selalu melarangnya terus menerus hanya karena luka di kepalanya.
Sampai ada seorang anak kecil perempuan menghampiri Jay dan menepuk sebelah paha Jay, Jay menoleh lalu tersenyum manis. Ternyata anak kecil di bawahnya adalah anak kecil yang ia temui kemarin di ruang OSIS.
"Haloo kakak!"
"Halo kecill, kamu dari manaa?"
"Dalii kelas kakak akuu!"
Jay mengangkat tubuh anak kecil di depannya, ia mendudukan anak kecil itu di atas pahanya membuat yang lebih kecil langsung menyandarkan kepalanya di dada Jay.
"Nama kamu siapa cil?" Tanya Jay yang memainkan jari jari kecil anak kecil di atas pahanya.
"Nama athu?? Namaku Mitko! Panggil saja mimi" balas Mitko masih dengan senyumannya.
"Namamu kaya laki laki ya" ucap Jay.
"Soalna ayah aku maunya anak laki laki tapi aku pelempuann kakaa" balas Mitko.
Jay terdiam, ingatan ingatan yang membuatnya pusing kembali menghantuinya.
"Harusnya kamu itu perempuan biar bisa bantuin Mama disini, kamu tuh cowok bukannya bantuin orang tua malah main terus!"
"Aku minta putus, kamu ternyata tak sekaya yang ku pikirkan. Pokoknya aku mau putus!"
"Kakak! Mitko mau ke kantin yaa!" Ucap Mitko yang tak sadar jika Jay melamun. Ia mencoba turun dari pangkuan Jay sampai ia berhasil.
Plakk! "Dasar anak ga tahu diri!"
"JAY!! ADEK GUA COK!!"
Jay tersadar dari lamunannya, ia langsung mencari sumber suara yang tadi meneriakinya, ternyata itu teriakan temannya.
"Apaan? Adek lo gapapa anj-- ANJING MITKO!! MINGGIR CIL!!"
Mata Jay membulat sempurna saat melihat Mitko yang sedang berlari, namun bukan itu yang membuatnya kaget. Ia kaget karena melihat adanya bola yang terlempar mendekati Mitko, Jay dengan cepat berdiri dari duduknya lalu berlari mengejar Mitko guna menlindungi yang lebih kecil.
Jay berhasil mendekati Mitko sebelum bola mendekat, Jay memeluk Mitko dengan kuat. Sampai bola itu seperti ditendang dengan kuat tepat di punggung Jay sendiri.
BRUKK!
Saat mendapatkan rasa sakit yang luar biasa, Jay meringis pelan lalu melepaskan pelukan Mitko.
"Kakak!! Kakak tida apa apa kann!" Tanya Mitko dengan panik.
"Gapapa, udah sana datengin kakak kamu" balas Jay dengan senyumannya.
Nicholas selaku kakak Mitko berlari mendekati, ia memeluk Mitko lalu mengecek keadaan sang adik kandung dengan teliti.
Jay berdiri, ia memegangi pinggang kanannya lalu memijat kecil pinggangnya sendiri.
"LO KALO NENDANG BOLA PELAN PELAN ANJING! LIAT ARAH JUGA DONG!!" Teriak Jay kepada adik kelasnya yang malah masih bermain di lapangan tanpa memperdulikan Jay yang kesakitan akibat ulah mereka.
"Aelah siapa suruh lewat sana, makanya mata dipake!"
"WOY SADAR DIRI ANJING, LO YANG GAPAKE MATA GOBLOK! UDAH NENDANG BOLA SEMBARANGAN BARU GA NGERASA SALAH SAMSEK LO!? ETIKA LO MANA ANJING, MANA!!"
CZYTASZ
1 Hari 20 Plot Twist ─ WONJAY [END]
Dla nastolatkówGAWAT! Ketua geng motor yang terkenal itu ga keliatan seram lagi di dekat waketosnya. KOK BISA!? "Anjing pun insecure sama sifat lo"- Jongseong. ⚠️ BXB, TOXIC, BULLYING, SHIPPER 🔞⚠️ JANGAN SALAH LAPAK!! JUNGWON (SUNOO, SUNGHOON) TOP/DOMINAN Homop...
1H20PT : CHP. 09
Zacznij od początku
![1 Hari 20 Plot Twist ─ WONJAY [END]](https://img.wattpad.com/cover/396270566-64-k815610.jpg)