GAWAT! Ketua geng motor yang terkenal itu ga keliatan seram lagi di dekat waketosnya. KOK BISA!?
"Anjing pun insecure sama sifat lo"- Jongseong.
⚠️ BXB, TOXIC, BULLYING, SHIPPER 🔞⚠️
JANGAN SALAH LAPAK!! JUNGWON (SUNOO, SUNGHOON) TOP/DOMINAN
Homop...
Jungwon beralih ke meja belajar di ujung kanan karena meja dan kursi guru dipakai Heeseung terpaksa ia harus memakai meja dan kursi murid biasa. Ia mengeluarkan laptop dari tas laptopnya, mengambil kacamata beningnya lalu memakai kacamata itu dan mulai mengetik di keyboard komputer.
Heeseung juga sama, ia sedang menanda tangani dan mengisi berbagai tabel selembar demi selembar. Nyatanya mereka berdua juga memiliki tugas yang sama dan mereka berdua juga memiliki rasa dendam yang sama.
Jay mematikan ponselnya karena merasa bosan, ia melirik Sunoo disebelahnya yang sibuk memainkan ponselnya lalu melirik Jungwon yang memakai kacamata sambil memainkan laptopnya.
Sunoo menyadarinya, ia langsung tersenyum sembari menyenggol lengan Jay disebelahnya.
"Ciee~" goda Sunoo.
"Cia cie cia cie sekali lagi gua gampar lo disini" tekan Jay.
Tingkat kebosanan Jay benar benar memuncak, sampai ia ada ide untuk chattingan dengan teman temannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jay mulai cekikikan ga jelas sembari memainkan handphonenya, sang adik yang berada di sebelahnya menggeleng heran.
"Hawoo?"
Sunoo dan Jay menoleh bersamaan, Jay reflek berdiri lalu membersihkan celana sekolahnya sendiri.
"Halo kecil" sapa Jay lembut.
Sunoo melotot kaget, padahal anak kecil itu perempuan. Jay bahkan terkenal sekali dengan traumanya akan 'prempuan' dan tiba tiba Jay menatap anak kecil prempuan dengan lembut?
"Stt! Kak Jay yang bener aja lo?" Bisik Sunoo.
"Gua emang ga suka perempuan bukan berarti gua tega gua nendang anak kecil kek dia kan njing?" Balas Jay dengan bisikannya.
"Halo kakak cantik! Kakak cantik siapa namanya?" Tanya sang kecil dengan senyuman manisnya.
"Pftt--"
Sunoo membuang mukanya sembari membungkam mulutnya sendiri menahan untuk tidak tertawa apalagi saat anak kecil itu memanggil Jay dengan panggilan 'kakak cantik'
"Panggil Jay aja, dan kakak ganteng dek bukan cantik" balas Jay.
"Noo! Kakak cantik kok! Kata kakak ganteng yang ada disana juga bilang kalo kakak itu cantik" ucap yang lebih kecil sembari menunjuk Jungwon yang menatap mereka berdua dengan senyumannya.
Jungwon menaik turunkan kedua alisnya, Jay yang melihatnya langsung memasang wajah jijik nya.
"Tapi kakak ga cantik, kakak itu ganteng" ucap Jay lagi.
"Big noo! Kakak cantik iyaa? Jangan membantah!" Tekan sang bayi.
Jay mengerutkan keningnya sembari memanyunkan bibirnya tak terima, ia menatap Jungwon dengan tajam lalu kembali menatap anak kecil di depannya dengan senyumannya.
"Kakak cantii dehh, athu jadi insecuule!" Ucap sang bayi.
Jay memundurkan badannya, ia menunduk guna menyembunyikan wajahnya yang semakin lama semakin memerah hanya karena pujian sang bayi.
"Selatus pelsenn!" Jerit sang bayi dengan gembira.
"Sunoo! Udah, lo mau buat gua ngomong kasar di depan anak kecil atau gimana!?" Tanya Jay.
"Yaudah nih gua ambil topik lain, ee... dek dek dek, jual kepala anak kecil diman-- mpp!??" Tanya Sunoo yang tertahan karena Jay sudah lebih dulu membungkam mulut nya dengan telapak tangannya sendiri.
"Anak kecil" tekan Jay.
Sang bayi memiringkan kepalanya bingung. Jay menjauhkan tangannya dari mulut Sunoo lalu tersenyum di depan anak kecil di depannya.
"Kakak! Coba kakak deket deket dehh!" Pinta yang lebih kecil.
Jay menurutinya, ia mendekati wajahnya. Dan perlakuan selanjutnya yang ia dapatkan berhasil membuatnya melotot tak percaya.
Chupp~
Satu kecupan berhasil mendarat di pipi kanan Jay, awalnya hanya kanan sampai sang bayi mengecup pipi Jay di sebelah kiri juga.
Chupp~
"Otteii!! Ciuman peltama kakak di pipi suda athu ambil!!" Ucap sang bayi dengan gembira.
"Aduh tolong ini bayi siapa sih! Cepet bawa pulang gua ga kuat" pinta Jay sembari menutupi wajahnya yang sudah memerah.
Tanpa Jay sadari, ketiga laki laki di ruangan itu tersenyum. Mereka memiliki arti senyuman yang berbeda, satu orang menampilkan senyuman nya karena tak bisa menahan kegemasan Jay dan dua senyuman yang menyimpan rasa dibaliknya.