♧ ◇---◇ ~MY LITTLE UNIVERSE~ ◇---◇ ♧

315 24 1
                                        


◇---◇
~MY LITTLE UNIVERSE~
◇---◇

_______________________________________

Keesokan paginya, setelah memastikan semua kebutuhan si kecil siap, Jay memutuskan untuk membawa Jungwon keluar untuk pertama kalinya. Ia merasa mungkin udara segar dan suasana baru bisa baik untuk adik kecilnya — sekaligus untuk dirinya sendiri, yang akhir-akhir ini merasa rumah terlalu sunyi dan sesak oleh kenangan.

Jay mengenakan hoodie abu-abu sederhana dan topi hitam yang menutupi sebagian wajah tampannya. Di pelukannya, ia menggendong Jungwon yang sudah dibalut dengan pakaian bayi berwarna biru lembut, lengkap dengan topi kecil yang menutupi kepala mungil adiknya. Wajah Jungwon yang masih merah muda tampak begitu damai di dalam gendongan hangat Jay.

Mereka pergi ke sebuah mall besar di pusat kota, ditemani oleh dua bodyguard setia yang menjaga dari jarak tak mencolok.

Saat Jay melangkah masuk ke dalam mall, seketika itu juga banyak mata tertuju pada mereka — terutama pada sosok bayi mungil yang tertidur nyenyak di pelukan remajanya.

Para pengunjung, terutama ibu-ibu muda dan para gadis remaja, langsung menunjukkan ekspresi gemas yang sulit disembunyikan.

"Ya ampun... lucunya!" bisik seorang wanita muda sambil menunjuk ke arah Jungwon.

"Kayak malaikat kecil," tambah yang lain, menatap takjub.

Jay, yang biasanya cuek dengan perhatian banyak orang, kali ini merasa sedikit gugup. Namun begitu ia menunduk dan melihat Jungwon yang masih tidur tenang di dadanya, semua rasa gugup itu hilang, tergantikan oleh rasa bangga yang aneh. Seolah-olah dunia hanya tentang dia dan adik kecilnya sekarang.

Ia berjalan pelan, mengelilingi area mall, berhenti sesekali di toko perlengkapan bayi. Jay memilihkan beberapa pakaian baru untuk Jungwon, mainan gantung untuk box bayi, dan botol susu tambahan. Setiap kali ia mengambil sesuatu, ia akan melihat ke arah adiknya, seolah bertanya, "Kamu suka ini, Wonnie?"

Saat membayar di kasir, pegawai toko bahkan tak bisa menahan diri untuk berkomentar.

"Anaknya tampan sekali... masih kecil ya?" tanya kasir perempuan sambil tersenyum hangat.

Jay terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil. "Adik saya," jawabnya pendek, suaranya terdengar bangga tanpa ia sadari.

"Ooohh... adik! Lucu banget, kayak boneka hidup," ujar kasir itu lagi, membuat pipi Jay sedikit memerah.

Setelah selesai berbelanja, Jay membawa Jungwon ke kafe kecil di dalam mall. Ia duduk di pojok ruangan yang tenang, memesan secangkir coklat hangat untuk dirinya sendiri sambil membiarkan Jungwon tetap terlelap di gendongannya. Ia bahkan meletakkan satu tangan di punggung mungil adiknya, menepuk-nepuk pelan seolah memastikan Jungwon tetap nyaman.

Beberapa pengunjung lain masih melirik mereka dari jauh dengan tatapan gemas — seorang remaja tampan yang dengan penuh kasih mengurus adik kecilnya, pemandangan yang terlalu langka untuk dilewatkan.

Jay menghela napas panjang, matanya menatap jauh ke arah jendela kaca besar di depan kafe.

"Mungkin dunia kita nggak lagi sempurna, Wonnie," batinnya, "tapi selama kamu bersamaku, aku bakal buat dunia kita sehangat mungkin.".

My little universeWhere stories live. Discover now