Not Bl
just Brothership.
---
Jay Park adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang hidup dalam keheningan dan luka. Setelah ayahnya meninggal dunia, satu-satunya harapan hidup Jay adalah ibunya-hingga hari itu tiba. Hari ketika ibunya meninggal dunia...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Park sunghoon (sunghoon) 17 th.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Park Sunoo (sunoo) : -----
Malam itu, mansion terasa sunyi. Hanya terdengar suara halus dari alat penghangat ruangan dan sesekali tangisan kecil dari dua bayi mungil yang baru beberapa hari menghirup dunia.
Jay dan Sunghoon kini duduk di ruang keluarga kecil di lantai atas, di antara kamar mereka. Mereka berdua duduk di sofa panjang, masing-masing dengan botol susu kosong di meja kecil di hadapan mereka. Jungwon dan Sunoo akhirnya terlelap, setelah melalui drama rewelan khas bayi.
Jay menyandarkan kepalanya di sofa, menatap langit-langit dengan pandangan kosong. "Aneh, ya... umur segini udah jadi CEO," gumamnya lirih.
Sunghoon yang duduk di sebelahnya hanya tertawa kecil, getir. "Kalau orang lain mungkin ngerasa bangga... tapi buat kita, ini lebih kayak beban," balasnya sambil menatap gelas berisi susu hangat di tangannya.
Jay tersenyum miring. "Kalau bisa milih, aku lebih milih tetap jadi anak biasa... daripada harus kehilangan semuanya gini."
Sunghoon mengangguk pelan, matanya redup. "Aku juga. Kadang aku mikir, kenapa harus secepat ini? Kenapa harus kita?"
Hening sejenak. Hanya suara detik jam yang terdengar mengisi kekosongan di antara mereka.
Jay mengambil napas panjang. "Tapi... aku nggak bisa nyerah. Ada Wonnie sekarang. Ada malaikat kecil yang mama titipin ke aku."
Sunghoon menoleh ke Jay, menatapnya dalam. Ia tahu betul rasa kehilangan itu, rasa takut itu. "Aku juga... Sunoo sekarang dunia aku. Kalau aku jatuh, siapa yang bakal jaga dia?"