Not Bl
just Brothership.
---
Jay Park adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang hidup dalam keheningan dan luka. Setelah ayahnya meninggal dunia, satu-satunya harapan hidup Jay adalah ibunya-hingga hari itu tiba. Hari ketika ibunya meninggal dunia...
Sambil memeluk erat adiknya, Jay menyadari—hidupnya mungkin berubah dalam sekejap, tapi untuk malaikat kecil di pelukannya ini, ia rela menjalaninya, seberat apa pun.
Setelah menyusui si kecil dan membuatnya sendawa, Jay meletakkan Jungwon kembali di ranjang kecilnya yang empuk, membiarkannya tertidur lagi. Tapi kali ini, Jungwon justru menatap Jay dengan mata setengah terbuka, seolah menolak untuk tidur sendirian.
Jay menghela napas pelan, lalu tersenyum getir.
"Kamu mau kakak di sini, ya?" gumamnya.
Ia akhirnya membaringkan tubuhnya di lantai berkarpet tebal, tepat di samping ranjang kecil Jungwon. Ia memandang adik kecilnya yang kini perlahan mulai tersenyum kecil, refleks bayi yang membuat hati Jay bergetar.
Di dalam kesunyian itu, Jay mengulurkan jari telunjuknya ke dalam genggaman tangan mungil Jungwon. Dengan refleks alami, si kecil menggenggam jari kakaknya erat-erat.
Jay menahan napas, dadanya terasa sesak—bukan karena sedih, tapi karena perasaan hangat yang membanjiri seluruh tubuhnya.
"Kamu kecil banget... lemah banget... tapi kamu kuat, ya, Wonnie..." bisiknya nyaris tak terdengar.
Di luar kamar, mansion itu tetap sunyi. Para pelayan bergerak pelan, seolah menjaga ketenangan rumah yang masih berduka.
Jay menatap langit-langit dengan mata kosong, membiarkan pikirannya melayang. Ia teringat bagaimana Mama Eleanor dulu sering berkata bahwa setiap anak membawa rezeki dan berkatnya sendiri.
"Mama... apa ini berkat yang Mama maksud?" bisik Jay, suaranya serak.
Matanya kembali menatap Jungwon, yang kini tertidur sambil masih menggenggam erat jarinya. Tubuh mungil itu naik turun seirama napasnya.
Jay menahan air mata yang hendak jatuh. Ia menggenggam balik tangan mungil itu dengan sangat hati-hati, seolah bersumpah dalam hati.
"Aku gak akan ninggalin kamu... Kakak janji."
---
Setelah memastikan si kecil Jungwon tertidur dengan nyaman di ranjang kecil di samping tempat tidurnya, Jay berdiri perlahan, mengambil remote TV yang tergeletak di meja.
Ia menyalakan televisi di kamar, mengecilkan volume agar tidak mengganggu tidur adiknya. Layar televisi menyala, menampilkan acara siang biasa—berita, talkshow, beberapa program hiburan yang terasa asing di tengah suasana hatinya yang kosong.
Jay duduk di ujung tempat tidurnya, matanya menatap layar, tapi pikirannya jauh melayang. Kadang-kadang, tatapannya beralih pada ranjang kecil di sebelahnya, memastikan adiknya masih tidur dengan tenang.
Di layar TV, pembawa acara tertawa riang, membicarakan hal-hal remeh tentang dunia hiburan. Tapi Jay hanya menatap tanpa benar-benar mendengarkan. Semuanya terasa kosong. Suara tawa itu terasa asing, jauh dari dunia kecilnya yang sekarang dipenuhi rasa kehilangan… dan tanggung jawab.
Jay memeluk lututnya sendiri, membiarkan kepalanya bersandar di atasnya. Ia menghela napas berat, berusaha bertahan.
"Seharusnya aku ada di sekolah sekarang… bukan di sini," batinnya. Tapi saat ia menoleh lagi ke ranjang kecil itu, melihat Jungwon yang sesekali menggeliat kecil dalam tidurnya, Jay merasakan sesuatu yang lebih kuat daripada keluhannya sendiri.
Ia mematikan televisi setelah beberapa saat, memilih keheningan. Ia tidak membutuhkan suara asing untuk menemani siang itu. Yang ia butuhkan hanya ketenangan—dan kekuatan untuk menjalani hari-hari berikutnya.
Jay lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur, menghadap ke ranjang kecil adiknya. Satu tangan menjulur, menyentuh sisi tempat tidur mungil itu, memastikan adiknya tetap ada di dekatnya.
Dengan napas berat dan mata yang perlahan terasa berat, Jay membiarkan dirinya terpejam—bukan untuk tidur, tapi sekadar beristirahat sambil tetap siaga untuk si kecil yang mungkin saja terbangun kapan saja.
Di dalam sunyi kamar itu, hanya ada Jay dan si kecil, saling menjaga dalam dunia mereka yang baru—sebuah dunia yang penuh luka, namun perlahan juga mulai terisi oleh harapan baru.
---
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Helloo guyss .Ruka come back setelah beberapa hari ga up , sebenarnya ujian nya belum selesai ,masih banyak banget🤧🤧.
but it's okay, Kali ini Ruka bakal update double up maybee??? .hahaha . tunggu aja 😚.
Btw next chap ,bakal ada tokoh baru muncull . Siapa tuhh?? Tunggu ajaa😚🫰.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
En-chella kemarinn bener-bener keren ,can't say anything because it's really coolll.