"Ck, abang kira aku bocah FF. Sudah dewasa begini, malu lah bang." Namun begitu wajahnya berubah sumringah dan semangat. Wira dan yang lain hanya menatap malas pada Galang.
"Jadi begini, Laras Ayu itu," Sekarang dijeda lagi tapi tidak terlalu lama, "Konon katanya, dilantik, menjadi calon menantu Bu'de Deswita." Nada suara Galang kian mendramatisir, "Which is, calon istrinya Mas Ra-den."
Wira, Jagad dan Yudha terkesiap.
"Wah! Wah! Fenomenal sekali kan." Namun yang paling heboh tetap Galang. "Kaget kan? Kaget lah ya. Aku pun kaget," Galang melepas rangkulan nya, diamatinya wajah-wajah tak percaya, nelangsa dan putus asa Abang sepupunya itu.
"Haa, sekarang masih berani tidak ngehaluin Laras Ayu?" Tanya Galang menggoda, alis tebal nya di naik turunkan.
Wira melengos, memang tidak tertarik dengan si Laras Ayu yang terkenal itu. Sedangkan Jagat dan Yudha masih menolak percaya dan tidak terima.
"Hoax itu." Sungut Yudha dengan wajah masam.
"Lah, tidak percaya. Minta validasi sana sama Kinan and the geng, ada kok bukti gosip dengan Bu'de Deswita." Ungkap Galang keras, enak saja berita yang dibawa nya dikatai hoax. Dari sumber kedua loh ini, Kinan adiknya itu sudah tidak perlu lagi diragukan skill nya. Cocok jadi wartawan dan akan setara Dispatch dia itu.
"Yah, kalau pun benar memang kenapa? Selagi jalur kuning belum melengkung, masih ada kesempatan buat nikung!"
"Betul! Cincin saja belum dipasang, jalur kuning saja belum melengkung, jadi masih bebas dong, ayo sini kita tempur macam lelaki sejati." Balas Yudha tak kalah membara.
Galang mencibir, lalu matanya tak sengaja melihat seseorang yang baru saja turun dari mobil, "Noh, saingan nya," Mereka semua kompak menoleh ke utara, "Ajak tempur gih. Kalau aku sih mundur alon-alon, saingan nya Mas Raden Arjuna."
Arjuna yang datang dengan kemeja hitam nampak mempesona, selalu. Bukan hanya dari tampang tapi juga dari dompet nya. Dan para pria yang berdiri menatapinya itu tidak akan mengelak.
Wira terkekeh, dia menatap sepupunya yang sudah memasang wajah takut kala Raden mendekat, "Belum tempur sudah kalah telak ini mah."
Yudha dan Jagat buru-buru menyalami Raden yang baru datang, "Mas, kabar nya gimana?"
"Baik-baik. Kalian gimana, baik?"
"Aman Mas, kita selalu baik." Balas Yudha dengan cengiran.
"Owh, selalu baik? Kemarin Mas ajak meeting pada bilang sakit?"
Yudha mengumpat, menepuk bibirnya sendiri karena salah bicara. Jagat melihat dengan tatapan membunuh, ingin juga membatu Yudha menabok bibir ember nya itu agar menjadi dower sehingga susah untuk bocor lagi.
Wira dan Galang dibelakang mereka cekikikan saja. Puas melihat Yudha dan Jagat yang semula percaya diri ingin bersaing dengan Raden demi Laras Ayu--menjadi mati kutu.
"Ku kira lele, ternyata kerupuk. Kena air sedikit langsut melenyot lee." Mereka berdua bertos ria sambil tertawa ngakak, sebelum dipanggil Raden untuk turut mendekat.
"Mas, aku kabar nya baik. Tidak perlu ditanya, Mas Raden juga makin glowing pasti kabarnya baik." Galang dan mulut ceriwis nya memang tidak ada segan-degan nya dengan Raden. "Si Wira yang tidak baik bang, baru diputusin dan diselingkuhi sama cowok spek wibu."
Wira langsung menabok Galang. Terhitung dua kali dia memukul pria ceriwis itu dalam waktu kurang dari sejam. "Jangan di spill juga masalah itu."
"Lah siapa tau Mas Raden bersimpati." Ujar Galang.
Raden menaikkan alisnya, "Bersimpati kok, sabar ya Wira. Semoga kamu dapat pengganti yang lebih baik." Dia menepuk bahu pemuda jakung itu.
"Kurang tepat Mas cara bersimpatinya." Galang menyengir untuk kemudian menyeringai. Yudha, Wira dan Jagat sudah merasa tidak enak. Anak ajaib ini kadang suka membawa bencana bagi yang lain. Apalagi kalau seringai jelek nya itu muncul, entah rencana setan macam apa yang akan dia lakukan.
"Terus, gimana?" Raden bertanya sabar, tau kalau Galang ini memang agak spesial.
Galang menyeringai, dia membalikkan tubuh Raden menghadap perempuan yang sedari tadi diperhatikan oleh mereka, "Ikhlasin Laras Ayu jadi pengganti cewek nya Wira."
Mereka semua melotot. Wira tidak terima, Yudha dan Jagat apa lagi. Mereka bertiga terlihat ingin mengebiri Galang. Memang bencana mulut Galang ini. Yang suka dengan Laras Ayu kan Yudha dan Jagat, tapi malah Wira yang dia bantu. Benar-benar, Jagat tarik saja ucapan nya yang akan memberikan Galang uang untuk top up FF. Tapi masalahnya sekarang adalah Raden Arjuna, bisa-bisa nya Galang menyuruh Raden untuk mengikhlaskan Laras Ayu yang digadang sebagai calon istrinya itu untuk Wira. Memang sakit otaknya Galang.
Takut-takut mereka bertiga menantikan reaksi Raden. Namun Raden adalah pria tenang dan sangat susah terbawa emosi. Dia gambaran pria bijaksana yang bertutur kata sopan, meski nada bicara nya cenderung datar. Pria kebanggaan keluarga itu memberi mereka senyum dermawan nya, lalu berucap.
"Jodoh ada yang mengatur. Kalau ada pria yang mau mengikat Laras Ayu, silahkan datangi dengan niat baik dan langsung kepada yang bersangkutan. Mas, belum punya hak pada beliau."
***
Sekian dan terimakasih🙏
YOU ARE READING
The Red String
ChickLitRed String connects people who are destined to be together. Tapi bagaimana kalau benang merah itu membelit banyak pihak? Baca prolog!
Red String Part 1
Start from the beginning
