Cassandra menatap kepergian Edward. Sekarang tersisa mereka bertiga. Carlisle segera membawa Bella ke ruang kerjanya agar luka yang didapat Bella segera terobati.
"Kau ikut dengan kami, Cassie?" Carlisle bertanya setelah sampai di ruang kerjanya.
"Aku lebih suka jika ada manusia lain yang menemaniku di antara sekumpulan vampir dibanding aku sendiri yang manusia," Cassandra tersenyum sebentar dan kembali menatap biasa Carlisle. Carlisle hanya menatap diam Cassandra sebelum mengobati Bella. Sedangkan Bella meringis mendengar jawaban dari sepupunya.
Duduk dengan kepala disangga, Cassandra hanya diam melihat bagaimana Carlisle mengobati Bella. Mendengarkan Carlisle dan Bella yang saling mengobrol tanpa ikut masuk dalam obrolan keduanya. Ia menegakkan tubuhnya saat Carlisle selesai mengobati Bella.
"Akan kubantu meringankan lukanya," Cassandra berucap saat Carlisle membakar kasa yang berlumuran darah Bella.
Cassandra kembali memunculkan sebuah botol yang seukuran dengan botol yang tadi tapi yang ini berisi cairan berwarna hijau. Melepaskan tutup botol sebelum diserahkan kepada Bella.
"Ini apa?" Bella menatap tidak yakin botol pemberian Cassandra.
"Ramuan penyembuh. Kau tenang saja, ramuan ini sering aku pakai saat aku mengalami luka selama latihan."
"Kau yakin?"
"Yakin," Cassandra mengambil tangan Bella yang tidak terluka sebelum memberi botol.
Bella yang sudah memegang botol di tangannya, mau tidak mau harus meminum cairan dalam botol itu. Kemudian ia meminum cairan itu dengan cepat.
"Rasanya aneh," Bella menunjukkan ekspresi sedikit jijik.
"Yang penting manfaatnya. Kalo diminum rutin, aku yakin lukamu akan segera sembuh. Aku masih memiliki beberapa ramuan penyembuh yang aku simpan," Cassandra membalas.
"Kalau aku menolak?"
"Tidak apa. Kau hanya perlu menunggu lebih lama agar lukamu sembuh," Cassandra mengendikkan kedua bahunya santai menanggapi pertanyaan Bella.
"Oke, aku akan meminumnya. Kau bisa memberikannya kepadaku saat di rumah," Cassandra tersenyum saat akhirnya Bella mulai setuju.
"Kau latihan sihir, Cassie?" Cassandra menatap Carlisle bingung.
"Kau bilang selalu meminum ramuan saat mengalami luka selama latihan," Carlisle menjelaskan maksud pertanyaannya.
"Iya. Sihirku belum sempurna dan harus perlu dilatih."
"Bagaimana dengan adikmu? Dia ikut berlatih denganmu?"
"Tidak. Kami berlatih sendiri-sendiri dan berlatih bersama jika memang dibutuhkan. Lagipula, Calsey tidak perlu berlatih keras jika darah yang dimilikinya murni dari ibuku," Cassandra menatap ke arah Carlisle.
"Apa maksudmu?" Carlisle tidak mengerti dengan apa maksud dari perkataan Cassandra.
"Iya, aa maksudmu, Cassie? Apa kau bukan anak dari Aunty?" Bella menatap Cassandra dengan ekspresi bertanya yang ketara.
Cassandra memutar kedua matanya mendengar dugaan konyol Bella. Ia menatap Bella untuk menjawab dan menghilangkan dugaan tidak berdasar dari sepupunya.
"Hilangkan pikiran konyolmu itu, Bella. Aku anak kandung dari ibuku, bukan adopsi atau angkat. Maksud perkataanku tadi adalah aku masih memiliki campuran darah dari ayahku, jadi aku tidak sepenuhnya seorang penyihir. Sebab itu, aku masih harus berusaha dalam mempelajari sihir."
"Ayahmu seorang manusia, ya," Bella menganggukkan kepala atas apa yang ia simpulkan.
Cassandra tidak menanggapi dan membiarkan Bella dengan spekulasi yang muncul dalam pikiran sepupunya. Saat ini Casandra tidak ingin merepotkan dirinya dengan hal yang tidak dia inginkan. Cassandra beralih menatap Carlisle yang hanya diam dan menatap dirinya. Ia menggunakan sihirnya untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh vampir satu ini.
Cassandra membulatkan kedua matanya sebentar sebelum kembali ke keadaan yang biasa. Ia cukup terkejut dengan apa yang dipikirkan oleh Carlisle. Apa yang dipikirkan oleh Carlisle hampir mendekati benar.
"Benar tapi juga salah," Cassandra tersenyum menjawab pikiran Carlisle.
"Tenang, kau kenal dekat dengan ayahku," tambah Cassandra sedikit memberi bocoran.
"Ayahmu masih hidup?" Bella akhirnya bertanya setelah melihat Cassandra yang bertatapan dengan Carlisle.
"Masih."
"Kalau begitu, suruh ayahmu datang dan bertemu dengan ayahku. Aku yakin mereka sudah lama tidak bertemu."
"Untuk sekarang dia tidak bisa pergi ke mana-mana."
"Kenapa? Apa dia memiliki urusan yang snagat penting sampai bertemu dengan keluarganya tidak bisa?"
"Kau simpan saja rasa penasaranmu itu, Bell. Saat waktunya bertemu, aku akan memperkenalkannya. Dan kau jangan bilang ke Uncle Charlie jika ayahku masih hidup," Cassandra merasa lega setelah melihat anggukan kepala dari Bella.
"Sepertinya waktu pulang sudah tiba," Cassandra kembali berucap agar Bella tidak bertanya hal-hal lain.
"Kau bisa pergi terlebih dahulu, Bell. Edward juga sudah menunggumu di luar."
"Oke, aku akan pergi. Kau berhati-hati saat pulang," Cassandra hanya menganggukkan kepala mengiyakan perkataan Bella.
"Perlu aku antar?" Cassandra menatap Carlisle saat mendengarnya.
"Tidak perlu. Aku masih harus melatih sihirku, jadi aku akan berlatih saat perjalanan pulang."
"Baiklah, aku akan mengantarmu sampai ke depan," Cassandra mengiyakan tawaran Carlisle.
Cassandra berjalan di depan Carlisle beberapa langkah. Keduanya berjalan tanpa ada obrolan sampai tiba di depan rumah. Di depan sudah ada anggota Cullen lain, kecuali Edward.
"Oh, udah jalan," batin Cassandra melihat mobil Edward yang sudah tidak ada di depan rumah.
"Kau akan pulang, Cassie?" Cassandra melihat Esme yang berjalan mendekati dirinya.
"Aku tidak boleh pulang larut," Cassandra tersenyum menatap Esme.
"Kau bisa menginap," Cassandra menatap Alice yang memberi usulan itu.
"Sepertinya kalian sudah mendengar apa yang aku katakan saat di ruang kerja Tuan Cullen," Cassandra tersenyum paksa membalas ucapan Alice.
Anggota Cullen menjadi terdiam saat mendengar balasan Cassandra. Cassandra yang menyadari itu kembali berkata, "Aku akan pulang sendiri dan kalian tidak perlu khawatir."
Cassandra berjalan menuruni tangga tanpa menunggu balasan dari mereka. Cassandra menghentikan langkahnya saat berada di anak tangga terakhir. Ia membalikkan tubuhnya menatap seluruh anggota Cullen.
"Sebaiknya kalian atau Edward tidak menyakiti Bella. Bukan hanya fisik, tapi juga jangan membuat sepupuku sedih. Aku berkata seperti ini bukan maksud mengancam, tapi aku malas berurusan dengan kaum kalian," Cassandra membalikkan tubuhnya dan kembali berkata, "Karena aku tidak mau apa yang disembunyikan ibuku dengan susah payah harus berakhir sia-sia."
Cassandra segera pergi meninggalkan kediaman Cullen setelah mengatakan apa yang ingin ia katakan. Menyisakan anggota Cullen, kecuali Edward, dalam keterdiaman.
🩸🩸🩸
Ting ting ting
Udah up nih, jangan lupa tinggalin jejaknya❤️❤️❤️
YOU ARE READING
"TWILIGHT" Transmigration (Reader's Ver)
FanfictionLanjutan cerita dengan judul yang sama di akun @elyn_flowers Twilight x Reader (female) 𝙉𝙤𝙩𝙚: • Karakter, alur, tempat dan tokoh murni milik Stephanie Meyer. Saya hanya meminjamnya dan menambahkan beberapa OOC untuk cerita halu saya ini. • Asli...
Bab 3 Bella's Birthday part 2
Start from the beginning
