Bab 1 Where?

377 23 2
                                        


Happy Reading


🩸🩸🩸




"Aduh, terang banget ini cahaya," batin Cassandra seraya membuka kedua matanya secara perlahan.

Cassandra terbangun dari tidurnya dengan keadaan linglung. Atap rumah yang ia lihat jelas berbeda dengan sebelum ia tidur. Ini bukanlah kamar tidurnya. Kemudian ia bangkit dan menelisik ruangan itu.

Cassandra menebak jika ia sekarang berada di ruang tamu sebuah rumah yang tidak ia ketahui. Terlihat dua sofa yang berbeda ukuran, yaitu single sofa dan sofa panjang yang menjadi tempat Cassandra berbaring tadi.

Ada sebuah televisi yang berhadapan dengan sofa panjang. Dinding rumah yang berwarna putih dengan beberapa coretan gambar. Tidak begitu jelas bentuk gambarnya, tapi Cassandra menebak jika gambaran itu digambar dengan crayon.

"Pasti pemilik rumah ini memiliki anak kecil," batin Cassandra sebelum menolehkan kepalanya menatap ke arah yang lain.

Cassandra semakin intens menatap sekitar untuk mengetahui di mana dirinya sekarang. Kakinya melangkah mendekati meja yang di atasnya ada beberapa foto yang tidak begitu besar. Ia mengambil satu foto yang berisi empat orang.

"Foto keluarga," batin Cassandra menebak foto yang ada di depannya.

Foto yang berisi lelaki paruh baya, wanita paruh baya yang menggendong seorang bayi, dan satu anak kecil di antara orang tuanya yang Cassandra perkirakan berumur satu atau dua tahun. Sang lelaki merangkul wanita yang ada di sampingnya dengan tersenyum tipis dan wanita yang dirangkul tersenyum dengan lebar menatap kamera. Keduanya sama-sama menatap kamera dengan senyuman yang berbeda. Sedangkan si bayi terlihat tidur dengan nyenyak tanpa terganggu dan si anak kecil yang hanya diam menatap datar kamera.

"Kecil-kecil udah judes, ya," batin Cassandra mengomentari anak kecil yang tidak menunjukkan senyum seperti orang tuanya.

Cassandra mendekatkan foto yang ia pegang seraya sedikit memiringkan kepalanya. Ia merasa mengenal wanita paruh baya yang ada di foto itu. Tak lama Cassandra membulatkan kedua matanya saat menyadari siapa wanita paruh baya yang sedang ia lihat.

"I-inikan," Cassandra tidak melanjutkan ucapannya saat mendengar suara pintu terbuka.

Cassandra menolehkan kepalanya ke asal suara tanpa mengubah posisi tubuhnya. Ia semakin membulatkan mata tidak percaya dengan yang ia lihat. Foto yang Cassandra pegang hampir dijatuhkan jika saja dirinya tidak segera sadar. Kemudian ia meletakkan kembali foto itu di tempat semula sebelum membalikkan tubuhnya.

Cassandra melihat empat orang yang ada di foto tadi, sekarang ada di depan matanya. Ia membawa lelaki paruh baya yang ada di foto tadi sedang membawa belanjaan, di belakangnya ada dua anak kecil yang membawa es krim di tangan mereka masing-masing, dan paling belakang ada wanita paruh baya yang tersenyum melihat kedua anak kecil tadi.

"Udah besar ternyata anaknya," batin Cassandra menganggukkan kepala.

Cassandra menjadi panik saat melihat jika kedua paruh baya berbeda jenis sedang berjalan menuju dirinya. Akhirnya ia pasrah berdiam diri karena tidak ada waktu untuk bersembunyi. Bahkan kedua matanya tertutup dan siap untuk menerima pertanyaan kenapa dirinya bisa ada di rumah ini.

Atau yang lebih parah adalah ia dikira maling kemudian dimasukkan ke penjara. Tapi setelah beberapa saat, Cassandra tidak mendapati pertanyaan atau bentakan atau apapun itu. Membuka kedua matanya perlahan, ia hanya melihat kedua anak kecil yang sibuk mencoret-coret dinding dengan es krim yang masih ada di tangan.

"TWILIGHT" Transmigration (Reader's Ver)Where stories live. Discover now