Between Two Fates

Prolog

Selamat membaca ~

.
.
.
.
.

Langit Konoha malam itu kelabu, tertutup awan pekat yang enggan beranjak. Angin berhembus lembut, namun membawa bisikan masa lalu yang tak pernah benar-benar pergi. Di dalam sebuah rumah tua di ujung distrik Uchiha, seorang gadis kecil terbangun dari tidurnya-keringat dingin membasahi pelipisnya, dan napasnya tersengal seperti baru melarikan diri dari bayangan mimpi yang tak ingin ia ingat.

Yukari duduk diam di atas futon, memandangi cahaya bulan yang menyusup malu-malu melalui celah jendela. Jantungnya masih berdetak cepat. Ia baru saja bermimpi tentang suara-suara yang pernah ia dengar saat masih sangat kecil. Lembut, namun getir. Sebuah bisikan yang memanggil namanya... lalu menghilang.

Suara itu milik seseorang yang sudah lama tiada.

Orang-orang sering berkata waktu akan menyembuhkan luka. Tapi bagi Yukari, waktu hanya membuat kenangan itu membeku, menjadi lebih dingin, lebih tajam. Ia sudah terlalu lama hidup dengan kehilangan. Terlalu lama menunggu jawaban dari masa lalu yang enggan menjelaskan segalanya.

Di tengah hening malam itu, Yukari memeluk lututnya sendiri. Ia masih gadis kecil berusia empat tahun, namun di balik matanya yang teduh, terpantul luka yang lebih dalam dari yang bisa dilihat siapa pun.

"Otou-san... Okaa-san..." bisiknya pelan, nyaris tak terdengar.

Lalu, seolah menjawab panggilannya, bayangan tentang dua sosok berpakaian ninja muncul dalam benaknya. Wajah-wajah yang samar, tertutup kabut, namun hangat-walau hanya sekejap.

...

Sejak usia sangat kecil, Yukari Uchiha sudah belajar untuk berdiri sendiri. Orang tuanya meninggal dalam tragedi serangan Siluman Rubah Ekor Sembilan. Mereka meninggalkan Yukari dalam pelukan neneknya, seorang wanita tua yang penuh kebijaksanaan.

Neneknya, yang merupakan seorang mantan ninja, mengasuh Yukari dengan penuh kasih sayang, namun juga dengan pelajaran keras tentang nilai kehidupan dan kehormatan klan Uchiha. Meskipun Yukari sering mendengar cerita tentang orang tuanya yang pahlawan, ia tidak pernah merasakan sendiri kehangatan keluarga yang biasa dimiliki anak-anak lainnya.

Hidup mereka sederhana. Neneknya mengajarkan Yukari untuk bertahan hidup, memasak makanan sederhana, dan merawat rumah mereka yang terletak di salah satu sudut terpencil Konoha.

Setiap malam, neneknya akan menceritakan kisah-kisah masa muda mereka sebagai ninja, kadang-kadang dengan penuh semangat, kadang juga dengan kesedihan yang tak terungkapkan. Tapi Yukari selalu merasa nyaman, tahu bahwa neneknya adalah satu-satunya orang yang tidak pernah meninggalkannya.

Pada usia enam tahun, Yukari memasuki Akademi Ninja. Meskipun ia penuh semangat dan penuh rasa ingin tahu, ia merasa terasingkan oleh darah Uchiha yang mengalir dalam dirinya.

Banyak yang menganggapnya berbeda, terutama karena dia tidak pernah bercerita tentang keluarganya, dan lebih memilih untuk menjaga kenangan indah bersama orang tuanya sebagai bagian dari dirinya yang paling pribadi.

Di Akademi, Yukari bertemu dengan banyak teman sebayanya, termasuk Itachi Uchiha, yang meskipun sangat muda, sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam seni ninjutsu. Yukari selalu melihat Itachi dengan rasa kagum, merasa bahwa ia bisa memahami sedikit tentang kehidupan yang harus dijalani oleh anggota klan Uchiha.

Namun, mereka jarang berbicara banyak, mengingat keduanya memiliki beban keluarga yang sangat berat untuk dipikul. Di mata banyak orang, Yukari selalu menjadi gadis ceria yang menyembunyikan banyak hal di dalam hatinya.

Namun, meskipun begitu, Yukari tidak pernah menyerah. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa jalan yang dipilihnya untuk menjadi seorang ninja adalah untuk menghormati kenangan orang tuanya dan untuk menemukan jalannya sendiri dalam dunia yang penuh dengan konflik ini.

Dan saat itulah Yukari tahu... bahwa perjalanan hidupnya baru saja dimulai. Perjalanan untuk mencari kebenaran, untuk mengingat siapa dirinya, dan untuk menghadapi jejak yang ditinggalkan oleh nama keluarganya: Uchiha.

TBC.