Alpha's Babies 8

Mulai dari awal
                                    

Kurasakan kemarahanku merangkak naik. "Apa yang sedang kau lakukan? Kukira kau kemari untuk putus dengan idiot ini!"

Raiven mengerutkan kening, "Maaf? Kenapa aku harus putus dengannya?"

Apa dia bilang?

"Uhm karena kau milikku?" kataku melalui gigi yang terkatup. Raiven menatapku seolah aku punya kepala ekstra atau semacamnya.

"Maaf, Alpha, tapi aku bukan milikmu. Aku kekasih Derek."

Setiap kata terasa seperti peluru. Setelah bertahun-tahun perpisahan, kami akhirnya mendapatkan momen kebahagiaan, lalu ia berpaling dan melakukan ini?

Derek terlihat angkuh saat ia menarik Raiven mendekat. "Kau mendengarnya dari mulutnya sendiri, Alpha," cemoohnya.

Aku menggeram rendah. "Derek..." peringatku, aku merasakan mataku mulai berubah warna.

Derek menelan ludah sedikit, tapi ia tetap kukuh pada pendiriannya.

"Aku akan membunuhnu hanya dengan gigi-gigiku kalau kau tidak menjauh dari Raiven."

Raiven terlihat sungguh-sungguh ketakutan dan mencengkeram Derek. "Jangan berani-berani mendekatinya!"

Aku menatap Raiven. Matanya melotot dan ia terlihat bersungguh-sungguh. "Raiven, apa yang terjadi padamu?"

"Apa yang terjadi padanya adalah fakta bahwa ia sadar akan kesalahannya berkomitmen kepadamu," Derek menyeringai.

Gigiku mengatup rapat dengan keras sampai aku tak tahu apakah gigi-gigiku tidak akan patah saat itu juga.

"Kenapa ia harus bersamamu, seorang lelaki yang bahkan hampir tak tahu kalau ia bisa bersamaku, yaitu lelaki yang membesarkan anak-anak menakjubkan ini," lanjutnya, menepuk salah satu kepala si kembar.

Aku benci betapa benarnya dia. Aku bahkan tak tahu nama belakang Raiven atau apa pun tentangnya. Aku tak tahu nama anak-anakku sendiri, yang mana yang lebih tua, ulang tahun mereka. Tak satu pun.

Tapi aku masih butuh untuk menjaga mereka. Tak peduli seberapa besar perubahan hati yang terjadi pada Raiven. Aku tak akan membiarkan Raiven pergi bersamanya.

Aku menatap ke dalam mata angkuh Derek dan mata Raiven tak peduli Raiven. Aku merasa baik kemarahan dan kecemburuanku naik. Tanpa peringatan, aku berubah saat itu juga.

Salah satu anak kembar segera menangis. Aku ingin menghentikan dan memeluknya, tapi pertama aku butuh untuk menhajar seseorang karena mencoba mengambil mateku. Aku jelas-jelas ingin menggoyangkan Raiven dengan keras sampai ia kembali sadar. Namun sebelumnya, aku harus menghajar Derek.

Nick datang masuk ke kamar dengan kekuatan werewolfnya dan memandang Raiven, lalu Derek. Lalu menatapku. Ia mengerang dengan keras. "Padahal kukira kalian akan hidup bahagia selamanya," katanya sembari mengapit kedua anak di kedua lengannya.

Aku bahkan tidak mendengarkan Nick. Seluruh tubuhku sudah terpompa kemarahan dan aku beringsut menuju Derek dengan penuh ancaman, sembari menunjukkan gigi-gigiku dengan marah. Derek terlihat sedikit menelan ludah tapi ia masih menggandoli Raiven yang memiliki ekspresi horor di wajahnya. Ia mencengkeram Derek erat-erat.

"Honey, jangan biarkan ia menyakitiku," kata Raive gemetar.

Honey? Sayang?
Bukankah kita baru saja berciuman dan mendeklarasikan cinta selamanya satu sama lain kurang dari satu jam yang lalu? Entah bagaimana Derek pasti ada di balik semua ini.

Aku merendahkan tubuhku, mataku terpaku pada leher Derek. Kudengar Nick meninggalkan ruangan dengan buru-buru bersama anak-anak.

Baguslah.

Alpha's Babies (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang