Alpha's Babies

35.5K 1K 42
                                    

Alpha's Babies 1

"Raiven Savannah Wescott, lihat dirimu!" sahabat baik kakakku, Luke, bersiul a la serigala. Kale menampar lengannya.

"Diamlah,"

"Maaf, tapi adikmu menyelam ke dalam kolam gen paling ujung, bro." Ia tertawa, memberiku kedipan lucu. Aku mengibaskan rambut tatanan ikalku dan berjalan ke bawah tangga, dengan berkeletak-keletuk ribut memakai sepatu heelku. Zach keluar dari dapur memegang minuman. "Hei, dapatkan sendiri gadismu, dude," katanya.

Ia tersenyum ketika ia melihatku, menenggak isi gelasnya sampai habis, menyelipkan tangannya di sekeliling tanganku, dan membenamkan mukanya ke rambut ikalku. "Siap untuk berpesta, sayangku yang berulangtahun?" bisiknya.

Aku terkikik dan menggosok pipinya, dan kemudian rambutnya. "Tentu," aku menjawab. Kale mengerang keras, menutupi matanya. "Ayo pergi sajalah!'

Aku tertawa kembali dan meraih tangan Zach, kemudian kami semua menuju mobil Luke. Zach dan aku duduk dengan nyaman di kursi belakang sementara para cowok yang lain duduk di depan.

Zach meletakkan tangannya di sekeliling pundakku dan mencium pipiku. "Malam ini akan menyenangkan," bisiknya. Mata abu-abunya berkerlip. Aku mengangguk senang. "Benar sekali."

"Ei, yo, Zach. Apa adikmu akan ada di pesta?" tanya Luke.

"Yah, kenapa?"

"Karena dia seksi," jawab Luke.

Kale memukulnya lagi. "Adik siapapun tak ada yang aman denganmu."

Luke mengangkat bahu ketika ia sampai ke rumahnya sendiri di mana ia setuju untuk mengadakan pestaku karena rumahku mungil. Rasanya seperti seisi sekolah pindah ke sini. Musiknya berdenyut sementara lampu-lampu menyala di mana-mana, dan setiap orang kebanyakan ada di halaman depan. Aku mendorong kepalaku melalui sunroof dan melemparkan tanda damai dari kedua tanganku.

"Ayo kita mulai pestanya!" teriakku. Sebuah raungan setuju diteriakkan kembali ke arahku.

Aku tertawa, kemudian melangkah keluar dari mobil, menyeret Zach denganku. Kami menyeruak melalui kerumunan ramai ketika teriakan-teriakan mabuk ditujukan padaku. Zach berpegangan erat pada pinggangku sehingga tak ada yang menyentuhku. Aku tersenyum karenanya.

Zach sangat yakin bahwa kita adalah mate, tetapi aku tahu bahwa jika benar, maka perasaan-perasaan--yang mengindikasikan bahwa kita adalah mate--sudah akan muncul jauh sebelumnya.

Tapi aku tidak ingin merusak mimpi-mimpinya.

Aku menyelinap di antara keramaian ke dalam rumah, tetapi kehilangan Zach dalam hitungan detik. Aku mengangkat bahu, kemudian melangkahkan kakiku ke teman-teman cewekku. Zoe, adik Zach, Callie, sahabat terbaikku sejak dari ayunan bayi, dan April yang baru saja pindah ke kota ini.

"Ray!" Callie enjerit, ia merangkulku erat. "Oh, baby! Selamat ultah!"

Zoe memelukku erat juga dan begitu juga April.

Aku memandang Callie. "Maaf tentang berita putusmu dengan Liam, babe," kataku sungguh-sungguh.

Callie mengangkat bahu. "Itu untuk yang terbaik."

"Jadi, sudah mengincar seseorang?" tanyaku mengalungkan lengan dengannya.

Zoe melayangkan tatapan aneh kepadanya--Callie--dan aku, tapi kemudian menunduk lagi.

"Tidak, tidak juga," kata Cally tidak fokus.

Aku memekik, "Pembohong! Siapa orangnya?"

"Jangan pikirkan aku. Hari ini adalah harimu, hari ini semuanya tentang kau sekarang!"

Alpha's Babies (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang