"Mamaa, Jyo hari ini di resto sampai sore aja ya. Jyo mau nyamperin Ambita malamnya, ada urusan" Aku memeluk leher mama yang baru menyelesaikan sarapan sebelum kami berangkat ke resto
"Urusan apa tuh?"
"Biasa, Ambita mau curhat tentang kerjaannya. Kasian dia, boleh ya ma?" Aku memelas,
Aku sudah mengatakan pada mama dan papa. Bahwa aku tidak ada urusan lagi dengan pekerjaan freelance, mau yang di Semarang atau yang ku kerjakan dari rumah. Tidak boleh lagi.
Mama dan papa ingin aku fokus dengan pendaftaranku ke studio Kak Gandhi, mengingat bagaimana ketatnya untuk masuk kesana. Apalagi studio tersebut hanya akan meneruma tiga orang dari ribuan pendaftar.
"Ya sudah boleh. Tapi jangan lupa, minggu depan kamu harus interview kan ke Singapur. Setelah ini, harus fokus ya Jyo"
"Iya mama."
"Nanti diantar supir ya. Jangan pergi sendirian,"
"Gak perlu ma. Jyo bisa sendiri"
"Diantar supir ya" ulang mama
"Sekalian nanti kamu jemput Ambita dulu,"
Kalau sudah begini, artinya tidak ada yang bisa dirahasiakan lagi. Supir pasti akan laporan dengan mama segala hal yang kulakukan selama berpergian.
Aku terpaksa harus membawa Ambita terlibat malam ini
...
Aku sudah menghubungi Ambita, menjelaskan semuanya yang terjadi lewat telpon tadi pagi
"Boleh sih, berarti gue tinggal nungguin lo meeting sambil menikmati buffet hotel, dan lo yang bayarin kan intinya?"
Ambita dapat menyimpulkan sendiri.
Kini aku tinggal menunggunya di dalam mobil, sampai si tuan putri beres ngantor.
Ambita keluar lobby pukul lima lebih seperempat, dan dia langsung mengenali mobilku yang terpakir di dekat lobby kantornya
"Duh enak deh kalo dijemput begini, gak perlu ribet ke parkiran, atau mesen taksi, langsung bisa ngenalin mobil dalam sekali kedipan mata. Habis ini gue makan enak, duh nikmat banget jadi besti lo Ji"
"Diem deh lo, berisik"
"Btw ini code five kan?" Tanya Ambita
Code five adalah istilah yang kami ciptakan ketika kami harus merahasiakan satu misi penting yang tidak boleh diketahui supir, asisten atau siapapun yang sedang ditugaskan mama dan papa untuk mengintiliku selama berpergian.
Code Five artinya adalah pihak kelima yang terlibat yang harus diwaspadai. Pihak Kelima, setelah aku, mama, papa dan Ambita.
"Yess! Kita makan enak ya Ambita sayaaaang," ucapku sambil meremas bahu Ambita cukup kencang.
Memberi isyarat bahwa pertemuanku dengan Pak Bos tidak boleh terbongkar dengan alasan apapun.
...
"Hi pak," sapaku pada Pak Deva yang ternyata sudah sampai, sudah memilih tempat strategis untuk meeting. Ambita sudah memisahkan diri denganku, menuju restoran hotel untuk menikmati buffet
"dari jam berapa pak?" Tanyaku setelah menyalami Pak Deva dan duduk di depannya
"Jam enam tadi," jawab Pak Deva sambil terus melihat ke arahku.
Jadi canggung deh, kenapa dia melihatiku lama sekali
"Wah cepet banget pak,"
"Jaga-jaga kalau macet,"
YOU ARE READING
Jyo : On My Own (END)
RandomAku, Jyoti Devinee Gamaranti Pramoedya. Sedang bersembunyi. Sedang berusaha berdiri di atas kakiku sendiri. Karena hidupku, adalah tentang aku dan apa yang aku lakukan. Bukan tentang nama besar keluargaku.
