chapter 12: Codename: Doberman

Start from the beginning
                                        

Ron tertawa kecil, hampir seperti tidak terkejut. "Gitu ya? Tapi menurutku, tidak ada yang salah kalau kau ingin jadi diri sendiri. Kalau orang lain tidak bisa menerima itu, berarti masalah mereka, bukan masalahmu."

Yoon-Bi menatap Ron, sedikit bingung dengan sikapnya yang begitu tenang. "Jadi... kamu tidak masalah kalau aku... berpenampilan seperti pria?"

"Kenapa harus masalah?" Ron menjawab sambil mengangkat bahu. "Selama kamu nyaman, itu yang paling penting. Dan jujur aja, aku malah lebih terkesan karena kamu bisa tetap menjadi diri sendiri."

Yoon-Bi merasa sedikit lega mendengar itu. "Terima kasih, Ron. Aku takut kalau sampai orang tahu, semuanya akan berubah..."

Ron tersenyum dengan lembut. "Kau tidak perlu takut. Kita bisa jadi teman yang saling mendukung. Jadi, siapa pun kau, aku tidak akan mengubah pendapatku."

Mendengar kata-kata itu, Yoon-Bi merasa sedikit lebih tenang. Mereka duduk bersama di sana, berbicara lebih banyak tentang diri mereka masing-masing, dan meski di luar sana mungkin sulit diterima, mereka tahu bahwa saling menerima adalah hal yang lebih penting.

Sepulang sekolah..

Saat Ron melangkah sepulang sekolah, langkahnya terasa santai, tetapi di dalam hatinya, ia tahu bahwa perjalanannya belum selesai. Ia menuju sebuah gang sempit yang terletak di salah satu bagian kota yang jarang dilalui orang. Di sana, sebuah vending machine berdiri dengan tampilan biasa, seolah hanya menjadi bagian dari latar belakang kehidupan sehari-hari. Namun, Ron tahu rahasia di baliknya.

Dengan gerakan yang cepat dan terlatih, ia memasukkan serangkaian angka ke dalam mesin—"684218." Tak lama kemudian, vending machine itu mulai bergeser perlahan, membuka sebuah pintu tersembunyi yang menuju ke dalam gedung. Sebuah lift tersembunyi menunggu untuk membawanya ke bawah tanah, ke markas tempat ia bekerja sebagai anggota RRAS.

Setelah beberapa detik, lift berhenti di lantai yang sangat dalam, jauh dari hiruk-pikuk kota. Begitu pintu lift terbuka, Ron disambut dengan hormat oleh para assassin yang tengah bertugas. Mereka semua mengenali Ron, dan meski sedikit pendiam, ia dihormati sebagai salah satu anggota yang cakap dan berbahaya.

Ron berjalan dengan langkah tenang menuju ruang komandan, sebuah ruangan besar dengan penerangan redup, hanya diterangi oleh beberapa lampu neon yang memberi kesan dingin dan tajam. Di dalam ruang tersebut, Komandan Park sedang berbicara dengan Oh-Young, yang seperti biasa tampak serius.

"Oh, Codename: Doberman," kata Komandan Park sambil mengangkat kepala melihat kedatangan Ron. "Bagus kamu datang, ada tugas baru."

Ron mengangguk, menatap Oh-Young dengan seringai khasnya. "Codename: Alpha," katanya, menyebut nama kode Oh-Young yang sudah dikenal luas di kalangan mereka. Oh-Young hanya mendengus dan menatap balik dengan tatapan tajam, sudah terbiasa dengan sikap Ron yang satu itu. Ia tahu, meski sikap Ron sering kali menggoda, itu bukan tanda ketidaksopanan, melainkan cara Ron untuk bersikap lebih terbuka.

"Viper Fang," kata Komandan Park dengan suara yang tegas, memecah keheningan. "Kita perlu melacak mereka. Mereka sudah mulai bergerak lagi, dan kita harus memastikan mereka tidak mengganggu stabilitas yang sudah kita jaga. Ini tugas kalian berdua."

"Viper Fang," Ron mengulang kata itu dengan suara penuh arti. Kelompok itu memang sangat berbahaya, dan keberadaannya selalu menjadi ancaman besar bagi organisasi mereka. Mereka adalah kelompok yang sangat terorganisir, terdiri dari individu-individu yang sangat licin dan sulit dilacak.

"Tugas kita adalah memantau dan menggali informasi lebih dalam tentang mereka," lanjut Komandan Park. "Kita harus pastikan siapa bos mereka, dan kalau perlu, ambil tindakan."

CODENAME: ALPHA [ON GOING]Where stories live. Discover now