PART 14 - Party Begins

Start from the beginning
                                    

Tak sadar semua pasang mata tertuju pada mereka berempat. Kate menangis dan memeluk Annie dengan sangat erat. Annie membalas pelukan sahabatnya itu.

"Aku minta maaf Kate. Aku minta maaf telah meninggalkanmu."

Kate tidak berkata-kata. Ia mempererat pelukannya, membuat Annie ikut terisak.

Setelah melepas rindu dengan Kate, Annie langsung meraih tubuh Hans yang terluka. Saat Alex ingin memeluknya, Annie menolak walaupun sebenarnya sangat ingin memeluk lelaki itu.

"Kami sudah menikah Alex." Tegas Annie. "Maafkan aku telah meninggalkanmu."

Alex terperangah tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya. Tubuhnya lemas dan memerah, menandakan emosi telah tumpah dan ia berusaha menahannya.

"Apa?" Tanya Alex lemah.

"Kami sudah menikah." Jelas Hans kembali.

Alex kembali memukul Hans bertubi-tubi. Annie yang melihat kejadian itu hanya bisa menangis. Terisak tanpa napsu menolak pelukan Kate. Ia hanya berdiri sambil sesekali menutup mulutnya dengan tangan. Tidak ada niat baginya untuk membantu Hans yang wajahnya sudah memerah karena bercak darah di mana-mana.

"Annie tolong jelaskan padaku apa yang terjadi!" Alex meraih kedua pundak kecil Annie, lalu menangkup wajahnya yang ketakutan.

Annie tidak berani menatap Alex. Hanya sekilas saja membuatnya hatinya meringis kesakitan. Annie tidak pernah memikirkan kisah cintanya akan seperti ini.

Hans bangkit dan memukul pelipis Alex. Alex jatuh terhuyung ke lantai. Kate membantu Alex berdiri dengan susah payah.

"Jangan pernah menyentuh apa yang menjadi milikku. Dan Annie, sekarang, dia milikku! She's mine!"

Hans meraih pinggang Annie yang masih terisak dan menggiringnya keluar ballroom.

**

"Aku tidak tahan Hans! Hentikan semua ini!" Teriak Annie di dalam mobil sambil memukul-mukul dashboard.

"Tenanglah sayang. Ini akan sangat seru."

Rasa kasihannya pada Annie hilang entah kemana karena rasa bahagianya yang menggebu-gebu tiada tara. Hans meraih kedua tangan Annie dengan susah payah, mengurungnya dengan seatbelt dan mengikatnya dengan tali.

"Kau sudah berjanji Hans! Kau sudah berjanji padaku!"

**

"Baiklah. Aku akan menandatangi kontrak itu. Tapi aku akan membuat satu kontrak lain yang harus kau tanda tangani juga."

Hans mengangguk. "Apapun itu Annie, dear."

Annie beranjak dari kursinya, dan membawa secarik kertas yang telah berisi kontraknya yang dibuatnya semalam.

Hans membelalakkan matanya setelah membaca kontrak di hadapannya.

"Kau ingin aku berjanji untuk tidak menyakiti Alex-mu?"

Annie tidak menjawab, tapi Hans menganggap itu adalah anggukan setuju.

Hans mendengus kesal. Gadis di hadapannya ini sungguh bodoh. Justru tujuan utamanya menculik Annie adalah untuk membuat Alex menderita. Hitung-hitung sebagai umpan untuk menghabisinya.

"Baik, dear. Ada lagi?"

"Tidak. Hanya itu. Jika kau mengingkarinya... ceraikan aku."

Tanpa kau suruh juga setelah aku menghabisi lelaki itu aku akan menceraikanmu, Annie. Bodoh.

Hans menyeriangai lebar. Rencananya semakin menarik.

"Mana penamu?"

**

"Kau telah berjanji tidak akan menyakitinya! Kau gila! Brengsek!"

Semua umpatan yang dilontarkan gadis itu kini terhenti dengan paksa karena Hans membungkamnya dengan sapu tangan yang telah dibius.

Gadis di sampingnya tak sadarkan diri.

Now, the party begins, Alex.

**

Gimana nih? Makin ngaco ya?
Maaf ya habis hiatus sampe lupa ama jalan cerita yang direncanain kemarin2.

Kerangka novelnya gatau hilang kemana wkwk.

But I hope you like it.
Kalo gasuka maaf ya.

Suka gasuka ya up to you sih, kalo kalian suka alhamdulillah, kalo gasuka yaa... aku rapopo hehe.

Hope you enjoy, jan lupa vommentsnya ya, sangat dibutuhkan supaya makin semangat!

Luvya {}

She's MineWhere stories live. Discover now