PART 6 - Ich Liebe Dich

8.7K 445 14
                                    

"Ibu! Aku sungguh merindukanmu. Mengapa ibu jarang sekali meneleponku?"

Annie sangat senang dihubungi oleh ibunya. Gurat-gurat senyum bahagia menghiasi bibirnya. Udara dari balkon apartemen terasa semakin sejuk, menambah suasana menjadi lebih indah.

"Maaf nak ibu sangat sibuk akhir-akhir ini mengurus beasiswa adikmu. Dia kan sudah lulus SMP. SMA yang memberikan beasiswa kan termasuk SMA terbaik. Sayang kan kalau dilepas, adikmu ini pintar."

Annie mendengus kesal. "Iya, aku tahu aku tidak sepintar dia. Oh iya bu. Besok universitas mengadakan pesta dansa besar-besaran. Seluruh mahasiswa ikut."

"Oh ya? Wah kalau begitu jangan sia-siakan kesempatan ini Annieku. Ingat usiamu sudah berapa. Tidak salah kalau kau mau mengedipkan mata kepada beberapa pria."

Annie tertawa mendengar celoteh ibunya. "Ibu ini ada-ada saja. Lagipula aku sekarang merasa dekat dengan seseorang. Ya merasa. Aku tidak tahu dia menyukaiku atau tidak. Tapi aku menyukainya, bu."

"Wah. Siapa lelaki itu? Kenalkan pada ibu. Sesegera mungkin ya. Pasti kalian besok pergi bersama, ya kan?"

"Tidak, bu. Dia mengajak Kate." Tiba-tiba Annie merengek, lalu melanjutkan. "Aku diajak oleh Jules, laki-laki sialan itu lagi."

"Mengapa bersama Jules? Mengapa kau tidak menunggu ajakan lelaki itu"

Annie mendengus kesal. "Kejadiaannya bersamaan, saat Jules mengajakku, dia juga ikut mengajak Kate."

"Haha. Ya sudah. Masih banyak lelaki di luar sana. Ingat Annie sayang. Seorang gadis harus menunggu lelakinya. Jika lelaki itu masih membisu, berhentilah memujanya."

Annie kesal memberengutkan mulutnya. Rasanya ingin menangis saja karena Alex sudah tahu bahwa ia menyukainya.

"Baik, bu. Sudah dulu ya, kami ingin memesan salon untuk besok. Bye, Mom. Ich liebe dich!"

Annie memutuskan panggilan dan duduk termenung di ayunan. Bahunya turun dan badannya membungkuk lemas. Ia masih bingung mengapa Alex tidak mengajaknya ke pesta dansa.

Tiba-tiba Kate memanggilnya.

"Annie! Ada paket untukmu! Sepertinya ini dari..."

Annie beranjak dan bergegas masuk ke apartemen. Dilihatnya kotak besar berukuran 70cm x 70cm.

"... dari Jules."

"Apa? Jules? Apa yang dikirimnya?"

Annie bergegas membuka kotak itu. Dilihatnya gaun berwarna merah, sangat megah. Payet-payetnya menutupi seluruh permukaan hingga terlihat begitu elegan.

Di sampingnya terdapat amplop putih. Annie membukanya perlahan-lahan.

Annie, aku lupa selera gaun yang kau suka bagaimana. Tapi aku harap kau suka. Pakailah besok.
-Jules, your love-

"Uek! Rasanya aku ingin muntah Kate! Lihat tulisan ini." Annie menunjukkan tulisan -jules your love- pada Kate.

Kate tertawa terbahak-bahak. "Dia masih mencintaimu. Ah, aku cemburu. Banyak sekali yang suka padamu, An."

Banyak? Memangnya siapa saja? Lelaki ini saja. Alex? Hah mana mungkin.

"Banyak? Siapa saja sih?"

Kate tersenyum menggoda. "Tidak usah pura-pura polos." Kate melihat wajah Annie masih kebingungan.

"Ah, lupakan saja. Lagipula aku tidak mau memakai gaun seksi ini. Ambillah Kate, pakailah besok."

"Apa kau sudah gila? Nanti Jules malah menggandeng aku. Lebih baik aku memilih Alex daripada ular berbisa sepertinya."

"Alex punyaku. Jangan diambil."

She's MineWhere stories live. Discover now