PART 2 - Danger

17.1K 633 10
                                    

"Jadi lelaki itu saudara kembar Hans?!"

Annie terlihat senyum-senyum sendiri membayangkan wajah Hans saat ia dan Kate membuntuti Alex di koridor perpustakaan.

"Wajah mereka sangat mirip, An! Tapi tunggu dulu, mengapa Alex terlihat begitu..."

Belum sempat Kate meneruskan kalimatnya, Annie langsung memotong. "Begitu tampan. Jujur saja dia lebih tampan dari Hans."

"Dasar kau genit!" Kate menyikut lengan Annie, membuat ia memberengutkan bibirnya.

Pria yang baru saja memberitahunya bahwa ia saudara kembar Hans di ruangan Mr. Dunst beberapa saat yang lalu ini sama sekali membuatnya bingung. Ia heran mengapa Alex terlihat sangat kesal saat membicarakan Hans. Lalu mengapa pria ini terlihat begitu sederhana. Padahal ia dan Hans terlahir di tengah keluarga yang sangat kaya raya.

Setahu Annie, keluarga Gambell memang keluarga yang luar biasa. Terkadang jika berjalan dengan Hans di mall atau di tempat-tempat umum lain, ia merasa sangat tidak pantas berdampingan dengan pembisnis muda itu. Apalagi Hans selalu menjaga penampilannya, sedangkan ia hanya bermodalkan celana jeans dan kemeja oversize. Gaun-gaun pemberian Hans di lemarinya saja jarang ia kenakan.

Tak sadar diri, Annie menyapa Alex lagi. "Alex!"

Alex yang berada tidak jauh di tempat duduknya menoleh sesaat , tetapi membenamkan wajahnya kembali pada buku yang ia baca, membuat Annie mendesah heran.

"Lihat Kate, sombong sekali dia." Bisik Annie pada Kate yang sibuk dengan iPadnya.

"Kau juga mengapa membuntuti orang sombong seperti dia."

"Aku hanya rindu pada Hans. Dan melihat wajahnya seperti melihat Hans."

"Baguslah kalau begitu. Aku kira kau naksir dia juga."

"Tapi dia..."

"Kau sudah punya Hans, mengapa ingin yang duplikatnya?"

"Dia tidak seperti Hans! Auranya berbeda."

"Hey, kau ini! Dasar gila!"

"Aku tidak gila Kate, aku hanya penasaran!"

Perdebatan mereka langsung terhenti ketika melihat penjaga perpustakaan memandang mereka tajam. "Bitte, bleiben sie leise." Ucap pria itu sambil tersenyum memaksa.

Dengan lesu, keduanya beranjak dari tempat duduk perpustakaan. Annie sengaja memilih berjalan melewati Alex. Matanya memandang Alex tajam, berusaha memberitahu Alex bahwa dirinya tidak senang. Alex menyadari sikap Annie, tapi malah semakin mengacuhkannya.

Apalagi melihat buku-buku yang bertumpukan di depan Alex, semakin membuat Annie penasaran. "Sastra Jerman?" gumamnya.

Dengan jengkel, Annie dan Kate meninggalkan perpustakaan.

**

Annie menyeruput kopi hangatnya dan meletakannya kembali di atas meja.

"Bisa kau ceritakan siapa wanita itu, Dave?"

Dave terlihat khawatir, takut sahabatnya itu kehilangan kesadaran lagi seperti kemarin. Dipasatinya wajah Annie, memastikan kalau ia baik-baik saja.

"Apa kau siap?"

Seketika raut wajah Annie berubah. "Memangnya seburuk apa yang akan kau ceritakan? Tapi yasudahlah, aku siap."

"Sebenarnya aku tidak kerja dua hari yang lalu, hanya ada perlu sebentar. Hmm... aku tidak tahu dari mana untuk memulai karena aku juga tidak tahu kapan mereka datang. Yang jelas aku melihat mereka sungguh... mesra."

She's MineWhere stories live. Discover now