PART 14 - Party Begins

5.7K 250 6
                                    

-1 minggu kemudian-

"Apa kabarmu?" Tanya Alex sambil menyesap winenya.

Kate terkejut melihat penampakan lelaki di sampingnya secara tiba-tiba. Ia menoleh dengan kesal, lalu berpaling melengos tidak mengabaikan Alex.

"Maaf Kate, aku masih belum bisa menemukan Annie."

Kate ber-oh ria dalam hati. Pantas saja selama seminggu ini dia bolos kuliah berkali-kali. Mungkin dia mencari Annie.

"Kau pergi dengan siapa?"

Kate masih berdiam diri tidak menjawab pertanyaan alex. Kemudian datanglah Dave dengan rambut pirangnya yang sudah panjang sebahu,

"Oh, kau?" Tanya Alex sambil menunjuk Dave yang mendekat.

"Ya aku. Dave." Dave tersenyum pada Alex dan Kate bergantian. Diliriknya Kate yang tiba-tiba murung dengan wajah yang kusut. Padahal sewaktu ia tinggalkan, gadis itu tidak terlihat seperti itu.

Ya, siang itu sedang diadakan acara resepsi pernikahan dosen mereka yang ketiga kalinya, Mr. Dunst. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi diundang.

--

"Hai Annie! Kau terlihat sangat aneh dengan gaun itu!" Ujar Mr. Dunst melihat Annie hendak memberikan selamat padanya. Beliau memeluknya sangat erat.

"Maaf Mr., sebaiknya kau lepaskan pelukanmu karena aku takut jasmu robek lagi." Jawab Annie sambil tertawa kecil.

Mr. Dunst melepaskan pelukannya dan melirik lelaki yang berdiri di samping Annie.

"Alex?"

Mr. Dunst mengernyitkan dahinya melihat Hans yang tak sengaja disangkanya Alex.

"Hahaha! Maaf. Tentu saja kau Hans kan? Putra dari Bapak Gambell yang meneruskan perusahaan terbaiknya. Apa kabar? Jadi kau ternyata bersama gadis aneh ini."

Annie memukul Mr. Dunst pelan, lalu ia melirik Hans dengan pandangan lesu.

"Kami sudah menikah."

Annie membelalakkan matanya saat mendengar Hans melontarkan aib terburuk seumur hidupnya. Rasanya Annie ingin sekali menggorok leher lelaki di sampingnya itu hidup-hidup.

Mr. Dunst manggut-manggut, terdiam sejenak dan bertanya lagi, "Mengapa tidak ada kabar pernikahan kalian?"

Hans menyunggingkan senyum wibawanya untuk menjaga reputasinya sebagai CEO muda menggantikan ayahnya yang telah tiada.

Annie melengos. "Maaf Mr. Dunst, kami ke bawah dulu ya. Aku lapar."

Mr. Dunst terkekeh mendengar ucapan Annie. "Kau bahkan tidak menjawab pertanyaannku."

--

Hans menarik tangan Annie turun panggung ketika lelaki yang ia tunggu-tunggu menatapnya penuh amarah dan emosi. Batinnya tertawa bahagia. Rencananya perlahan-lahan bisa mematikan jiwa saudara kembarnya itu.

Terdengar pecahan gelas di samping Alex. Ternyata Kate juga sedang memandangi kehadiran Annie dan Hans yang sangat membuatnya shock tidak bisa berkata-kata.

"Annie!" Teriak Alex yang langsung berlari ke arahnya. Namun sayang, saat ia ingin meraih gadis itu, lelaki di sampingnya menarik kerah kemeja yang dikenakan Alex, membuat langkahnya terhenti.

Dengan cepat Alex membalikkan tubuhnya dan meninju pipi kiri Hans, membuatnya lebam.

"Kau apakan Annie?! Apa yang kau lakukan padanya?!"

Hans yang tergeletak di lantai mengusap-usap pipinya kesakitan. Namun rasa sakit itu masih tidak sebanding dengan rasa bahagianya.

Hans menyeringai puas. Annie terlihat ketakutan dengan apa yang disaksikannya. Ia juga rindu. Rindu pada lelaki di hadapannya ini. Matanya berkaca-kaca. Melihatnya saja sudah membuat Anni sangat bahagia.

She's MineWhere stories live. Discover now