BAB 14

1.3K 102 11
                                        

Berhubung hari ini 15 Des 2024 adalah hari ulang tahunku.
Aku akan update 3 bab khusus hari ini.

Banyakin vote dan komennya yak 🥳

Taraa sedang merengut kesal di dalam rumah kucing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taraa sedang merengut kesal di dalam rumah kucing. Pasalnya sudah hampir tiga puluh menit menunggu tapi Altan belum juga datang.

Dia mengirim pesan pada sang kekasih.

"Daddy... Ara kangen... ☹️"

Sementara yang dirindukan tengah meeting dengan beberapa staff penting di perusahaan Mile.

Altan sudah membaca pesan itu, sangat gemas dengan typing dan emoji-nya karena dapat membayangkan se-imut apa wajah sang kekasih dengan bibir mengerucut.

Tapi deheman Mile membuat Altan tak dapat berkutik.

"Harap fokus!"

Hanya dua kata yang keluar dari mulut Mile, cukup membuat semua orang menegang.

"Maaf baby, aku akan menemuimu setelah keluar dari sini." batin Altan, membenarkan posisi duduk berusaha memfokuskan pikiran ke pembahasan dalam meeting.

Altan bergabung dengan perusahaan Mile menggunakan nama perusahaannya yang terkecil. Jadi saat ini, dia harus tunduk dibawah perintah Mile karena perusahaan Mile hampir setara dengan perusahaan induk Milik Altan di Mongolia.

Setelah satu jam berkutat dengan materi, akhirnya Altan bisa keluar untuk bertemu Omega-nya.

Meski heran melihat Altan yang terburu meninggalkan ruangan meeting, tapi Mile membiarkan karena urusan mereka memang sudah selesai.

Altan berjalan tergesa dengan ponsel di telinga, berusaha menghubungi sang kekasih.

Panggilan itu di angkat, tapi tidak bersuara.

"Hallo baby... " Kaki panjangnya menapak seolah berlari.

"...... "

"Baby maaf, tadi sedang meeting bersama Mas Malik. Saya akan menemui kamu sekarang. Kamu masih di rumah kucing kan?"

"....... "

"Bersuara lah sayang. Hmm?"

"Ara di bioskop, mau nonton sama Jeni dan Luna." Jawabnya singkat.

"Oh, dimana itu sayang? Saya menyusul ya?"

"...... "

"Baby... Please... Saya rindu Ara."

"Ya Ara juga rindu, tapi pacarnya Ara nyuekin Ara terus."

"Tidak begitu sayang, sharelock, saya datang secepat kilat."

Penuturan Altan membuat Tara tersenyum menang. "Yauda, awas aja kalo lama." Mematikan panggilan kemudian mengirim lokasi terkini pada sang kekasih.

"Trus kita gimana? Mau lu jadiin obat nyamuk?" Protes Jeni.

SUSU JAHE [END]Where stories live. Discover now