SUSU JAHE [END]

BAB 1

Re publish
Remake
Revisi
.
.
.

Hallo...
Mommy gak ngasi materi lagi tentang apa itu Alpha, Omega, Beta dan segala istilah dalam dunia ABO ya...
Kalian pasti udah pada baca story 'MY Ex-Omega, 'kan?
Nah disana udah mommy jelasin sangat mendetail.
Di story 'susu jahe' , materinya masih sama, karena ini universe punya mommy dan versi mommy.
.
.
.
Met baca aiyaaannksss...

.
.
.

---------

Altan Khartsaga, remaja 18 tahun turunan keluarga Khan Khartsaga yang sampai saat ini, belum mengetahui secondary gendernya, baru saja tiba di gerbang sekolah, memarkirkan ducati putih miliknya yang tidak pernah di naiki siapun selain dirinya sendiri.

Jika ada wanita yang boleh duduk diatas motor besar ini, dia hanyalah Ny. Khan. Bahkan adik perempuan Altan sendiri, tidak di izinkan mendekati si ducati tampan.

Dia anak laki-laki yang ramah, mudah bergaul, di gilai seluruh omega dan gadis beta, memiliki banyak teman, tidak pernah absen menghadiri undangan pesta dan yang paling penting, dia menduduki peringkat umum terbaik di sekolahnya.

Tapi...

Ada satu hal yang membuatnya tak bisa di gapai, yaitu Altan anti skinship baik dengan laki-laki beta ataupun sesama Alpha.

Kecuali dengan Xanadu (Xan)

Jam makannya harus tepat waktu. Altan biasa sarapan jam 06.30 . Makan siang jam 12.00 dan makan malam jam 19.00. Harus tepat waktu!

Altan tidak bisa mengambil makannya sendiri, untuk itulah Xan menjadi sahabatnya sekarang.

Xan seorang Beta, anak dari sopir pribadi keluarga Kahrtsaga, ibunya bekerja sebagai kepala asisten rumah tangga di istana Kahrtsaga.

Sebenarnya Xan berada di dekat Altan memenuhi tugas yang diberikan Ny. Khan untuk menjadi orang yang mengurus Altan, dan Xan mendapatkan upah untuk itu. Tapi mereka sudah bersama sejak kecil dan Xan tulus menyayangi Altan seperti adiknya sendiri, begitu juga sebaliknya.

Ada seorang pria tampan lagi yang sangat dekat dengan Altan, yaitu Mos. Male Alpha yang masih terikat hubungan darah dengan keluarga Khatsaga.

Sama hal nya dengan Altan, Mos juga anak laki-laki yang ramah dan murah senyum, tapi sulit di gapai.

Sejak memasuki gerbang sekolah tadi, indra penciuman Altan sudah merasakan aroma jahe yang samar. Tapi semakin lama aroma itu semakin menusuk hidungnya.

"Apa kalian mencium aroma jahe?" tanya Altan pada Xan dan Mos saat baru saja ia mendudukan bokongnya di dalam kelas.

Xan mengendus udara di sekitar, "tidak!" jawabnya yakin.