BAB 2

2.7K 193 20
                                        

"Ugrtthh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ugrtthh... Ugrtthh..."

Altan meronta minta dilepaskan, tapi Mos dan Xan tak peduli, terus menggeretnya ke ruangan dr. Earth dengan mulut dan tangan terikat.

"Ada apa?" dr. Earth terkejut.

"Dia gila karena terlalu putus asa tak kunjung mengetahui secondary gendernya, dokter. "

Brugh!

Altan terhempas ke atas ranjang, masih meronta.

Sementara Xan memegangi, Mos menjelaskan kronologinya kepada dr. Earth.

Spesialis Alpha 32 tahun itu mengangguk paham, memberi isyarat untuk Xan melepaskan Altan.

"Hah! Mereka yang gila, dokter. Aku hanya menikmati aromanya dari jauh, aku tidak mengganggunya."

"Tapi bocah yang kau sebut omegamu itu masih tingkat 1 elementary, bocah 6 tahun, Al! Are you crazy? " Mos nyaris hilang kesabaran.

"Biarkan aku memeriksanya. " sela dr. Earth.

"Aku tidak sakit, apa yang perlu di periksa?" Altan tak terima.

"Apa aku harus menghubungi Paman Khan?" Ancam Mos.

Nama ayahnya selalu bisa membuat Altan bungkam.

Dr. Earth mengambil sampel darah dari ujung jari tengah Altan dan meletakkannya diatas lembaran kaca untuk di teliti.

Mos sibuk dengan ponselnya, tak berapa lama seseorang mengirimkan email yang membuat pria itu mengerutkan kening.

"Hey... Mereka turunan keluarga Beta, bagaimana mungkin kau menganggapnya sebagai omega? "

"Tidak mungkin! Aku sangat yakin dia seorang omega. " Altan menyangkal .

"Diamlah!!! Atau ku hubungi orangtua kalian?" dr. Earth jengah melihat kericuhan bocah-bocah di depannya. Pria berjas putih itu sudah selesai dengan pemeriksaan.

"Secondary gendermu masih belum terbaca, dan tidak ada yang aneh dalam tubuhmu. Jadi kurasa kau hanya berhalusinasi."

"Tapi aku bisa merasakannya dokter, aroma itu seperti aroma feromon."

"Bagaimana mungkin kau bisa menyebutnya sebagai aroma feromon, sedang indra penciumanmu saja belum mumpuni untuk itu?" Ucapan dr. Earth membuat Altan diam.

"Bahkan aku yang sudah jelas seorang alpha saja tidak dapat merasakan aroma yang kau maksud. " sela Mos.

"Hah! Harus dengan cara apa aku membuktikannya? "

"Datangi saja, siapa tau Rut mu terpancing. " celetuk Xan tanpa beban.

Semua orang menatap tajam ke arahnya.

"Apa? Aku hanya asal mengatakannya. Lagi pula aku tak mengerti tentang klan kalian. Aku hanya manusia biasa."

"MAKA DARI ITU LEBIH BAIK KAU DIAM! " Ucap Altan dan Mos bersamaan.

SUSU JAHE [END]Where stories live. Discover now