Setelah cukup lama berbincang di cafe milik Shiori, akhirnya ketiga siswa Sekolah Jujutsu itu pun pulang-dengan membawa segenap pertanyaan. Terkecuali Haibara, selain membawa pertanyaan dirinya juga membawa buket bunga untuk ia hadiahkan pada adiknya.
"Aku baru tahu Gojo senpai ternyata pernah mengajak Suga-san pergi berdua... apa itu bisa dihitung kencan?" Ujar Haibara dengan wajah bingung.
"Memangnya kau pikir di antara kita ada yang sudah tahu tentang hal ini?" Timpal Shoko dengan agak sebal.
"Eh? Aku pikir paling tidak Ieiri-san akan mengetahuinya. Maksudku, bagaimana pun Ieiri-san kan pasti banyak menghabiskan waktu bersama dengan Gojo-san dan Geto-san."
Shoko menghela napasnya kasar "Tidak semua hal akan mereka ceritakan padaku, Haibara..."
"Apa jangan-jangan hal itu yang membuat Gojo-san dan Geto-san agak merenggang akhir-akhir ini?" Tiba-tiba Nanami menyuarakan spekulasinya.
"Ah... Benar juga, kupikir hanya perasaanku saja. Rupanya kau juga merasa Gojo-san dan Geto-san jadi agak merenggang ya" Ungkap Haibara, seolah semakin memperkuat spekulasi Nanami.
"Yah... Bukannya itu sudah terlihat jelas saat kita pergi ke taman hiburan di musim gugur kemarin?" Shoko pun menambahkan pernyataan mendukung.
"Apa mereka sedang mengalami cinta segitiga?" Tanya Haibara "Menurutmu bagaimana, Ieiri-san?"
"Aku tidak yakin... tapi sepertinya Gojo memang diam-diam memperhatikan Shiori. Aku menyadarinya saat di taman hiburan, walau dia lebih banyak diam tetapi dibalik kacamata hitamnya itu, matanya selalu melihat ke arah Shiori" Jelas Shoko dengan lesu. Jujur ia tak ingin sampai ada hal seperti ini di antara Satoru dan Suguru.
"Apa?!" Haibara terkejut dengan pemaparan fakta dari Shoko "Kalau begini, bukan kah sudah jelas Ieiri-san?" Haibara jadi ikut-ikutan lesu.
"Tidak, maksudku, kita membicarakan Gojo. Gojo Satoru yang populer di kalangan perempuan ituGojo Satoru yang hobinya tebar-tebar pesona itu? Belum tentu ia hanya bersikap perhatian begitu hanya pada Suga-san."
"Tapi kurasa... di luar dari kencan mereka, kurasa Gojo-san memang diam-diam memperhatikan Suga-san." Nanami kembali menyuarakan isi pikirannya.
"Oh yaampun. Ku harap Gojo segera sadar" Ucap Shoko dengan putus asa. Ketiganya kemudian sama-sama menghela napas berat disaat bersamaan.
•
Hari berganti dan Shiori melakukan aktivitasnya seperti biasa, menjaga toko bunganya. Namun karena memasuki awal bulan Desember dan musim dingin, orang-orang jadi tidak begitu berminat pada bunga dan justru cafe shiori lah yang dipadati pengunjung. Alhasil si cantik pun berfokus pada cafenya, beralih profesi menjadi seorang waitress.
Di saat Shiori sedang menyajikan pesanan di sebuah meja, tiba-tiba terdengar suara letupan di sudut cafe yang langsung mengejutkan orang-orang. Spontan Shiori melihat ke arah sumber suara. Ia sudah ancang-ancang dan bersiap bilamana ia harus mengevakuasi pengunjung.
"Surprise~!" Sorakan menyusul suara letupan sebelumnya, seketika Shiori mematung mencera kembali hal apa yang barusan terjadi.
"Selamat ulang tahun, Rin!" Ucap salah seorang yang berada di sumber suara letupan tadi. Setelahnya pun terdengar suara tepukan tangan dan nyanyian lagu khas perayaan ulang tahun.
Melihat hal itu pun seketika membuat Shiori menghela napas lega. Syukurlah, ternyata pelanggannya ada yang sedang berulang tahun, batinnya. Ia benar-benar takut jika ia harus menyaksikan ledakan yang bisa membuat tokonya hancur. Terlebih tokonya baru saja direnovasi. Ia tak bisa membayangkan jika hal itu terjadi. Apa kata ayahnya nanti?
YOU ARE READING
The Only Exception; Suguru
FanfictionSetelah melalui misi sulit di musim panas, ideologi Suguru terhadap dunia jujutsu dan non-jujutsu mulai goyah. Menciptakan sebuah revolusi dimana hanya akan ada jujutsu, merupakan ideologi baru sang jujutsu berbakat, Geto Suguru. Demi mewujudkannya...
