"Shiori-chan..." Panggil Suguru di tengah perjalanannya menuju toko Shiori.
Setelah berlari selama beberapa menit, Suguru akhirnya sampai di tempat Shiori dan ia langsung dikejutkan dengan sebuah tudung yang sangat pekat tengah menyelimuti toko Shiori. Sebelumnya dari jauh tadi ia sudah bisa merasakan energi kuat dari tempat ini, lantas bagaimana kira-kira kondisi Shiori di dalam tudung ini?
Tanpa ragu ia langsung mendekat. Baru saja ujung jarinya menyentuh tudung itu dan dengan kecepatan kilat sengatan listrik langsung menyetrum sekaligus menghempas tangan Suguru dari sana.
"Akh—!" Suguru mengerang kesakitan. Wajahnya berubah menjadi panik dan seketika pikirannya kacau.
"Bagaimana bisa?!" Suguru bermonolog sambil menatap ke dalam tudung itu dengan seksama.
"Ha—!?" Suguru terkejut begitu mendapati ruang yang terdistorsi di dalam tudung itu, belum lagi dengan suara gemuruh dan derai hujan deras. Rupanya ini yang dilihat oleh Haibara saat itu.
"Shiori-chan!!!" Suguru berteriak, berharap sang empu bisa mendengarnya. Namun nihil, sebanyak dan sekeras apapun ia memanggil Shiori, hal itu sama sekali tak membuahkan hasil.
Ia pun nekad dan memaksakan diri untuk merusak tudung dengan terus menghantamkan berbagai kutukan miliknya serta memukulnya dengan tangan dan kakinya berkali-kali. Sayangnya usahanya benar-benar tak berdampak apapun pada tudung itu, sebaliknya justru Suguru lah yang mendapat luka bakar di tangan dan kakinya.
"Shiori-chan!!!" Panggil Suguru dengan putus asa. Orang-orang awam yang menyaksikan tindakan Suguru dari jauh hanya menatapinya dengan aneh. Bagi mereka, Suguru seolah tengah membuat keributan di depan toko bunga yang damai. Beberapa di antara mereka bahkan melihat Suguru seperti orang gila yang kesetanan.
"Shiori—"
"Minggir" Seseorang tiba-tiba saja muncul di hadapan Suguru.
"Satoru!?" Suguru menatap kawannya tak percaya, sementara itu Satoru hanya fokus pada tudung di hadapannya.
Tanpa sedikit pun berusaha, Satoru berhasil memasukan tangannya ke dalam tudung. Hal tersebut sontak membuat Suguru terkejut "Tidak mungkin—"
"Apa kau juga bisa masuk, Shoko?" Satoru mengabaikan Suguru dan masih berfokus pada tudung di hadapannya.
"Ah... tanganku juga bisa masuk" Jawab Shoko dari belakang Suguru. Lagi-lagi Suguru dikejutkan dengan kedatangan kawan lainnya.
"Shoko... Bagaimana!?" Selain karena kemunculannya, Suguru dibuat keheranan karena Satoru dan Shoko yang bisa dengan mudah memasuki tudung yang sejak tadi menolaknya.
"Mundurlah, Shoko, Suguru" Titah Satoru, tak lama Shoko langsung menurutinya. Berbeda dengan Shoko yang cekatan Suguru malah tertegun, Shoko sampai harus menariknya menjauh dari sana.
"Mundur bodoh" Ujar Shoko setelah menarik temannya yang bertubuh tinggi besar itu.
Setelah keduanya mundur Satoru pun mengulurkan tangannya. Begitu ia menunjukkan jari dan merapalkan teknik kutukannya, seketika sinar merah muncul di ujung jarinya. Dalam sepersekian detik, cahaya merah tersebut kemudian langsung menghantam tudung yang mengelilingi toko Shiori hingga hancur.
Blar—!
Suara gaduh muncul dari efek hancurnya tudung. Tanpa berlama-lama Suguru langsung berlari memasuki toko bunga Shiori "Shiori-chan!"
Shoko menghela napas sambil melempar tatapannya pada Satoru. Tanpa bicara Satoru bisa mengerti maksud dari tatapan Shoko "Ayo kita lihat kondisi Shiori"
"Shiori-chan?!" Teriakan Suguru kembali terdengar dan langsung membuat kedua temannya menyusul ke dalam. Begitu masuk, mereka dikejutkan dengan posisi tubuh Shiori yang sudah terkapar di lantai dengan kondisi yang mengkhawatirkan.
Suguru dengan panik menghampiri si gadis dan langsung mengangkat kepalanya ke pangkuannya "Shiori-chan, Shiori-chan..!" Kali ini Suguru memanggil dengan lebih lembut sambil menepuk-nepuk pelan pipi Shiori.
"Shoko" Satoru langsung memanggil Shoko, sebelum disuruh pun Shoko sudah menghampiri Shiori dan segera mengecek kondisi tubuhnya. Sebagai pengguna teknik kutukan pembalik, menyembuhkan orang adalah ahlinya Shoko.
"..." Shoko pun langsung memeriksa keadaan Shiori dan dalam beberapa detik ia sudah bisa mengetahui keadaan Shiori "Napasnya sangat lemah"
"Apa..?" Suguru langsung panik mendengar pernyataan Shoko. Pikirannya langsung merambat kemana-mana.
"Pertama, bawa dia ke tempat yang lebih aman dan nyaman" Shoko langsung berlari ke bagian belakang toko untuk mencari tempat. Tanpa berlama-lama Suguru langsung menggendong Shiori dan membawanya ke ruang istirahat di dekat pantry.
Setelah dibaringkan di atas matras, Shoko pun langsung melakukan pertolongan pertama pada orang pingsan. Sayangnya Shiori masih tak menunjukkan perubahan, akhirnya Shoko pun menggunakan teknik pembaliknya untuk mengobati Shiori.
Di saat Shoko sedang sibuk mengobati Shiori, Satoru bisa melihat betapa hancurnya Suguru menyaksikan bagaimana kondisi Shiori saat ini. Kalau begini, bagaimana ia bisa menjelaskan situasi pada Suguru?
"Geto, Gojo, keluarlah. Aku perlu privasi" Tiba-tiba Shoko meminta teman-temannya untuk keluar. Tak bisa membantah, Satoru dan Suguru pun keluar dari ruangan.
Begitu keluar, Suguru terduduk lemas dan masih diliputi perasaan cemas serta khawatir. Sementara itu, Satoru melihat sekeliling toko bunga Shiori yang mengalami sedikit-banyak kerusakan di bagian depan karena ia berusaha merusak tudung dengan teknik kutukannya tadi.
Begitu selesai mengamati sekitar, Satoru kembali memperhatikan sahabatnya. Ia baru menyadari jika lengan seragam Suguru ternyata sudah compang-camping dan tangannya memiliki cukup banyak luka bakar.
"Suguru" Panggilan Satoru menyadarkan Suguru dari lamunannya "Kau juga terluka, cepat obati dulu lukamu"
"Ini bukan apa-apa"
"Kau tidak bisa melindungi Shiori dengan tangan seperti itu Suguru"
"Tidak usah sok tahu kau" Rasa kesalnya pada Satoru masih menyertainya.
"Memangnya kau tahu apa soal Shiori?" Dan dengan entengnya Satoru mempertanyakan hal yang membuat Suguru naik pitam.
"Apa katamu?!"
"Apa kau bahkan tahu kenapa Shiori bisa terkapar pingsan dalam tudung yang sangat membahayakan dirinya?!"
"..." Suguru menggertakan giginya kesal. Ia tak bisa menyangkal Satoru. Ia benar-benar tidak tahu alasan akan hal itu "Memangnya apa yang kau tahu soal itu?" Setengah mati ia menepis egonya untuk bertanya pada Satoru.
"Jika kau benar-benar ingin tahu, maka persiapkanlah dirimu" Ucapan Satoru sontak membuat Suguru tercengang. Pikirannya kembali meliar membayangkan kemungkinan terburuk apa saja yang bisa memicu kejadian ini.
"Gojo..!" Terdengar Shoko memanggil Satoru dari dalam. Satoru pun pergi meninggalkan Suguru, tanpa peduli bahwa sahabatnya kini tengah dilanda keresahan luar biasa.
Suguru masih belum berhenti memikirkan segala kemungkinan yang ada. Namun perlahan Suguru pun mengatur napasnya dan mulai membenahi isi kepalanya. Sedikit demi sedikit ia mulai mengingat kembali setiap rentetan peristiwa bersama Shiori di mulai dari awal pertemuannya dengan si gadis.
Sejak pertemuannya di persimpangan jalan, ia bisa mengenali Shiori karena ia melihat roh kutukan yang mengitarinya. Saat itu juga Shiori tidak sadar akan kondisinya sendiri hingga hampir saja ia pingsan.
"Apa kali ini pun ia mengalami hal serupa?"
YOU ARE READING
The Only Exception; Suguru
FanfictionSetelah melalui misi sulit di musim panas, ideologi Suguru terhadap dunia jujutsu dan non-jujutsu mulai goyah. Menciptakan sebuah revolusi dimana hanya akan ada jujutsu, merupakan ideologi baru sang jujutsu berbakat, Geto Suguru. Demi mewujudkannya...
