"Gojo" Shoko memanggil Satoru untuk mendiskusikan kondisi Shiori sebagai sesama ahli pengguna teknik kutukan pembalik.
"Sepertinya selain karena kehabisan napas, Gadis ini juga memiliki penyebab lain hingga ia jatuh pingsan"
"Apa terdapat aliran energi yang berantakan dalam tubuhnya?" Pertanyaan Satoru langsung direspon dengan anggukan.
"Benar, kurasa dugaanmu soal kekuatan Gadis itu tidak salah. Aliran energi dalam tubuhnya sedang berantakan, tapi tidak ada tanda reaksi kekerasan atau paksaan dari dalam tubuhnya"
"Berarti... ini seperti kekuatannya sendiri yang lepas kendali, benar?"
"Benar, kemungkinan ia sendiri tidak sadar jika dirinya melepas banyak sekali energi kutukan hingga itu membuatnya kehilangan kesadaran"
"Mengerikan.."
"Tapi... jika ia melepas banyak sekali energi kutukan, kemana mereka semua pergi?" Kali ini giliran Shoko yang bertanya.
"Tentu saja pada tudung yang menyelimuti tempat ini"
"Apa..?!" Shoko terkejut "Seseorang tidak mungkin mengeluarkan energi kutukan dan tiba-tiba jadi sebuah tudung kan? Bagaimana..?"
"Entahlah... aku juga masih tidak yakin dengan cara kerjanya"
"Ada apa?" Suguru yang mendengar Shoko terkejut jadi penasaran dan bertanya.
"Shoko, tolong terus awasi Shiori" Pinta Satoru dengan berbisik. Temannya mengangguk paham kemudian ia kembali pergi ke dalam ruangan Shiori. Membiarkan kedua pemuda itu berbicara empat mata.
"Apa sekarang kau sudah siap mendengar penjelasanku dan Shoko, Suguru?" Satoru bertanya seraya berjalan menghampiri sahabatnya.
"Ah..." Suguru menjawab dengan anggukan. Jika boleh jujur dirinya sebenernya belum benar-benar siap mengetahui fakta apa yang ada di balik insiden ini. Hanya saja ia juga tak mau tetap diam dan membiarkan fakta berlalu begitu saja.
"Ikuti aku" Satoru berjalan melalui Suguru. Ia kemudian terus berjalan hingga keluar area toko diikuti dengan Suguru di belakangnya.
Keduanya pergi ke atap gedung. Sesampainya mereka di sana, keduanya tak langsung bicara. Satoru sedang memikirkan dari mana ia harus bicara. Sementara sambil menunggu Satoru, Suguru juga menata hatinya.
Setelah dirasa cukup lama, akhirnya Suguru pun bertanya "Jadi apa yang terjadi dengan Shiori? Apa dia diserang roh kutukan?"
Pertanyaan Suguru membuat Satoru berpikir sejenak "Kau juga bisa merasakan residu Shiori dalam tudung tadi kan?"
"..." Suguru terdiam ia sendiri tidak yakin untuk menjawab pertanyaan Satoru "Entahlah tapi... saat musim dingin lalu untuk pertamakalinya aku bertemu lagi dengan Shiori. Saat itu, ia terlihat sedang diganggu roh kutukan. Ia bahkan hampir pingsan di tengah jalan"
"Kurasa hal seperti ini tak hanya sekali dua kali menimpanya, Satoru" Jelas Suguru serius namun juga ada sedikit keraguan di matanya.
Penjelasan Suguru sedikit mendistorsi kesaksian Satoru "Jadi maksudmu kejadian seperti ini murni karena ulah roh kutukan?"
"Bukankah kau sendiri mengatakan tudung yang menyelimuti toko Shiori saat itu juga ulah roh kutukan?"
"..." Kali ini Satoru tak bisa berkata apa pun. Jika memang ini ulah roh kutukan, lalu kenapa ia bisa merasakan residu Shiori di dalamnya? Lalu dari mana munculnya tudung yang menyelimuti tokonya? Seolah dirancang khusus, tudung itu bahkan tak membiarkan Suguru masuk ke dalamnya. Lalu apa dan siapa penyebab kemunculan anomali ini? Satoru berpikir keras mencerna segala informasi yang ia punya.
YOU ARE READING
The Only Exception; Suguru
FanfictionSetelah melalui misi sulit di musim panas, ideologi Suguru terhadap dunia jujutsu dan non-jujutsu mulai goyah. Menciptakan sebuah revolusi dimana hanya akan ada jujutsu, merupakan ideologi baru sang jujutsu berbakat, Geto Suguru. Demi mewujudkannya...
