Hometown

142 18 2
                                        

Kamis, 17 Agustus 2006

Semilir angin menerpa rambut panjang Shiori. Membuat sebagian poninya menghalangi wajah kecilnya. Disugarnya rambut hazelnya itu dengan santai. Tanpa ia sadari tindakannya barusan telah menjadi sebuah pemandangan indah bagi Suguru.

Suguru mengulas senyuman teduh. Ia kemudian mendekati si gadis sambil membawakan minuman padanya.

"Nah, karena panas kita pasti membutuhkan minuman ini selama perjalanan" Ujar Suguru sembari menunjukkan kantong plastik berisikan air putih dan beberapa varian minuman lain.

"Wah.. apa kita akan berjalan jauh?" Shiori berpikir demikian karena melihat sejumlah minuman yang di bawakan Suguru.

"Yah.. mungkin?" Jawab Suguru sedikit ragu. Shiori terdiam sejenak membayangkan seberapa jauh mereka akan berjalan.

"Ah.. baik..." Ia pun hanya bisa pasrah mengikuti keadaan. Suguru terkekeh kecil, baginya Shiori yang tak mengetahui apa pun tentang perjalanan ini terlihat lucu.

"Kalau kau lelah katakan saja, kita bisa beristirahat"

"Um.. baiklah"

Suguru pun memulai perjalanannya bersama Shiori, dan hal pertama yang ia tunjukan pada Shiori adalah jalanan yang biasa ia lalui untuk pergi ke sekolahnya dulu. Sejauh mata memandang, Shiori bisa melihat persawahan dan tak jauh dari sana terdapat bukit yang sangat cantik karena terpaan sinar matahari yang terik.

Padahal perjalanan ini baru saja dimulai, tapi Shiori sudah dibuat kagum saja dengan pemandangannya.

Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya Suguru menunjukkan sekolah dasar yang menaunginya dulu. Seharusnya sekolah tak memberikan izin masuk pada orang tak berkepentingan. Hanya saja karena ini adalah Suguru, ia pun bisa memasuki sekolah bersama Shiori.

Catatan, ia tidak masuk secara diam-diam apalagi memaksa tentunya. Suguru yang mengenali petugas sekolah meminta izin dan dengan mudah ia mendapat izin masuk, padahal sedang ada kegiatan belajar mengajar saat ini.

Suguru dan Shiori pun menyusuri lorong sekolah. Melihat-lihat setiap kelas, taman baca, dan mural di taman belakang. Tak hanya melihat-lihat, Suguru tentunya menambahkan beberapa latar sejarah di setiap spot yang mereka singgahi.

Wajah Shiori begitu berseri setiap kali ia mendengarkan penuturan Suguru. Sementara itu, Suguru seolah menantikan saat dimana Shiori ikut bernostalgia bersamanya. Sayangnya hal itu tidak terjadi, karena si gadis floris sepertinya tidak tertarik untuk ikut membahas masa sekolahnya dulu.

Usai menjelajahi sekolah dasar, keduanya pun beralih ke sebuah taman yang berada tak begitu jauh dari sana. Meski begitu, tempat itu berada di dekat bukit. Dan rupanya trek jalannya agak sedikit menanjak. Suguru yang memiliki kaki panjang dapat dengan mudah berjalan mencapai tempat tersebut. Berbeda dengan Shiori yang bertubuh pendek dengan langkahnya juga yang pendek.

Shiori bahkan tertinggal jauh oleh Suguru. Dengan napas yang terengah-engah ia terus berusaha menyusul Suguru.

"Uh... Suguru..." Shiori memanggil dengan suara parau. Suguru terkekeh kecil mendengarnya.

"Shiori-chan, ayo sedikit lagi kau sampai~" Seru Suguru di ujung bukit. Sedikit kesal karena Suguru seolah mengoloknya, akhirnya Shiori pun mengeluarkan tenaga terdalamnya lalu berlari ke arah Suguru.

"Aaaaa!!" Shiori berteriak seolah ia mengerahkan seluruh sisa tenaganya.

"Shiori-chan, tunggu-" Suguru sedikit panik melihat si gadis yang mulai hilang keseimbangan karena terlalu fokus berlari ke arahnya "Shiori-chan hati-hati!" Tukas Suguru, namun percuma karena Shiori tetap mengabaikannya dan ketika ia sampai di hadapan Suguru...

The Only Exception; SuguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang