My Secret Husband 7 🔞

1.7K 122 318
                                    

Setelah diskusi panjang yang begitu alot antara kedua keluarga, di mana Donghyuck bahkan rela bersujud demi memohon restu dan menurunkan ego ayah Jeno, akhirnya orang tua itu pun mengangguk setuju. Meskipun tidak bisa dibilang benar-benar memberikan restu, tapi Donghyuck sudah sangat senang dirinya diizinkan untuk menikahi Jeno.

Berat untuk ayah Jeno melepas puteranya menikah dengan pemuda yang bahkan bisa dibilang baru dewasa. Dengan statusnya yang sebagai mahasiswa, bagaimana ia akan menghidupi anaknya? Donghyuck yang paham hal itu pun lantas membujuk orang tuanya untuk datang dan meyakinkan ayah Jeno untuk tidak khawatir, Donghyuck berasal dari keluarga kaya raya, apalagi dia anak tunggal, masalah uang tidak perlu dipikirkan.

Awalnya orang tua Donghyuck menolak untuk datang. Mereka memang tak menentang hubungannya dengan Jeno, hanya saja mereka ingin Donghyuck mempertanggung jawabkan perbuatannya seorang diri, tanpa bantuan mereka. Tapi, setelah mendengar sang anak yang hampir sekarat di tangan ayah Jeno, mereka pun segera turun tangan dan ikut memperjuangkan Jeno demi anaknya.

Pernikahan Jeno dan Donghyuck sudah disepakati. Atas permintaan ayah Jeno pula, pernikahan itu akan digelar ala kadarnya di sebuah gereja, tanpa dekorasi, tanpa tamu undangan. Hanya ada si calon pengantin, orang tua mereka masing-masing, dan Karina sebagai dokter pribadi Jeno.

Maka, tepat beberapa jam setelah kondisi Jeno membaik, upacara janji suci itu pun segera dilangsungkan. Sangat cepat dan tidak bertele-tele, Donghyuck dan Jeno sudah menjadi pasangan sehidup semati.

Jeno tersenyum simpul melihat cincin pernikahan sudah tersemat di jari manisnya. Meski pernikahannya kelewat sederhana, tidak seperti pernikahan impiannya di mana banyak orang yang hadir dan mendoakan kebaikan pernikahan mereka, Jeno tetap mensyukurinya.

"Selamat ya Jeno, semoga kalian selalu bahagia. Ingatlah, aku akan selalu berada di sisimu, kapan pun kau membutuhkanku," ucap Karina sembari menghamburkan pelukan yang sangat erat pada Jeno.

"Dan kau Donghyuck! Jaga Jenoku dengan baik, kalau tidak, aku akan merebutnya darimu!" Ancam Karina yang hanya mendapat decihan pelan dari Donghyuck.

Begitu pernikahan usai, ayah Jeno langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata kepada mereka. Hatinya masih diliputi dengan kemarahan dan kekecewaan. Jeno tidak bisa memaksanya untuk tinggal lebih lama, ia hanya berharap hati ayahnya bisa melunak secepatnya.

"Pulang ke rumah, sayang?"

Jeno menggeleng pelan. Bagaimana mungkin mereka akan pulang ke rumah di saat sang ayah sudah sangat muak dengan kehadiran mereka. "Maaf, Ma. Jeno akan pulang kalau papa sudah menerima kami. Tapi mama tidak perlu khawatir, Mama bisa menemui Jeno kapan pun Mama mau. Pintu apartemen Jeno akan selalu terbuka untuk Mama."

Mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen Jeno. Orang tua Donghyuck sudah berencana untuk memberikan mereka rumah sebagai hadiah pernikahan, tapi Jeno menolaknya karena sayang jika apartemennya tidak ditinggali.

"Donghyuck, jaga baik-baik anak Mama dan calon cucu Mama, ya? Mama tidak akan mengampunimu kalau kau membuatnya menangis!"

Donghyuck mengangguk sambil tersenyum. "Aku tidak akan mengecewakan Mama, dan akan aku pastikan kak Jeno bahagia bersamaku."

Ibu Jeno mengusak rambut anak dan menantunya itu dengan lembut. Ia bawa mereka ke dalam pelukannya sebelum mereka harus berpisah. Di hari pertama pernikahannya itu, mereka tidak langsung ke apartemen. Mereka akan menginap selama beberapa hari di rumah Donghyuck, menjalankan tradisional sebagai menantu di sana, sekaligus membereskan barang-barang Donghyuck yang akan dibawa pindah ke apartemen Jeno.

"Tidak ada malam pertama?" gurau Donghyuck. Kini mereka sudah berbaring di kasur Donghyuck sambil berpelukan.

"Jangan bercanda kau, Donghyuck!" Jeno memukul pelan dada si pemuda yang kini berstatus suaminya, buahkan ringisan pelan dari si empunya.

Hyuckno StoryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant