Unexpected Love 5

2K 174 65
                                    

Perjalanan yang menghabiskan kurang lebih 15 jam itu membuat Jeno sedikit kelelahan dan mengalami jetlag. Dia sedikit kelimpungan mencari kakak sepupu yang disebut akan menjemputnya di bandara yang luas itu.

Jeno terus celingukan dengan kedua matanya yang aktif mencari sosok laki-laki seperti di foto yang diberikan oleh papinya. Tak lama netranya menangkap seseorang yang membawa papan bertuliskan 'Jeno baby'. Dilihat dari perawakannya sangat mirip dengan yang ada di foto. Maka tak salah lagi dialah Moon Minhyung yang dimaksud. Tapi apa apaan itu Jeno baby? Memangnya Jeno bayi???

"Kak Minhyung!"

Orang yang merasa dirinya dipanggil itu segera membuka kacamata hitamnya. Dilihatnya dengan seksama sosok pemuda berlari dengan menggemaskan ke arahnya sambil menyeret kopernya.

"Kau Jeno?"

Jeno mengangguk penuh semangat.

"Ternyata kau lebih menggemaskan dari yang Paman jelaskan," pujinya.

"Apa sih?!" Jeno tiba-tiba mengerucutkan bibirnya saat mendengar kalau dia menggemaskan. Bukan tidak suka, itu terdengar sedikit aneh di telinganya. Biasanya dia hanya mendengar kalimat hinaan tentang dirinya bukan pujian-pujian seperti ini.

"Kak Minhyung, sebaiknya kita segera pulang, aku tidak sabar untuk melihat rumahmu!"

"Mark, panggil saja aku Mark. Dan Jeno, rumah itu sekarang juga menjadi rumahmu," Mark mencubit pipi Jeno dengan gemas.

"Aaaa, jangan dicubit!" Rengeknya yang membuat Mark semakin gemas pada Jeno.

"Sorry sorry, you are so cute. Sebelum pulang, kita makan siang dulu ya. Aku sudah lapar menunggumu berjam-jam di sini."

"Baiklah! Kak Mark yang traktir."

"Tentu! Apapun untuk adikku yang menggemaskan ini." Mark kemudian mengusak rambut Jeno pelan. Ia pun membantu menyeret koper Jeno, sementara lelaki itu digandengnya dengan erat menuju area parkir.

.

.

.

Sementara itu di belahan bumi yang lain, Donghyuck tengah termenung di hadapan kedua orang tuanya. Setelah kejadian membingungkan kemarin, dia mendatangi kedua orang tuanya untuk mengetahui tentang orang yang mengakui Jeno sebagai anaknya.

"Daddy, seseorang mengaku kalau dia ayahnya Jeno dan kemudian membawa Jeno pergi. Dia juga sempat menyebutkan nama Daddy dan Mae kemarin, sepertinya dia mengenal kalian," lapornya dengan nada penuh keraguan dan rasa takut.

"Sungguh?! Apa kau tahu namanya?"

"Dia tidak memberitahukan namanya, tapi aku ingat wajahnya. Kalau dia mengenal kalian, berarti dia salah satu teman Daddy dan Mae?"

Hanya satu orang yang sejak tadi berada dalam benak Johnny dan Ten, satu-satunya orang yang akan mengakui Jeno sebagai anaknya adalah Doyoung. Tapi bagaimana mungkin?

Jari jemari Ten bergerak dengan cepat di atas layar ponselnya, menggulir isi galeri hingga paling bawah. "Apa dia orangnya?" Ten kemudian menunjukan sebuah foto pada Donghyuck untuk dikenali.

"Iya benar! Orang itu!"

Mata Johnny dan Ten membelalak seketika. "Tidak mungkin! Ini mustahil!" tolak Ten.

"Dia sudah tiada dalam kecelakaan 17 tahun yang lalu," timpal Johnny saat Ten masih dalam keadaan linglung dan tidak sanggup untuk melanjutkan.

"Apa? Lalu siapa yang aku temui kemarin? Tidak mungkin dia hantu karena dia bahkan menamparku."

Hyuckno StoryWhere stories live. Discover now