My Secret Husband 3 🔞

3K 133 152
                                    

Sejak resmi menyandang status sebagai kekasih dari dosen muda yang paling tampan di kampusnya itu, Donghyuck jadi semakin bersemangat untuk berkuliah. Sekalipun ia tidak ada kelas seharian, ia akan tetap datang dan duduk di taman fakultasnya hanya untuk melihat Jeno. Kebetulan kekasihnya itu memiliki jadwal yang sangat padat di mana ia benar-benar full datang ke kampus dari Senin sampai Jumat.

Donghyuck berdecak sebal sebab ia tak bisa apel setiap hari ke apartemen sang kekasih karena jadwalnya yang sibuk itu. Agar Donghyuck berhenti merengek dan merajuk, Jeno tak punya pilihan selain merelakan hari weekendnya untuk dipakai oleh Donghyuck.

Tentu hal itu disambut baik oleh Donghyuck, dua hari dua malam sepertinya cukup untuk menggantikan malam-malam sebelumnya.

Sebenarnya Jeno ingin weekendnya itu tidak hanya diisi dengan ngewe, ngentot dan nganu, tapi juga dengan kegiatan romantis lain yang tentunya tidak melelahkan. Bayangkan saja, weekdays bekerja melayani lembaga akademis, weekend bekerja melayani kekasihnya. Lalu kapan ia punya waktu untuk istirahat dan memanjakan diri?

Jeno pernah mencoba merencanakan date romantis, ia bahkan sudah membuat daftar hal-hal yang inginkan, semuanya tidak berjalan lancar karena ujungnya tetap saja mereka bertelanjang di kasur sambil saling memuaskan. Ia pikir karena Donghyuck jauh lebih muda darinya, sedang masanya dalam dunia percintaan akan lebih berinisiatif dalam hubungan mereka, tapi ternyata pemuda itu benar-benar nol besar dalam hal romantis-romantisan. Jeno benar-benar tidak bisa berharap banyak lelaki itu akan memberikan kejutan-kejutan kecil yang manis untuknya.

Rencana-rencana romantisnya yang tidak berjalan mulus membuatnya malas untuk merencanakannya lagi. Malam ini ia hanya ingin beristirahat dengan tenang meskipun ia tahu itu mustahil. Rasanya tubuhnya itu sangat malas melakukan apa pun, mungkin efek dari lelah bekerja juga.

"Sayaaang, i'm comiingg!"

Apartemen Jeno sudah dianggap seperti apartemennya sendiri oleh Donghyuck. Sejak ia diberi tahu password apartemennya, Donghyuck mulai berani keluar masuk seenaknya. Tak heran jika Donghyuck bisa berada di apartemen Jeno meski Jeno sedang ada keperluan di luar.

Dilihatnya Jeno sudah berbaring sambil membaca bukunya dengan tenang. "Sayang, tadi aku mampir ke alfa, terus aku nemu ini dong," ucap Donghyuck sambil menunjukkan benda yang membuatnya girang.

"Mau cobain yang mana dulu? Strawberry, banana, bubble gum, atau mi goreng?"

Mata Jeno membola mendengar kata yang terakhir. Yang benar saja ada kondom rasa mi goreng?

"Tadi juga ada yang spicy cimol, cuma gak aku beli karena kamu kan gak suka pedes. Jadi aku beli yang aman aja buat kamu."

"Kamu beli kondom buat apaan sih Hyuck? Kita kan biasa main gak pake itu."

"Siapa tau kamu bosen sepongin aku rasanya gitu-gitu aja. Kan kalau ada rasa yang lain, makin semangat buat ngemutnya juga, iya gak?"

Jeno memutar matanya malas. Ia tak ingin membuat Donghyuck kecewa. Pemuda itu nampak sudah sangat-sangat bersemangat untuk melewati beautiful night mereka. Tapi masalahnya ia sedang tidak berselera sekarang. Jadi apa yang harus ia lakukan?

"Kayaknya kamu gak seneng, deh. Ya aku sih gak papa kalo kamu lebih suka polosan aja. Justru itu lebih nikmat buat aku." Donghyuck langsung menindih tubuh Jeno yang masih berbaring. Bibirnya mulai aktif menyusuri area leher Jeno yang selalu wangi.

"Hyuck, bisa gak hari ini kita libur dulu?"

"Eh? Kenapa? Kamu sakit?"

"Enggak sih. Tapi aku lagi gak mood aja ngelakuinnya. Aku maunya disayang-sayang aja sama kamu, gak ngelakuin hal yang menjurus ke sana."

Hyuckno StoryHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin