Pulang ||

56 11 1
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING 👻🌱

------------------------------------------------------------


Sekarang ini hanya terdengar suara rengekan dari Dika yang ingin sekali cepat-cepat pulang ke rumahnya saat ini. Para anggota dan abangnya hanya bisa pasrah berkali-kalii mendengar rengekan, akhirnya salah satu ah tidak dua orang tertua yaitu Malik Selaku ketua dan Renal Selaku kakak terua dari si kembar meminta izin ke dokter untuk di rawat jalan Dika atau Jeman akhirnya.

"Ya udah abang minta izin dulu, kamu duduk disini jangan mengrengek-rengek lagi ok, abang pusing dengerin nya" ucap final Renal ke arah Dika.

"Hehehe ok abang, Dika tunggu" seru Dika dengan wajah sumringah.

"Abang kenapa pulang sih, tar kalo ada apa-apa gimana. Ga usah pulang lah bang ... abang kan baru dua hari sadar dari operasi, ya" pinta Jisung yang khawatir akan kesehatan Dika.

"No adik jie. Abang udah bosen di sini, abang juga udah sehat ko sekarang nih lihat" ucap Dika yang turun dari ranjangnya dan melompat-lompat di atas lantai rumah sakit, untuk meyakinkan adek anggotanya ini.

Dika tidak sadar kalau di ruang itu masih ada salah satu abang nya yang melihat tingkahnya yang melompat di ruangan ini.

"Berhenti! atau, tidak jadi pulang" ucap datar Haikal yang melihat kelakuan adiknya tidak bisa di toleransi ini.

Dika yang sadar akan kehadiran Haikal di sofa sana pun berhenti melompat-lompat dan melihat ia berjalan kearahnya.

"Kenapa ga lanjutin?" ketus Haikal lagi.

"Hehehe ga ko bang, kan mau pulang" balas Dika deng nada cengengesan.

Haikal yang gemas sekali dengan makhluk ini tangannya yang terangkat untuk mencubit pipi adiknya gemes " aiss lo ya, udah di sini aja duduk dan ngapain sih minta pulang, kan masih sakit dik" ucap Haikal .

"Gue bosan bang, kan mending dirumah atau di studio gitu" balas Dika.

"Dah lah terserah lu dah" ucap pasrah Haikal .

Setelah sekian menit sekian detik berada di rumah sakit, akhirnya Dika berhasil dibawa pulang dan diizinkan untuk rawat jalan dengan tanggungan harus sering cek up selama 3 hari sekali untuk melihat perkembangan tulangnya.

Sekarang si kembar sudah berada di tempat kediaman Keluarga mereka saat ini. Di sini memang hanya ada empat si kembar, anggota lain pada menunggu di studio dan ada yang masih dengan urusannya masing-masing.

"Hah ... akhirnya di rumah juga" celetuk Dika yang di berada di kursi roda dengan Juna yang mendorong kursi roda tersebut.

"Suka kan lo sekarang" seru Haikal dengan malas.

"Iya lah suka, iya kan bang" balas Dika dan melihat ke arah Juna untuk meng iya kan ucapannya.

"Iya"

Setelah sampai di depan pintu rumah mereka, mereka samar-samar mendengar perdebatan dua orang yang pasti mereka tau suara mereka berdua yang masih berdebat di dalam kediamannya.

Si kembar hanya bisa saling panda mendengar perdebatan antara dua orang di balik pintu saat ini.

"Kamu ya ma, bukannya jenguk anak sendiri di rumah sakit malah dengan santainya duduk di sofa saat ini" bentak Ayah si kembar ke sang bunda.

"Ibu macam apa kamu ha!, yang bisanya cuma kumpulan sama teman-teman kamu itu, kamu tau ga kalo Dika sekarang ada di rumah sakit ha! Tau ga?!"

"Iya aku tau mas, kemarin udah di kasih tau Renal" ucap bunda santai

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 4 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kisah The Dream Misteri ||Where stories live. Discover now