Kisah Seorang Pelayan|| part 2

86 16 2
                                    

Dobel update ❗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING 👻🌱

------------------------------------------------------------

#eps sebelumnya

"Eh eh, ga boleh sini aja, mau di bawa kemana sih mas nya mba" ujar Haikal yg menahan tubuh Juna serta menghalangi dari sosok itu.

"Mba bunga, apa boleh saya tanya-tanya sebentar?" tanya Malik ke tubuh Jisung

"Boleh" sambil menundukkan kepalanya ke bawah

"Mba bunga kenapa bisa di sini, bagaimana ceritanya" ujar Malik.

"Saya … 

—----------------------

"Saya … pelayan disini, saya harus ber sikap baik ke pelanggan … saya, hihihihi" 

"Udah bekerja berapa lama mba bunga menjadi pelayan di hotel ini" tanya Malik.

"Dua, dua tahun … hihihihi" 

"Terus kenapa mba bisa begini, apa itu karena maaf di siksa atau bunuh diri" ujar Dika.

"Di kurung dan  … dicambuk, hihihihi" ujarnya sedih.

"Sakit ... badan saya sakit" rintihan sosok itu.

"Mati dia harus mati, HARUS MATI!!" teriak sosok yang ada di raga Jisung.

     Dari penglihatan Renal dan Haikal yang memang kedua mempunyai energi kuat dari yang lainnya, mereka merasa bahwa sosok ini bisa mengubah bentuknya dari yang tadinya sosok cewek cantik dan saat ini yang mereka lihat adalah sosok cewek bermuka tua dengan rahang panjang ke bawah dan kuku yang lumayan panjang jangan lupa energi negatifnya yang besar.

"Bang Malik bang keluarin aja lah, ini negatif ini ,dendamnya kuat banget loh bang, sumpah gue yang jaga di belakang punggungnya energi gue ikut ke sedot" ujar Renjun yang merasa lemas ketika energi yang dia punya ikut ke sedot oleh sosok ini, Renal juga berusaha mengambil sosok itu di tubuh Jisung.

"Ya bang, lepas aja dah lepas, kasihan juga Jisung nya" ujar Haikal berjalan mendekat ke arah belakang Jisung dan memegang leher belakang dia.

"Keluar dulu ya dari tubuh adik saya, ayo Jisung lawan terus ambil alih" ucap Malik yang menarik tangannya dari perut hingga dada Jisung guna menarik jiwa sosok itu.

'Arghhhhaaaaa'

'BERHENTI ARGHHHHAA, MATI DIA HARUS MATI' 

'MATI MATI, DIA HARUS MATIII!!!'

'ARGHHHHHHAA HUWARRRRHH" 

      Jisung yang teriak-teriak dan menjadi agresif hingga Malik, Renal dan Haikal kewalahan untuk mengembalikan Jisung ke raganya yang lainnya bisa membantu doa dari jarak jauh. Setelah beberapa menit sosok yang ada di Jisung sudah di ambil oleh mark dan di lepas ke tempatnya.

'huf huf huf' 

      Nafas Jisung yang tersendat, karena kecapekan melawan sosok yang penuh dendam itu, hingga tubuhnya yang merosot ke bawah karena kelelahan untung aja ada Renal yang masih di belakang Jisung sekarang.

"Minta air dong air buat Jisung" ujar Juna ke kru, yang melihat patnernya sudah dianggap adik itu lemas kehabisan energi.

"Nih bang airnya" ucap Cahya memberikan air dari kru ke Juna.

"Minum dulu ji, nih air nya" ucap Juna yang menerima air dari Cahya dan membukakan air untuk Jisung.

"Makasih bang" ucap Jisung lemas.

"Sumpah gue kira ini sosok yang setandar-setandar aja gitu, demi apa kuat banget energinya" ujar Dika.

"Ini pasti gara-gara dia punya dendam ke si pembunuhnya, jadi dia punya energi negatif sampai saat ini" timpal Haikal.

"Lu ga papa ji, masih kuat ga kalo ga lu tunggu aja sama kru di depan" tanya Renal yang melihat Jisung lemas.

"Ok ko bang, masih aman lah" ujar Jisung sudah mendingan dari yang tadi.

"Tadi pas lo dimasuki sosok itu apa ji?, apa yang lo lihat?" tanya Jukliy.

"Sosok ini cantik bang cantik banget, rambut hitam panjang se dada lah kayaknya, kulitnya putih bersih, cantik lah pokoknya" jawab Jisung.

"Terus memori yang gue dapet tiba-tiba ada dimana gue duduk di tempat kumuh kotor trus ada satu orang lagi bang yang bareng gue, terus tiba-tiba ada memori sekilas pas badan gue di pukul pake kayu bang sumpah rasanya sakit banget" cerita Jisung

"Tapi bang yang buat gue kaget dia atau sosok dari mba bunga ini maaf yah bang telanjang bulat atau bugil bang, kayak emang buat budak pemuas nafsu deh dia" lanjut Jisung lagi.

"Bener kan, udah gue tebak ini kaya pekerjaan seorang pemuas nafsu bang, dari gerakan geriknya tadi" ujar Cahya ke semua orang.

"Astaga dek, adek gue matanya udah ga suci lagi dong" sedih Dika.

"Ya ga gitu aja kali bang, masih ko tadi liat sekilas doang, terus langsung pindah" ujar malas Jisung, yang melihat kelakuan salah satu abang kesayangan nya.

"Tapi ya, yang gue tau ini tanah bekas penjajahan Belanda, tapi kita ga tau juga kenapa bisa sampe begini kan, soalnya ini hotel aja udah dari jaman gue masih piyik terus di tahun 2000 atau 1998  an deh kalo ga salah udah ga berfungsi lagi udah kosong entah kenapa gue ga tau" jelas Jukliy semua orang

"Yang gue lihat pas memori yang datang ke penglihatan gue, gue liat yang sama kaya Jisung tapi dimana dia di kelilingi banyak orang tapi gue ga liat itu muka kaya apa, tapi ini sosok sebenernya cantik loh itu yang buat gue kasihan" ujar Haikal.

"Okeh lah, yang penting kita udah coba interaksi sama sosok tadi dan, Juna lo udah gambar yang tadi kan?" ujar Malik dan tanya diakhir.

"Udah bang Aman ini" jawab Juna

"Kita hanya bisa bantu doa buat mba bunga tadi, dan bisa tenang di sisinya" ucap mark

'Aamiin' ucap serempak mereka

"Ok sekarang kita mau lanjut kemana lagi" ujar Jukliy.

"Mau ke situ dulu ga bang?" ucap Dika yang menunjuk menggunakan senter ke sebuah lorong di sana.

"Boleh tuh, coba kita liat di sana" ujar mark

     Semua tim dan kru saat ini berjalan mengikuti arah lorong, dan menelusuri tiap-tiap tempat di situ, hingga di mana semua berhenti berjalan dan menengok ke arah Haikal yang kaget entah kenapa.



































































Bersambung
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cerita ini hanyalah sebuah cerita fiksi dan karangan semata yang saya buat sendiri, jadi berbijaklah dalam membaca.
📢DILARANG PLAGIAT ATAU MENGCOPY PASTE KAN CERITA INI!! 📢

Kalo penasaran akan kelanjutannya lasung aja di baca okh
Mohon bantuannya
Untuk Vote dan comen di sini❗❗

HAPPY READING 👻🌱

Kisah The Dream Misteri ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang