Mengrusuh||

86 15 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING 👻🌱

------------------------------------------------------------

Pov Haikal#

     Haikal yang berjalan menuju kamar yang lain guna membangunkan meraka semua, kali ini akhirnya sampai di kamar salah satu dari meraka yaitu kamar malik.

Tok
Tok
Tok

"Bang?, bang Malik udah bangun?" panggil Haikal yg ada di luar kamar Malik.

Cklek

     Suara pintu yang terbuka dari kamar dan menampilkan sosok yang tadi ia cari.

"Udah kal, tumben bangun pagi lo kal" ujar Malik.

"Ga tau bang tiba-tiba gue bangu nya rada pagi, gue aja heran malah. Bang tolong bangunin yang lain ya bang." ujar Haikal.

"Yah udah, gue bangunin jisung sama Cahya, lo si kembar okh." perintah Malik.

"Okh deh, tar kalo udah suruh langsung ke meja makan aja bang." ujar Haikal seraya meninggalkan Malik yang mau membangun kan yang lainnya.

Cklek

     Suara pintu kamar dia dan Renal yang terbuka. Kini pandangan Haikal tertuju pada kasur yang dia dan renjun tempati kini kosong tak ada yang menempati, hingga terdengar suara pintu terbuka dari arah kamar mandi yang menampilkan sosok yang ia cari yaitu renjun.

"Oh lo udah bangun, gue kira masih molor bang" ujar Haikal yang melihat Renal sedang mengeringkan rambutnya yang masih basah.

"Udah lah, malah gue kira lo yang belum bangun, tapi tadi pas gue bangun lo ga ada rupanya sudah bangun. tumben banget lo bangun pagi?" ujar Renal.

"Astaga kenapa sih tadi bunda, terus bang Malik, sekarang lo bang" ujar sebal haechan.

"Gue mau bangunin si 2j dulu, lo langsung ke meja makan aja kata bunda" ujar sebal Haikal seraya meninggalkan Renal yang membuat dia dongkol.

Pov end#

"Astaghfirullah kaya gitu doang bocahnya ngambek, ya allah berikan hamba mu ini kesabaran yang melimpah." seru Renal yang full senyum.
—-------------------

Tok
Tok
Tok

    Suara ketukan pintu yang tidak bisa membangunkan dua makhluk yang masih bermimpi indah itu, suara ketukan Haikal yang tidak mendapatkan jawaban langsung membuka pintu kamar 2j.

Cklek

"Astaghfirullah. Masih molor aja ini dua anak." Ujar Haikal.

     Dengan ide jahilnya, Haikal yang ingin membangun kan meraka dengan cara yang sungguh merusak gendang telinga.

"BANGUN!!, WOY BANGUN KEBAKARAN!!, BANGUN!!." teriak Haikal yang membangunkan dua makhluk itu.

"WOY BANGUN AJIR BANGUN, KEBAKARAN TOLONG"

"APA!! KEBAKARAN?!, NA BANGUN NA BANGUN ASTAGHFIRULLAH AIR WOY AIR" teriak Dika yang kalang kabut.

"APA!? APA!!. KEBAKARAN AIR WOY AIR, CEPET AYO PERGI DARI SINI GUE GA MAU MATI MUDA" sahut Juna juga yang sama-sama teriak .

"Ptfff"

"HAHAHA." Ketawa h yang sudah ga bisa nahan ketawanya melihat kelakuan dua j itu

     Suara ketawa yang telah memecahkan kepanikan 2j, sekarang 2j pun melihat orang yang telah mengerjai mereka dengan tatapan tajam.

"HAIKAL DANJUK, SINI LO!!." Teriak Dika yang mengejar Haikal luar kamar dengan mode jengkolnya.

"Hahahaha, bunda tolong bundaaa" seru Haikal yang berlari menuju meja makan dan meninggal kan kamar dua j.
—--------------

     Kini suasana yang hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang menyahut pagi ini di meja makan tapi tidak dengan 2j yang sendari tadi menatap tajam ke makhluk yang sudah membuat 2j dilanda kepanikan di pagi hari.

"Napa lu lihat gue gitu amat, iyah gue ganteng jadi ga usah gitu juga kali." Ujar Haikal yang menyadari tatapan itu.

"Udah udah, jangan berantem dong masih pagi ini." Ujar bunda si kembar.

"Itu bun, si bang Haikal banguninnya kaya bangunin pas mau ngejar maling teriak-teriak, kan telinga Dika sakit" Adu si bungsu Dika dengan ekspresi seperti anak kucing yang belum dikasih jatah makan.

"Udah yah bungsunya bunda, tar abang bunda jewer okh udah makan dulu itu makanya." ujar lembut mama ke Dika.

"Oh iyah kalian jam berapa berangkat ke Bogor tar?" ucap ayah si kembar.

"Jam 9 nan om, kita juga harus kumpul sama kru yang lain di beskem." Ujar mark mewakili semuanya.

"Oh begitu, kalo gitu hati-hati ya di sana jaga diri baik-baik, apa lagi kalian si kembar Renal, juna tolong jaga adik-adik kalian di sana." tutur ayah si kembar.

"Iyah yah, bakal Renal jaga ko si kembar apa lagi 2 bocil itu." ujar renal seraya menunjuk Haikal dan Dika.

"Gue bukan anak kecil ya, ayah mah gitu Haikal itu udah besar yah udah bisa jaga diri baik-baik." Ujar melas Haikal.

"Huum, Dika juga udah besar ayah." Sahut Dika ujuga

"Yah deh anak-anak ayah yang paling dewasa, ayah mau ke kantor dulu ini udah jam 8. Bunda ayah ke kantor dulu ya, buat anak-anak kalian hati-hati ok jangan sampai ada apapun yang terjadi, dan jangan lupa berdoa dulu" Ujar ayah dan nasehat ke anak-anak .

"Ya yah/om siap." Ucap semua anak-anak.


































Bersambung
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cerita ini hanyalah sebuah cerita fiksi dan karangan semata yang saya buat sendiri, jadi berbijaklah dalam membaca.
📢DILARANG PLAGIAT ATAU MENGCOPY PASTE KAN CERITA INI!! 📢

Kalo penasaran akan kelanjutannya lasung aja di baca okh
Mohon bantuannya
Untuk Vote dan comen di sini❗❗

HAPPY READING 👻🌱














HAPPY READING 👻🌱

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kisah The Dream Misteri ||Where stories live. Discover now