Pt. 22

410 49 16
                                    

Sudah 2 hari Joshua tinggal bersama dengan mertuanya. Dan kini sang ibu mertua sudah sembuh total. Mungkin Joshua kan pulang ke rumah setelah itu.

"Terimakasih ya sayang sudah menemani ibu. Maaf merepotkanmu" ucap ibu mertua ketika sedang sarapan bersama menantunya.

"Yang terpenting ibu sembuh" ucap Joshua.

"Apa Jisoo masih menyimpan foto Jeonghan?" tanya sang ibu mertua agak was-was. Takut jika Joshua masih memikirkannya.

Joshua mengangguk "Hm, Jisoo akan menanyakannya langsung pada Seungcheol ketika pulang nanti" ungkapnya yang sekaligus membuat sang ibu terkejut.

"Jisoo, ibu minta jangan terlalu dipikirkan ya... Sungguh mereka hanya berhubungan sebentar. Tidak ada 1 tahun malah" jelas sang ibu yang malah membuat Joshua tertawa kecil.

"Ibu tenang saja. Jisoo percaya kok pada Seungcheol. Hanya saja Jisoo penasaran" ucap Joshua.

Kini mereka telah selesai sarapan. Joshua pun langsung pamit pulang. Dia melajukan mobil perlahan meninggalkan rumah mertuanya.

Begitu sampai dirumahnya sendiri, Joshua merebahkan diri di atas kasur lalu mengambil foto Jeonghan.

"Cantik. Bahkan menurutku lebih cantik dan manis dia dibandingkan denganku" gumam Joshua dalam hati lalu meletakkan foto Jeonghan diatas nakas.

"Tapi kenapa Seungcheol masih memilihku, jika dulu dia sempat bersama Jeonghan" monolog Joshua.

.

.

"Bolehkah aku egois?" tanya Jeonghan yang saat ini berada di ruangan Seungcheol.

"Apa maksudmu?" tanya Seungcheol dengan lembut. Dia merasa kasihan pada Jeonghan jika mengingat ketika pria itu bercerita hidupnya tinggal 3 bulan lagi. Jeonghan memiliki penyakit langka.

"Aku tahu kau sudah menikah. Namun, bisakah aku bersamamu disisa hidupku, Seungcheol-ah?" tanya Jeonghan yang membuat Seungcheol mengernyit. Jeonghan tahu Seungcheol sudah menikah karena semalam pria itu memberitahunya. Dia pun juga melihat cincin yang melingkar di jari Seungcheol.

"Kau bicara apa? Kau pasti bisa sembuh, Jeonghan. Aku sudah meminta kenalanku untuk mencari dokter di Paris yang bisa menyembuhkanmu. Jadi kau harus yakin" ucap Seungcheol penuh penekanan.

Jeonghan berusahan menahan air matanya "Aku hanya berpikir bagaimana jika tidak ada dokter yang sanggup menyembuhkanku"

Seungcheol hanya diam.

"Aku hanya ingin memiliki kenangan indah bersamamu sebelum aku meninggal" ungkap Jeonghan yang membuat Seungcheol mendekat dan memeluknya dengan erat.

"Aku pastikan ada dokter yang dapat menyembuhkanmu, Jeonghan"

"Terimakasih, Seungcheol-ah"

.

.

Sebenarnya Joshua bosan berada dirumah sendiri. Dia ingin sekali mengunjungi panti asuhan, namun badannya masih sedikit lelah. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk pergi ke salon Wonwoo, mewarnai rambutnya.

Joshua pergi sambil memikirkan warna rambut apa yang ingin dia pilih. Dia bingung. Sepertinya dia akan meminta rekomendasi dari Wonwoo. Kini ia telah sampai di depan salon Wonwoo yang sepi. Namun, ada sebuah mobil terparkir disana.

"Sayang kau tahu? Seungcheol hyung bertemu dengan kekasihnya di Jepang" 

Joshua sedikit terkejut dengan pernyataan itu. Dia menghentikan langkahnya setelah masuk ke dalam salon. Dia melihat Mingyu yang sedang berbicara dengan Wonwoo.Dan mereka belum menyadari kehadirannya.

Submissive | CHEOLSOOWhere stories live. Discover now