09

5 1 0
                                    

Typo tandai!

Selamat membaca📖


Membaca novel dan mendengarkan musik adalah hobinya, untungnya ia bisa membagi waktu jadi tidak perlu khawatir pada ujian yang akan ia ikuti beberapa hari lagi.

"Sya"ucap sang papa sambil mengetuk pintu kamar sya

"Masuk"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Ga belajar?"

"Udah"jawab sya acuh

"Tumben?"

"Nanti malam papa sama mama ada pertemuan dengan rekan bisnis papa kamu mau ikut?"

"Ga"

"Kenapa? Bukannya selama ini kamu s'lalu nanya kapan papa ajak kamu ke kantor ketemu sama karyawan papa? Kenapa sekarang kamu ga mau ikut?"

"Beda pa, aku maunya ikut papa ke kantor bukan malah ikut makan malam sama rekan bisnis papa,lagian kan ada sila ngapain ngajak aku"

"Kakak kamu juga ga mau ikut kalo kamu ga ikut"

"Papa kan bisa ngasih tau dia kalo aku mau belajar dan ujian aku sebentar lagi pa!"

"Ya udah, terserah kamu"

"Emang mama ga marah apa, papa ngajakin aku buat ikut?"

"Ga kan ini kemaun kakak kamu"

"Oooh, ga ada yang mau diomongin lagi kan pa? Kalo ga aku mau belajar"

"Ga kok, ya udah papa keluar"

"Hmmm"

Sya duduk di meja belajarnya, bukannya belajar ia malah melamun 'tumben bangat papa ngajakin gue biasanya juga ditinggal? Kenapa tiba-tiba ingat gue? Aneh' pikirnya, karna memang mereka tak pernah mengajak nya untuk sekadar makan bersama.

Kini air matanya jatuh tanpa diminta, ia bukan sedih karna dilupakan oleh keluarganya tapi ia merindukan momen bersama bibi dan kakeknya, momen dinama ia bisa tersenyum lepas tanpa harus menyembunyika rasa sakit yang selama ini ia pendam sendiri.

Tumbuh dewasa ternyata tak sebahagia yang ia bayangkan, jika waktu kecil dulu ia ingin segera tumbuh dewasa agar bisa melakukan serta membeli apapun yang ia mau, maka kini ia ingin kembali ke masa kecilnya agar bisa meluapkan apapun yang ia rasa, bukankah anak kecil selalu jujur dan terbuka tentang apa yang ia rasakan?

"Hufff, lelah bangat tapi masih jam eman loh sya"keluhnya pada diri sendiri setelah melihat jam dipergelangan tangannya "mending gue mandi dulu deh" Sya langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah 15 menit akhirnya ia selesai mandi dan menunaikan sholat magrib, seperti biasa setelah sholat ia akan belajar sampai jam delapan barulah ia akan tidur.

-000-

"Humm" Sya berusaha mengumpulkan nyawanya setelah terkumpul sempurna ia melirik jam yang menempel dipergelangan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang