07

10 3 0
                                    

Typo tandai!

Selamat membaca📖

"Haauum"sya mengucek ucek matanya, ia baru saja bangun dan melirik pada jam yang terpampang di dinding kamarnya

"Hah, jam tujuh lewat lima"sya terperanjak dari tidurnya lalu ia lari ke kamar mandi

Ketika sya selesai mandi ponselnya berdering, "siapa sih?"tanya-nya pada diri sendiri

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, kenapa?"

"Ga papa sih"

"Trus ngapain nelpon?"

"Nyeh, lo pasti sekarang lagi otw sekolah kan?"

"Hmmm"

"Hahahaha, lo lupa kalo sekarang tu tanggal merah, coba deh lo liat tanggal"

"Ya"

"Dingin amat neng"

"....."

"Sorry, tadi si gue cuma mau ingatin lo aja"

"Apaan"

"Jangan keseringan rebahan, ntar nilai ujian lo jelek mampus"

"Thank you, udah kan?"

"Udah sih, ehhh tapi lo jangan rebahan lagi!"

"Hmmm"

Setelah mematikan telpon sepihak, sya mulai belajar karna memang ia harus mendapatkan nilai yang sempurna untuk bisa masuk fakultas favoritnya

"Tau gini mending tadi malam gue maraton novel sampai pagi"ucap sya pada diri sendiri dan melanjutkan aktivitasnya

Seakan fokusnya sya pada pembelajaran sampai-sampai ia lupa untuk sarapan dan tak menyadari kini hari sudah siang

"Akhirnya siap juga"ujar sya pada dirinya sendiri

Saat sya beranjak dari duduknya ia tak sengaja melirik ke arah jam yang terpampang di dinding kamarnya dan betapa kajetnya ia saat menajamkan pandangannya "Hah! Jam dua belas"

Sya tak percaya pada apa yang ia lihat, bahkan ia mengambil ponselnya dan melihat jam yang tertera dilayar ponselnya, ternyata benar kini sudah jam 12.00 siang. Sungguh ia tak percaya pada dirinya sendiri karna ini pertama kalinya ia belajar selama itu

"What?, gila bisa-bisanya gue belajar selama ini, biasanya juga dua atau tiga jam an gue betah belajar"

Karna ia merasa lapar dan enggan makan bersama keluarganya, sya mengambil kunci motor dan dompetnya setelahnya ia bergegas turun lalu menaiki motornya dan pergi ke caffe yang sering ia kunjungi

Ketika sya sedang makan dengan tenang tiba-tiba dua orang yang ia hindari malah menghampirinya dan mengusik ketenangannya

"Wiii ada si introvert nih"kata via pada temannya, dia adalah Oktavia anak dari salah seorang rekan bisnis papa Alasya dan temannya Lani Sagita
Anak tunggal dari seorang guru Olahraga di SMA Galaxy

"Kok sendirian ga ada teman ya?"tanya lani namun tak dihiraukan oleh sya, ia tetap fokus pada makanannya setelah selesai makan ia pergi dari caffe itu

Tanpa mereka semua sadari Angga dkk melihat semua kejadian itu, karna mereka juga berada di sana dan duduk tak jauh dari sya duduk tadi, namun ketiga gadis itu tak menyadari keberadaan mereka

"Dasar ppb"guman zaidan

"Menurut gue si bukan cuma ppb tapi juga kang drama ya ga sih?"tanya afdal yang dijawab dengan anggukan kepala oleh zaidan dan angga

*Di sisi Alasya*

Ia kini tengah menatap ombak yang menerpa tepian pantai dan sesekali melihat ke sekitarnya yang tak terlalu ramai karna waktu masih menunjukan pukul 13.12 wib, ia awalnya ingin langsung pulang tapi ketika ia ingat bahwa papa dan mamanya ada di rumah ia mengurungkan niatnya dan pergi ke pantai

Sya bisa merasakan ketenangan ditempat itu, ketika ia sedang menikmati hembusan angin yang menerpa wajah dan rambutnya, tiba-tiba ponselnya berdering dan ia langsung mengangkatnya walaupun itu nomor tak dikenal karna ia memang tak menyimpan kontak gravi, ntahlah mungkin ia memiliki dendam pada gravi

"Assalamualaikum"terdengar suara yang ia rindukan dari lawan bicara

"Waalaikumsalam nek"

"Sya kamu baik-baik aja kan?"

"Iya nek, sya baik-baik aja kok"

"Kamu yakin?"

"Iya nek"

"Kamu ga lagi bohongin nenek kan sya?"

"Ga nek"sya tau jika sudah seperti ini nenek nya pasti akan memaksanya untuk menceritakan hal yang ia simpan sendiri dan tak ingin orang lain tau

"Lantas mengapa kamu ga ada di rumah saat nenek menelpon kakakmu?"

"Sya cuma ingin makan diluar nek"

"Baiklah nenek mengerti, jika ada apa-apa jangan lupa beritau nenek"

"Iya nek"

"Ya sudah, nenek ke kebun dulu"

"Iya, hati-hati ya nek"

"Iya cu"ujar gravi mencoba mengelabuhi sya

"Ngapain lo yang nyaut hah!"

"Ya karna gue kasian aja liat lo dicuekin sama nenek sendiri"

"Oh"

"Ya malah ngambek"

"Affah iya"

"Dah lah, ngapain lo cabut dari rumah? Di usir ya?"

"Bukan urusan lo"setelah mengatakan itu sya langsung mematikan telponnya dan kembali melihat ke arah laut

Karna sudah jenuh berada diluar ia segera pulang dan begitu ia sampai di rumah, ia tak melihat mobil papanya sya tak ambil pusing ia langsung saja masuk kedalam rumah

"Assalamualaikum"

"waalaikumsalam non"

"Bi, nenek tadi nelpon ya?"

"Iya non, nenek tadi sempat khawatir karna non ga ada di rumah, jadi bibi bilang aja ke nenek kalo non pergi makan keluar, maaf ya non"

"Gapapa kok bi"ucap sya dan pergi ke kamarnya

Next ga nih?

Jangan lupa vote dan komen

Author ucapin makasi ya buat kalian yang udah nge-vote dan komen cerita ini😊

Jangan lupa ajak teman kalian juga ya buat baca cerita author

Dilarang keras plagiat!

See you in the next chapter👋

AlasyaWhere stories live. Discover now