05

8 3 0
                                    

Typo tandai!

Selamat membaca!


Dibawah langit malam yang dihiasi bulan dan bintang terdapat seorang gadis cantik bermata coklat ia sedang duduk dikursi yang ada dibalkon kamarnya menatap bintang yang berkelap-kelip seakan ia sedang berdialog dengan bintang itu melalui matanya

"Bi, kek maaf sya ga sempat pamit sama kalian kalo besok sya harus pulang ke jakarta"ujar sya terus menatap bintang-bintang itu seakan-akan ia melihat sosok kakek dan bibinya disana

"Jujur sekarang aku begitu rapuh dan lemah menghadapi dunia ini karna kini aku tak lagi memiliki sosok yang selalu mendengarkan keluh kesahku, mendengar tangisku,menanyakan hari-hariku, menasehstiku, menegurku, dan mendekap ku kala aku rapuh dan butuh sosok penenang dan bahu untuk bersandar seperti kalian, kini aku benar-benar sendiri"ujar sya lagi tak terasa kini air matanya jatuh begitu saja tanpa ia minta, sya segera menyeka air matanya dan kembali ke kamarnya merebahkan diri di kasur lalu mulai menyapa alam mimpi, ia berharap akan ada semangat baru begitu ia membuka mata di esok hari.


>>//♡//<<

Fajar hampir tenggelam tapi seorang gadis yang tengah terbaring didalam balutan selimut itu masi saja enggan untuk sekedar membuka mata karna cuaca hari ini memang agak dingin dari biasanya hingga suara ketokan pintu membuatnya mau tak mau harus membuka mata dan beranjak dari tidurnya

Tok Tok

"Sya bangun"ujar papanya sembari mengetok pintu

"Udah pa"

"Kamu udah sholat subuh?"tanya papa

"Belum, ini juga mau wudhu"jawab sya menuju kamar mandi

"Ingat jangan tidur lagi ini udah mau siang loh"

Sya tak mengubis ucapan papanya kini ia tengah bersiap untuk sholat dan mencurahkan semua yang ia rasa pada sang pencipta

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"sya mengucap salam dan menoleh ke kanan kiri lalu dilanjutkan dengan berdo'a dan curhat pada Yang Maha Kuasa

"Ya allah aku tak tau takdir apa yang telah engkau gariskan untuk ku apapun itu aku mohon ya rab mudahkanlah, kuatkanlah dan berilah kesabaran dihati ini ya rab dan jangan pernah tinggal aku sendiri, karna kau begitu cinta pada bibi dan kakek kini kau telah membawa mereka bukan?  maka aku mohon pada mu jangan kau pisahkan aku dengan nenek dan sahabatku lagi ya rab karna hanya mereka yang aku punya saat ini untuk keluarga mungkin aku memang memilikinya tapi tidak dengan kasih sayang mereka, terkadang aku ingin sekali menanyakan pada orang tuaku apakah aku memang anak kandung mereka atau bukan? Jika iya kenapa mereka seolah enggan melirik ke arahku? Jika bukan maka siapakah orang tua kandungku? Kenapa kami bisa berpisah? Begitu banyak pertanyaan dalam hati dan pikiran ini namun tak kunjung terjawab satu pun"entah mengapa akhir-akhir ini air mata nya begitu sering keluar meski  tak ia inginkan

"Ya rab bolehkah aku egois? Aku tak ingin kehilang orang yang kusayangi untuk kesekian kalinya"ia kini hanya ingin tetap bisa bersama dengan orang-orang yang ia sayangi walaupun terbentang jarak yang cukup jauh itu tak masalah baginya karna ia masih bisa bertukar kabar dan sewaktu-waktu ia bisa berkunjung tapi jika mereka telah berbada alam dengannya ia tak bisa apa-apa lagi selain mendo'akan

Setelah ia merasa agak lega karna beban dihati dan pikirannya telah ia curahkan pada sang pencipta kini ia sedang mengemas novel dan barang lainnya, ia memang sengaja membawa tas ranselnya untuk menyimpan novel dan diary nya, setelah ia rasa semua beres dan lengkap sya pun keluar dari kamarnya dengan koper berukuran sedang ditangannya dan tas rasel yang ia sandang di bahu kirinya

AlasyaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt