Menyerah

26 4 0
                                    

"Salah paham?"

Carlos mengangguk. "Hegger pikir, Edbert yang membunuh keluarganya. Sedangkan Navier, dia pikir Hegger yang membunuh Ayah dan seluruh kerabatnya"

"Kenapa kau tidak jelaskan pada mereka? Jika mereka tahu yang sebenarnya, mungkin situasinya tidak akan separah ini dan aku tidak perlu hadir di sini. Benar-benar menyusahkanku saja" sebal Blaire geram sendiri.

"Kau pikir semudah itu?"

"Memangnya tidak?"

"Jika semudah itu, aku tidak akan mengundangmu kemari, Blaire" kata Carlos lelah. "Aku sudah melakukan banyak cara agar mereka damai. Aku berusaha menembus pikiran Hegger untuk membantu mengembalikan ingatannya, namun tidak bisa. Monster itu terlalu kuat. Bahkan aku tidak bisa menembus dinding yang monster itu buat di tubuh Hegger.

Lalu, aku mencoba memberi pengertian pada Navier bahwa saat itu Hegger sedang dibawah kendali monster sialan itu. Namun Navier terlanjur marah dan membenci Hegger. Bahkan, dia sampai menyegel hatinya sendiri agar tidak lagi mencintai Hegger sepanjang hidupnya"

"Tunggu. Segel? Segel yang mana lagi?"

"Saat Navier berusia 7 tahun, dia masuk ke akademi penyihir, namun itu hanya sampai tiga tahun. Begitu usianya menginjak usia 10 tahun, Navier keluar dari akademi penyihir dan masuk ke sekolah seni atas permintaan Ayahnya.

Aku pikir Navier hanya menguasai ilmu sihir dasar. Namun siapa sangka ternyata Navier juga bisa menciptakan segel. Dan yang lebih parahnya, Navier menyegel hatinya agar tak memiliki perasaan untuk siapa pun, termasuk Hegger"

"Edbert juga memiliki ilmu sihir. Dia yang menciptakan segel di tubuh Navier. Segel itu melindungi putrinya agar tidak memiliki keturunan dari orang yang tidak ia cintai. Saat itu Edbert tahu, jika yang Navier cintai adalah Hegger. Edbert juga sengaja melakukan itu karena dia tahu kalau saat itu Geoff menaruh hati pada putrinya. Begitu tahu, Edbert langsung mengambil tindakan.

Keluarga Almero sangat menjunjung tinggi aturan keluarga. Salah satunya, dilarang menikah dengan bagian keluarga dari klan yang sama. Apalagi sampai menghasilkan keturunan. Karena hal itu bisa menimbulkan malapetaka bagi keluarga Almero"

Blaire manggut-manggut. Jadi begitu...

"Carlos, bukankah kau juga penyihir? Lalu kenapa kau tidak membuka segel milik Navier?"

"Saat di akademi aku hanya fokus pada ilmu sihir penyembuhan dan kebetulan sedikit menguasai ilmu pembuka portal dimensi lain. Soal menyegel monster ke tubuh Hegger saja aku menggunakan ilmu pembuka portal, kemudian baru bisa menyegelnya.

Mengenai segel hati, segel perasaan atau segel aneh semacam itu aku tidak paham. Lagi pula, yang bisa menghancurkan segel tersebut hanya orang yang menciptakan segel itu sendiri"

Kali ini Blaire yang menghembuskan napas berat. "Jadi, tidak ada cara lain?"

Carlos mengangguk singkat. "Maka dari itu, aku sangat membutuhkan bantuanmu, Blaire"

"Tapi aku juga sangat membenci Hegger. Lihat saja perlakuannya padaku. Aku merasa trauma dan sangat ketakutan jika berada di dekatnya. Bahkan saat aku menyebut namanya saja, jujur aku sudah merinding" jelas Blaire seraya bergidik ngeri.

Carlos terkekeh pelan. "Jika kau tak membuatnya emosi, dia tidak akan melakukan hal yang kejam padamu. Justru dia akan memperlakanmu dengan baik. Dia memang kaku, tapi sejujurnya dia sangat perhatian. Dia hanya kurang pandai dalam bertutur kata lembut. Jadi Blaire... aku mohon, beri Hegger kesempatan"

"Tapi aku sudah terlanjur trauma, Carlos. Jangankan untuk mencintainya, berada di dekatnya saja sudah membuatku ingin menendang wajahnya"

"Soal itu... ini mungkin akan sedikit merugikanmu. Tapi menurutku ini adalah jalan satu-satunya"

"Bisakah langsung ke intinya saja?"

"Bagaimana jika aku menghapus sebagian ingatanmu agar kau bisa pelan-pelan untuk mencintai Hegger? Ini saran dariku"

Blaire terdiam. Lagi-lagi jalan satu-satunya tetap membuatnya rugi.

"Tenang saja, kau tidak perlu hamil dan melahirkan anak untuk Hegger. Kau hanya perlu mencintainya saja"

"Jika bukan anak, lalu apa yang akan kau gunakan untuk menyegel monster itu?"

Carlos mengulas senyumnya. "Jadi kau benar-benar mendengar pembicaraanku dan Hegger waktu itu"

Blaire mengangguk pelan.

"Kau pasti sangat ketakutan. Sekali lagi aku minta maaf soal itu. Tapi aku benar-benar tidak memiliki cara lain"

Blaire hanya diam. Memaafkan? Sorry to say... Blaire tidak sebaik itu! Tentu saja Blaire tidak mau. Bahkan sampai dia kembali nanti, mungkin dia akan terus membenci seisi makhluk yang ada di jaman ini.

"Jika kau setuju, aku akan melakukannya malam ini"

Cukup lama Blaire berpikir, namun hanya ada satu cara yang terlintas di kepalanya. Sekeras apa pun dia berpikir untuk mencari cara yang lain, jawabannya hanya satu.

Menyerah.

"Baiklah. Aku akan melakukannya"

Carlos mengulas senyumnya. "Terimakasih, Blaire" ucapnya tulus.

"Tapi kau harus menepati janjimu. Begitu penyegelan selesai, detik itu juga kau harus mengembalikanku ke tempat asalku"

Carlos mengulurkan telapak tangannya ke arah Blaire. "Mau membuat kesepakatan sebagai jaminan?"

"Begitu kau dan aku sepakat, maka perjanjian tidak bisa dibatalkan. Setelah misi berhasil, dengan sendirinya kau akan kembali ke asalmu. Jadi, jika suatu hari nanti aku mengingkari janji sekali pun, kau akan tetap kembali ke tempat asalmu. Tidak akan ada yang bisa mencegahmu, termasuk aku sekali pun" jelas Carlos.

"Jika kau setuju, ulurkan tanganmu dan kita mulai membuat kesepakatan"

Setelah memantapkan hati, Blaire mengulurkan tangannya di atas tangan Carlos.

"Aku harap kau tidak mengecewakanku, Carlos"

"Tidak akan"

Dan malam itu Blaire sudah memantapkan hati. Dia akan melakukannya demi bisa pergi dari tempat ini.

Semoga keputusan yang ia buat sudah tepat.

.

.

.

04-05-2024

RUNAWAYWhere stories live. Discover now