Bertukar Kehidupan?

64 7 1
                                    

Hegger melangkahkan kakinya memasuki rumah kayu yang masih terhubung langsung dengan pohon besar di atasnya. Pemilik rumah sengaja mendesainnya demikian.

“Selamat datang, Yang Mulia” sapa Carlos Clitus---pria tua dengan rambut putih panjang yang diikat ke belakang menyambut kedatangan Hegger.

Hegger memasang wajah tak suka. "Berhenti menyebutku seperti itu"

Carlos terkekeh. "Bagaimana kabarmu?"

"Seperti biasa" Hegger mengambil duduk di depan meja itu meski pria tua belum mempersilakan---Menganggap diri sendiri layaknya tuan rumah.

Carlos ikut mengambil duduk di depan Hegger, kemudian menuangkan teh ke cangkir untuk Hegger juga dirinya.

"Apa suara 'makhluk' itu masih mengganggumu Hegger?" Tanya Carlos khawatir saat melihat wajah Hegger yang lebih dingin dari biasanya. Pria tua itu kini berbicara lebih santai, seperti yang biasa ia lakukan. Tadi dia hanya ingin menjahili Hegger saja.

Hegger bergumam dengan anggukan kecil.

"Jangan percaya apa pun yang dikatakan 'makhluk' itu, Hegger. Abaikan saja!" Carlos mengatakan itu dengan bahasa isyarat---bukan dari mulutnya. Karena pria tua itu paham jika 'makhluk' yang bersemayam di tubuh Hegger akan marah jika mengetahuinya.

Hegger hanya mengangguk kecil kemudian menyesap teh yang Carlos berikan sebelum menyampaikan niatnya datang kemari.

“Carlos, ada yang harus kutanyakan padamu” ucap Hegger setelah meletakkan cangkir ke atas tatakan.

“Apa pertukaran jiwa, atau pindah ke dimensi lain dan semacam itu bisa terjadi?”

“Apa ini tentang Navier?” Tanya Carlos seraya meletakkan teko di atas meja. Pria tua itu seakan dapat membaca pikiran Hegger.

“Benar” balas Hegger. “Sejak kabur beberapa hari lalu dan terjatuh dari tebing, perempuan itu menjadi sangat aneh dan mengatakan banyak omong kosong yang tidak aku mengerti”

Carlos menghirup aroma teh sebelum menyesapnya. Pria itu memejamkan matanya sejenak seakan menikmati hangatnya cairan menyegarkan itu melewati kerongkongannya kemudian membuka suara. “Bertukar kehidupan”

Hegger menaikkan sebelah alisnya, tak mengerti.

Carlos meletakkan cangkir itu di atas tatakan kemudian menatap lurus ke arah Hegger. “Perempuan yang bersamamu saat ini adalah reinkarnasi Navier yang datang dari masa depan, Hegger”

“Apa maksudmu?” Hegger mengernyit bingung.

“Mereka bukan bertukar jiwa, melainkan bertukar kehidupan” jelas Carlos dengan tenang.

“Navier, istrimu kini berada di kehidupan masa depan. Sedangkan Navier yang bersamamu sekarang adalah reinkarnasinya" lalu Carlos tersenyum jahil. "Apa kau sudah berkenalan dengannya?”

"Bagaimana kau tahu?"

"Karena aku yang membuatnya demikian" ucapan Carlos membuat Hegger tak mengerti.

"Karena Navier di masa sekarang selalu menolak untuk membantumu, maka dari itu, aku membawa Navier yang belum tahu apa-apa" jelas Carlos membuat Hegger perlahan mengerti maksud pria tua itu.

“Jadi, apa mereka tetap orang yang sama?”

“Bisa dikatakan seperti itu” balas Carlos membuat Hegger berpikir.

“Kalau begitu, apa dia juga bisa melepas kutukanku?”

“Tentu” balas Carlos dengan anggukan. “Selama dia memakai cincin yang sama denganmu”

RUNAWAYWhere stories live. Discover now