Penjara

73 7 0
                                    

Perlahan Blaire membuka kedua matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah atap hitam dengan secercah cahaya dengan bantuan obor yang menyala.

"Apa aku sudah mati?"

"Belum"

Sontak Blaire menoleh dan mendapati Albert, pria yang wajahnya mirip dengan Eugene, temannya.

"Eugene" panggil Blaire kemudian beranjak, mendekatkan diri ke arah jeruji besi yang mengurungnya.

"Kau datang menyelamatkanku?"

Albert menggeleng. "Saya hanya membawa makanan untuk Nona Navier"

"Eu-

"Saya Albert. Albert Gilmer, bukan Eugene" potong Albert cepat.

"Aku benar-benar tidak mengerti" ucap Blaire dengan tampang bodoh.

"Bagian mana yang Nona tidak mengerti? Bertanyalah, dan saya akan menjawab" ucap Albert.

"Eu-maksudku, Albert... kenapa aku dipenjara? Memangnya apa salahku?"

"Itu karena Nona selalu mencoba untuk kabur"

"Selalu?" Bingung Blaire. "Aku bahkan baru pertama kali menginjakkan kaki di sini. Bagaimana kau mengatakan hal itu seolah aku sudah lama menetap di sini--sebagai tahanan?"

"Apa benturan di kepala Nona membuat anda hilang ingatan?" Tanya Albert membuat Blaire geram.

"Tidak" Blaire menyahut cepat. "Aku tidak hilang ingatan. Aku masih mengingat dengan jelas namaku Blaire Reinhart, bukan Nona Navier. Dan kau Eugene, temanku--bukan Albert! Mungkin kau yang hilang ingatan"

Albert hanya menganggap ucapan Blaire hanya omong kosong, pria itu beranjak membuat Blaire mendongak.

"Kau mau kemana?"

"Aku akan memanggil tabib untuk Nona"

"Tunggu!" Blaire menahan ujung celana Albert membuat pria itu menoleh.

"Jangan pergi, jelaskan dulu padaku apa yang terjadi sebenarnya"

Albert kembali mendudukkan dirinya sedikit jauh di depan Blaire.

"Satu menit. Bertanyalah, dan saya akan menjawab"

"Kita berada di mana sekarang?"

"Penjara bawah tanah"

"Bukan, maksudku di negara, atau kota mana?"

"Wilayah bagian selatan Negeri Mazzel"

Blaire mencoba berpikir, namun ia tak menemukan nama tempat yang baru saja Albert katakan di kepalanya.

"Sekarang tahun berapa?"

Albert mengidikkan bahunya. "Entahlah... jangankan menghitung tahun, hari ini saja pun saya tidak sempat mengingatnya"

"Apa sekarang kita berada di jaman kerajaan?" Blaire menerka.

Albert mengangguk. Blaire membulat terkejut.

'Apa aku sedang bertransmigrasi seperti cerita di novel?'

"Kerajaan apa? Siapa yang memimpin?"

"Kerajaan Mazzellius, Raja... Maaf. Karena bahkan mulutku masih tidak sudi untuk mengatakan nama orang itu"

Blaire menelan ludahnya kasar. Tiba-tiba wajah Albert berubah menyeramkan saat membahas hal berkaitan Sang Raja.

"Baiklah, kalau begitu... siapa pria berambut silver itu?"

"Tuan Hegger Aldrich, Sang Penguasa wilayah selatan"

RUNAWAYWhere stories live. Discover now