Bab 17

1K 87 34
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

DLDR!!!

Warning : OOC, typo, cerita pasaran, dapat mengakibatkan darah tinggi dan emosi, dll.

Happy reading dan enjoy! 😊

.

.

.



Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, hari itu pagi-pagi sekali Sasuke sudah mendatangi sebuah rumah sakit sebelum berangkat bekerja. Tempat yang begitu familiar baginya selama lima tahun belakangan ini.

Itu karena kelakuannya sendiri yang telah membuat orang-orang khawatir.

Sasuke duduk dengan kepala yang tertunduk sembari meremas jemarinya. Sesekali ia juga memainkan kukunya yang sebenarnya bersih.

Di depannya, duduk seorang pria berkaca mata yang menggunakan jubah dokter tampak memperhatikan gerak-gerik Sasuke dengan seksama.

Yakushi Kabuto, nama pria itu. Seorang dokter spesialis yang telah menangani Sasuke selama dua tahun belakangan ini.

"Kudengar terjadi sesuatu kemarin malam."

Onyx sang pria raven akhirnya bergulir mengarah pada sang dokter. Dia memang tahu alasan kenapa Kabuto menyuruhnya datang pagi-pagi begini.

"Darimana kau tahu?" Tanya Sasuke yang sedikit memicingkan matanya. "Ah~ pasti dari para penjaga itu ya?" Dia mendengus. "Padahal orang tuaku saja kularang untuk mereka beritahu tapi... orang-orang itu malah memberitahumu."

"Kau pasienku, tentu aku harus mengetahui apapun yang terjadi padamu guna memastikan kondisimu."

Sasuke hanya tersenyum tipis mendengar jawaban Kabuto. Dia kembali menunduk, tampak tak acuh.

Namun Kabuto terus memperhatikan Sasuke.

"Jadi... apa alasannya kali ini?" Tanya Kabuto lagi. "Padahal keadaanmu sudah jauh lebih baik dalam satu tahun ini, lalu... kenapa?"

Sasuke mengendikkan bahu. "Alasan yang sama. Aku... hanya terlalu merindukannya."

Kabuto bergeming. Uchiha Sasuke yang berada di depannya memang sedikit berbeda dari minggu lalu saat konsultasi terakhir mereka.

Tatapan pria itu tampak kosong. Dan justru itulah yang paling Kabuto takutkan.

Tatapan Sasuke sama seperti dua tahun lalu saat pertama kali pria raven itu menemuinya untuk minta diselamatkan.

"Sasuke-san, sudah kukatakan padamu untuk jangan terlalu menyibukkan diri dengan bekerja bukan? Sesekali kau harus mencari udara segar dan suasana yang baru. Pergilah berlibur. Itu dapat sedikit mengurangi rasa rindumu padanya."

Sasuke menyeringai tipis. "Menurutmu itu akan berhasil?"

"Kau bahkan tidak pernah mau mencobanya selama ini."

"Ya, karena kupikir percuma." Sasuke melirik pada Kabuto. "Untuk apa aku berlibur ketika apapun yang aku lihat selalu berubah menjadi dirinya?" Tatapan Sasuke menyendu. "Hinata... selalu ada dimana-mana, aku bahkan bisa melihatnya meskipun mataku tertutup. Tapi... tak ada satupun yang nyata."

Sasuke kembali memalingkan matanya dan Kabuto pun kembali bungkam.

Selama menangani Sasuke dua tahun belakangan ini, pria itu memang lebih banyak mengalami kemajuan. Ini pertama kalinya lagi dalam dua tahun Uchiha Sasuke kembali mencoba melakukan hal yang nekat.

It's Not FineTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon