6. Kalian Percaya Orang Mati Bisa Hidup Lagi?

51 27 129
                                    

Hallo guys
Privet druz'ya kak dela?

Cie elah sok-sok'an pakai bahasa Rusia. Mentang-mentang Chandra datang dari Rusia, buat balas dendam ceritanya xixixixi

Btw, itu artinya nanyain kabar ygy
Gimana?
Semoga kalian sehat selalu ya.

Tolong dukung karyaku yang satu ini [like, comment and share] jika kalian suka 🥰

Tolong dukung karyaku yang satu ini [like, comment and share] jika kalian suka 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yang bisa kau lakukan hanyalah bertindak demi tujuanmu, tapi kau tidak akan bisa mengharapkan hasil seperti yang kau inginkan."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chandra menghela napas sembari meregangkan tubuhnya usai guru mata pelajaran terakhir keluar. "Ternyata sekolah itu berat juga ya," gumamnya.

Sejauh ini Chandra memang tak pernah merasakan bangku sekolah. Ia belajar dari rumah. Papa menyiapkan guru private untuknya. Karena biar di samping harus menambah pengetahuan. Chandra juga harus menambah pengalaman lebih banyak di lapangan. Dalam artian menjalankan misi.

"Hee?" Adit tersentak dan menoleh pada teman sebangkunya. Sejujurnya, dia percaya tak percaya Cakra ada di sampingnya atau Cakra punya kembaran? Begitu pikir Adit.

Sementara itu, tanpa basa-basi Jax dan Charlles langsung menghampiri murid baru begitu guru keluar. Bukannya menghampiri baik-baik, Jax malah menggebrak meja mereka dan melototinya. Lalu dengan cepat menggerakan tangannya dan mencekik cowok bernama Alex itu.

"Siapa lo? Dan apa maksud lo ngomong kayak gitu, HAAA?"

Adit terkaget-kaget melihat aksi Jax. Dia berusaha menghentikannya. Traumanya akan kematian sahabatnya kembali menghampiri. Tubuh Adit bergetar ketakutan seraya ditahan oleh Charlles. Lagi dan lagi, Adit menjadi manusia tak berdaya dan membuat teman barunya tersiksa.

Dari bangku depan Kris dan Dara mengurungkan niatnya keluar kelas. Lantaran Kris melihat aksi teman sekelasnya itu di belakang. Dia berdecak tak suka.

"Jax, apa yang kamu lakukan?" pekik Kris menghampiri mereka.

"Lo diem!" Tunjuk Jax dan membuat langkah Kris terhenti dan kembali menoleh pada Chandra. "Jawab pertanyaan gue!" Tuntutnya kembali pada Chandra.

"Kenapa?" Chandra menyungging senyum. "Kalian semua...." Dia melihat Adit, Charlles, Jax hingga Kris dan Dara kendati masih ada beberapa anak di kelas dan menarik perhatian mereka. "Merasa tak asing dengan wajah gue?" tanyanya ditambah smirk yang tak habis-habis ia bentuk.

Sorot matanya tak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Dia cenderung merendahkan dari tadi. Pertanyaan itu pun sukses membuat mereka terdiam sesaat.

Tak lama setelah itu, dari luar kelas terdengar suara langkah kaki berlari, hingga tiba-tiba seorang gadis berambut sebahu muncul dengan menggebrak pintu. Tubuhnya membungkuk, serta napasnya tersengal. Ia buru-buru menuju kelas itu setelah mendengar bisik-bisik soal anak baru dengan ciri-ciri yang unik. Ciri-ciri itu mengingatkannya pada seseorang.

Silent But Psycho (On Going)Where stories live. Discover now