PART 24

20 12 44
                                    

Happy reading!!!

Jika jalannya mudah
Kemungkinan kamu salah jalan.

Typo bertebaran!!!

☁️☁️☁️☁️


Pagi ini, suara bising dari dalam kelas terdengar sampai keluar. Para siswa-siswi saling melempar canda tawa satu sama lain, saat ini mereka tengah duduk di depan meja guru. Harusnya sekarang pak Tegar lah yang mengajar, tapi sampai saat ini belum terlihat batang hidung beliau. Mereka berharap jika pak Tegar lagi kena diare jadi mereka tidak perlu belajar.

Terdengar sangat kurang ajar bukan?

Tapi sepertinya dunia saat ini tidaklah berpihak pada mereka

Suara langkah kaki terdengar dari luar kelas, disusul dengan suara pintu yang terbuka. Hal itu membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah pintu, di sana Pak Tegar masuk sambil  membawa  beberapa buku di tangannya.

Semuanya yang melihat kedatangan pak Tegar langsung mendesah kecewa. 
Sedangkan Pak Tegar mengerut kening saat melihat wajah kecewa mereka.

“Kenapa muka kalian kek gak senang liat bapak masuk?” Tanya pak Tegar.

“M-mana ada pak.” Ravin menggaruk tengkuknya, ”kita malah senang kalo bapak masuk heheh,” lanjut Ravin diakhiri dengan kekehan.

Pak Tegar hanya mengangguk sebagai respon, namun salah satu dari mereka menaikan satu alisnya saat mendengar ucapan Ravin.

“Persaan lu tadi bilang pelajaran pak Tegar bikin lu bosan, terus bikin lu ngantuk.” Seketika mata Ravin langsung melotot saat mendengar ucapan yang baru saja keluar dari bibir Kevin.

Pak Tegar menatap tidak percaya ke arah Ravin.” Emang bener Rav? Kamu gak suka belajar sama bapak?”
Dengan cepat Ravin langsung menggeleng

“Gak pak, saya suka belajar sama bapak.” Jawabnya dengan cepat

Pak Tegar memicingkan mata melihat ke arah Ravin,  sedangkan pemuda itu hanya menggaruk tengkuknya melihat tatapan Pak Tegar.  Lalu setelahnya Ravin langsung menghela nafas lega saat melihat Pak Tegar yang mulai melangkah ke arah mejanya.

Kemudian mereka yang tadinya tengah duduk di lantai langsung berdiri dan terburu buru melangkah menuju ke arah bangku masing-masing.

Melihat semua muridnya telah duduk di bangku mereka, Pak Tegar langsung mengabsen satu persatu muridnya. Setelah itu, beliau langsung membuka buku paket nya.

“Sampai di mana materi kita?” Tanya pak Tegar sambil membuka bukunya.

“Tentang hidrokarbon, bapak belum menjelaskan tentang itu, Pak.”  Sahut Anggi.

Tangan pak Tegar kembali menyingkap halaman dari bukunya dan langsung mencari materi yang baru saja di beritahu oleh Anggi, dan mulai berjalan untuk menjelaskan

“Nah jadi, seperti yang kalian tau-“
Ucapan pak Tegar langsung terhenti saat seorang pemuda mengangkat tangan.

“Ada apa, Juan?” Tanya pak Tegar

“Waktu itu bapak ada ngasih kami pr tentang ikatan kimia dan contohnya.”

Dan benar saja, setelah mengatakan hal demikian semua murid langsung menatap tajam ke arah Juan, sedangkan yang di tatap hanya menaikkan alisnya. Seolah bertanya, apa?

“Loh iyakah? Bapak lupa.” Pak Tegar langsung kembali ke arah mejanya dan langsung membuka agendanya minggu kemarin.

Memang sebelumnya ada beberapa pekerjaan rumah yang di berikan, tapi pak Tegar hampir melupakan itu.

RAVINSHA [On Going]Where stories live. Discover now