PART 23

18 12 44
                                    

Happy reading!!!

Menjadi orang tua yang salah
Dapat menghancurkan hidup
seorang anak.

Typo bertebaran!!!

☁️☁️☁️☁️


Saat ini keadaan di dalam mobil hening, tidak ada yang membuka suara sama sekali, Ravin yang saat ini tengah mengendarai mobil, Keysha dan juga Garen tengah termenung sambil memandang ke arah jendela. Walaupun Keysha termenung dengan mata tertutup.

Tangan Garen bergerak memegang dahinya yang terluka, seketika pikirannya langsung terbayang kejadian beberapa menit lalu. Jujur saja dia menyesal telah melawan papanya, namun disisi lain dia juga kecewa.

Garen langsung menggeleng kan kepala mencoba menghilangkan pikiran tersebut, berbeda dengan Ravin yang tengah menatap Garen lewat kaca sambil menghela napas.

Tidak sampai setengah jam, mobil mereka berhenti tepat di parkiran yang ada di kawasan apartemen Garen, sebelum keluar Ravin membangunkan Keysha dari tidurnya, lalu mereka langsung keluar mobil dan menaiki lift menuju ke tempat Garen.

Sebelum masuk tidak lupa dirinya menekan sandi kamarnya terlebih dahulu, lalu mengajak kedua sahabatnya untuk masuk, saat sampai di dalam pandangan mata mereka langsung di buat takjub. Bagaimana rapinya ruangan tersebut.

Biasanya kamar ataupun ruangan yang ditempati oleh seorang pemuda pasti akan berantakan dan tak terurus. Namun, berbeda dengan Garen, apartemen pemuda itu terlihat sangat rapi dan bersih, meskipun Garen hanya beberapa kali menginap.

"Kalian duduk aja-" Garen tidak meneruskan kalimatnya saat melihat Keysha dan Ravin sudah duduk dan mencari posisi nyaman.

Pemuda itu menggeleng pelan." Gua ambil minum bentar."

Garen melangkah ke dapur untuk mengambil minuman yang akan dia berikan ke pada sahabatnya.

"Eh, tunggu bentar, Ren"

Garen langsung menghentikan langkahnya saat Keysha memanggilnya.

"Kenapa?" Tanya pemuda itu dengan singkat.

"Kalo ada teh ya Ren, terus campur sama es," sahut Keysha dengan cenggiran.

Pemuda itu langsung mengangguk, dan beralih ke arah Ravin. " Kalo lu, Rav?"

"Kalo gua gak usah berlebihan kek yang ono." Sambil menatap ke arah Keysha, " bikin aja gua minuman biasa, tapi pakai blender terus, masukkan buah sama yogurt, udah sih itu aja."

Dengan jengkel Keysha langsung mengeplak bahu Ravin yang ada di sampingnya, tidak lupa dengan tatapan jengkelnya.

"Gak berlebihan mata lu picek!" Ketus Keysha

Ravin tidak menghiraukan ucapan gadis itu, tangannya bergerak mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya. Sedangkan Garen hanya menggeleng dan langsung berjalan ke dapur untuk membuat kan minuman mereka.

Keysha dan Ravin sama sekali tidak ada yang membuka suara, mereka tengah fokus kepada ponsel masing-masing, hingga beberapa saat kemudian Garen kembali dengan nampan yang berisi tiga gelas minuman, dan langsung meletakkannya di atas meja.

"Ambilin kotak obat, Ren." Celetuk Keysha.

Garen yang hendak menduduki bokongnya di kursi langsung mengurungkan niat nya, kemudian menatap Keysha yang tengah menyengir. Dan dengan malas kaki garen melangkah mengambil kotak obat.

Keysha dan Ravin hanya terkekeh melihat hal itu, suatu kesenangan bagi mereka membuat orang lain kesal.

Setelah itu Garen langsung kembali ke arah mereka sambil membawa sebuah kotak obat, dan langsung memberikannya kepada Keysha,
kemudian pemuda itu langsung duduk di samping Keysha.

RAVINSHA [On Going]Where stories live. Discover now