"Kok lo gak ngasih tau gue sih faye kalo mau kesini?!"

"Iya biasanya kan juga gitu tapi lo oke oke aja" tidak lama faye seakan paham lalu menyenggol lengan syerra dengan tatapan menggoda "Ayo tadi kalian ngapain? gue liat liat cowoknya gue kenal deh"

Syerra panik. Makin menarik faye keluar dari apartemennya. Gila! jangan sampai faye tahu hubungannya dengan jayden. 

"Lo pulang deh. Gue ada urusan"

"Yey ngusir. Bilang aja mau lanjutin yang tadi kan. Cieee "

"Faye" syerra sudah mode serius yang artinya faye harus cepat cepat pergi. 

"Iya iya gue pergi nih" faye pun melambaikan tangannya sebelum masuk kedalam lift. 

Setelah teringat sesuatu syerra pun cepat cepat masuk kembali keapartemennya dan berlari kearah dapur. 

Disana jayden duduk dengan tampang bete. Bersedekap dada, muka ketekuk dan bibir yang cemberut. 

Oh so cute.. 

"Jay kamu gak apa apa kan?"

"Gak apa apa gimana kamu dorong aku kuat banget. Sakit tau syerrrr"

"Maaf maaf. Kamu sih ngapain pake aneh aneh segala. Keliatan faye kan jadinya"

"Siapa sih cewek tadi?!"

"Temen sekaligus manager aku"

"Pecat aja gak sih. Ganggu orang mau ciuman aja"

"Ciuman? siapa? " syerra pura pura tidak mengerti, duh malu sekali rasanya karena tadi syerra bersikap seakan menunggu ciuman jayden. 

"Kita lah! masa hantu. Dah lah males aku. Lain kali kalo mau ciuman aku ngajak kamu keapartemen sebelah aja. Lumayan gak ada yang ganggu"

"Dih siapa yang mau ciuman sama kamu?!" 

Jayden berdiri dari duduknya. Melangkah mendekat pada syerra. Menurunkan tubuhnya agar sejajar. Jayden pun berbisik. 

"Masih aja gengsi. Tadi aja kalo gak ada temen kamu mungkin bibir kamu udah aku bikin bengkak"

Syerra mendorong jayden menjauh. Menjaga jarak sampai membuat jayden terkekeh.

"Jangan harap kita ciuman. Dcih.. mikirnya aja aku males. Sana pulang, udah selesai kan makannya"

"Belum"

"Loh.. " syerra menunjuk piring jayden yang sudah kosong "Tuh buktinya. Kamu mau nambah lagi?"

Jayden menggeleng masih dengan senyum dibibirnya "Maksud aku makan kamu"

"Keluar! " syerra yang merasa kesal karena terus terusan digoda oleh jayden pun membuatnya menarik narik kaos jayden membawanya kearah pintu keluar "Kamu mending pulang deh. Aku pusing deket deket kamu"

"Yaah diusir" ucap jayden sok sedih. Padahal hatinya tertawa karena berhasil menggoda syerra. Lihatlah wajah yang memerah itu terlihat cantik dan menggemaskan. 

Syerra membuka pintu apartemennya berniat agar jayden segera pergi namun dibuat terkejut dengan kehadiran seorang pria paruh baya dengan beberapa orang berpakaian serba hitam berdiri dibelakangnya. 

"Om siapa ya?"

"Daddy!" 

Syerra pun menatap jayden kaget. Apa? daddy? selama mereka saling mengenal syerra baru pertama kali bertemu dengan orang tua jayden. 

"Berhenti memberontak jayden. Kamu harus segera pulang karena kita akan mengatur tanggal pernikahan mu dengan agatha"

Kedua tangan jayden mengepal. Dadanya bahkan naik turun menahan emosi untuk tidak bertengkar dengan daddy nya dihadapan syerra. 

"Menikah?" gumam syerra lirih. Kemudian menatap jayden dengan raut bingung. 

"Syer aku pulang dulu. Nanti aku jelasin semuanya sama kamu"

William mengode anak buahnya. Kemudian mereka menyeret jayden. 

"Tidak ada lagi pertemuan antara kalian"

Melihat jayden yang memberontak dengan berteriak minta dilepaskan membuat syerra akhirnya sedikit mengerti. Ada yang tidak beres antara anak dan bapak itu. 

"Lepasin jayden atau saya telpon penjaga keamanan!" teriak syerra lantang, suaranya sampai menggema dilorong apartemen. 

William berhenti melangkah. Tubuhnya berbalik menghadap syerra, menatapnya dengan tersenyum miring. 

"Jangan pernah berani ikut campur dengan urusan keluarga saya. Kamu hanya gadis biasa yang sangat mudah saya musnahkan"

"Anda pikir saya takut dengan ancaman anda.."

"Syerr" syerra mengangkat tangannya agar jayden diam. 

"Saya tidak pernah takut selagi saya benar. Apa pantas anda memperlakukan putra anda seperti ini? memaksanya untuk menikah dengan orang yang tidak dia sukai"

William tertawa. Tawa yang terdengar ejekan. Gadis seperti syerra bukan tandingannya. Entah kenapa gadis itu sangat berani melawannya. 

"Menarik" ucap william dengan melirik jayden. 

"Syer kembali keapartemen kamu. Sekarang!" teriak jayden. Sungguh jayden tidak mau jika syerra mendapat masalah. 

"Gak mau! kamu gak boleh diem gini dong jay diperlakukan semena mena sama dia! ayo mana jay yang dulu aku kenal arogan, keras kepala, kasar, tunjukin sekarang jay!"

Syerra salah. Jayden sebenarnya lemah. Sangat lemah, apalagi dihadapan orang tuanya. Ingin membalas dendam tetapi hatinya sering menolak akan hal itu mengingat mereka lah yang membuatnya lahir kedunia ini. 

Tapi mungkin juga syerra benar. Jayden tidak seharusnya terus mengalah. Ini hidupnya bukan hidup orang tuanya. 

"Jangan pedulikan anak itu. Cepat bawa jayden sekarang" titah william. 

Syerra yang ingin mengejar dihentikan oleh anak buah william dengan mendorong syerra sampai terjatuh. 

"Syerra!!" jayden kaget karena mereka berani sekali melukai syerra, ingin memastikan keadaan syerra namun pintu lift sudah tertutup. 

Jayden menutup kedua matanya. Hatinya memaki william dan juga orang orangnya.

#Jiakh gagal ciuman deh
#Winarta enaknya diapain nih gess

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Apr 28 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

HottestWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu