Bab 8: Forced Mark

97 9 2
                                    

Keadaan Joan sudah tidak sadarkan diri. Tubuhnya sangat panas. Ia hanya bisa memegang erat pakaian Daniel.

"Uh... Yejun, apa yang harus aku lakukan... " ucap Daniel dalam hati. Ia pun berpikir sejenak, kemudian dengan nekat memeluk tubuh Joan dan menggendongnya. "Lelaki ini... Omega tanpa feromon... " batin Daniel.

Daniel akhirnya membawa Joan ke rumah sakit dengan cepat. Para dokter dan perawat disana kemudian dengan cepat memberikan pertolongan pertama. Namun ketika hendak disuntikkan penekan heat, dokter itu terkejut akan keadaan Joan dan menyuruh perawat untuk menghentikan jarum suntik yang akan menembus lengan lelaki omega itu.
"Sebentar Sus... Pria ini tidak memiliki feromon karena sesuatu, bukan karena bawaan lahir! Ia tidak memiliki kelenjar feromon karena operasi. Kasus ini tidak bisa diberikan penekan heat secara sembarangan. " ucap sang dokter sambil menunjukkan letak dimana kelenjar feromon yaitu di bawah dagu dan di bagian bawah perut.

Salah satu perawat tertegun ketika mengecek belakang leher Joan, dimana bekas gigitan yang cukup dalam nampak membiru dan urat-urat kehitaman terlihatan menjalar disekitarnya. "Dok, i-ini tidak bisa diberikan injeksi penekan, bisa-bisa pasien akan meninggal!" kata sang perawat agak panik.

Kedua dokter yang menangani Joan mengangguk. Salah satu diantaranya kemudian bergegas pergi keluar untuk menemui orang yang mengantarkan Joan.

"Apakah anda suami dari pasien?" ucap sang dokter.

Daniel terkejut mendengarnya, "bukan... Aku atasan nya. Kebetulan ia adalah sekretarisku, " ucap Daniel.

Dokter itu tampak panik. Ia kemudian menyuruh Daniel untuk segera menghubungi suami atau pacar dari Joan agar segera kesini, karena bekas mark mulai menghitam. Karena kali ini apabila Joan tidak segera mendapatkan mark dalam bentuk gigitan di lehernya ia akan meninggal. Karena Joan bukanlah murni omega yang lahir tanpa feromon, tetapi ada sesuatu yang salah dari kelenjar feromonnya jadi harus diangkat dari tubuhnya. Dokter itu berusaha untuk menjelaskan secara detail agar Daniel tidak berprasangka buruk.

"Baik... Baik... Aku akan menelepon pacarnya. Tunggu sebentar ya dok, " ucap Daniel kemudian mencari nomor Zaach.

Dokter itu mengangguk, kemudian menunggu Daniel. "Pasien Lee hanya memiliki waktu 30 menit lagi... Jadi saya mohon Tuan segera mengabari seseorang yang bertanggungjawab atas bonding Joan, " ucapnya.

Sudah 25 menit Daniel mencoba menelepon Zaach berkali-kali namun sayangnya lelaki alpha berambut blonde itu tidak mengangkat teleponnya. Daniel mulai cemas, ia juga menghubungi ajudannya untuk mencari pria alpha sialan yang bertanggungjawab atas Joan. Hingga pada akhirnya setelaj ratusan kali menelpon, Zaach menjawab panggilan Daniel.

"Uh.. Siapa malam-malam begini? Ah, penipu ya? Spam?" ucapnya dengan santai. Terdengar samar-samar musik DJ yang keras dan semarak.

"Halo, aku Daniel. Mr. Lee... Ah, maksudku pacarmu sedang kritis dan membutuhkan mark serta feromon dari dirimu, bisakah kau ke Rumah Sakit XX Zacch?"

Zaach di seberang telepon tampak tidak memperhatikan apa yang dibicarakan oleh Daniel. Alpha kurangajar itu malah terdengar tertawa terbahak-bahak bersama rekan-rekannya sepertinya di sebuah bar.

"Kumohon dengarkan aku Zaach Sialan! " Teriak Daniel yang mulai kesal dengan tingkah Zaach.

"Ya, biarkan saja dia mati. Kemarin aku dengar ia memang ingin bunuh diri. Kau tak perlu mengurusnya, Daniel. Jika kau tahu bagaimana sikap Hyung, kau akan kesal sendiri, " ucap Zaach dengan santai nya.

Rahang Daniel mengerat dan mulai penuh amarah, "tapi kau lah yang memberinya mark! Kau yang harusnya bertanggungjawab. Alpha macam apa. Kau sungguh busuk Zaach!"

Zacch tertawa di balik telepon, "mark? Siapa bilang aku yang memberinya mark. Dia sudah ditandai lebih dulu sebelum mengenal aku. Jika kau ingin tahu siapa yang menandainya, kau bisa pergi ke penjara xx bilang saja, kasus perampokan 5 tahun yang lalu. Seorang pria bermata satu, nah itu dia alpha yang menandai Joan."

Tangan Daniel bergetar ketika mendengar Zaach dengan santai menjelaskan itu semua. Suasana hening seketika. Daniel sudah tidak bisa berkata-kata...

"Lima tahun yang lalu... Aku..."

"Ah, Yejun... Yejun... Jangan pergi, maafkan aku, jika saja aku datang lebih cepat..."

"Daniel, aku tahu... Hidupku tidak akan lama.. Tapi di akhir-akhir kehidupanku, aku bertemu kembali sosok sahabat masa kecilku. Apa kau tahu? Sahabatku ini yang pertama kali mengajariku arti keluarga. Ah, akan senang jika kau kembali dari Dubai lebih cepat. Aku bisa memperkenalkan seorang lelaki omega yang...yah, menurutku ia juga manis walau memang memiliki sifat keras kepala. Astaga aku tertawa karena kadang ia sangat serius dengan sesuatu hal. Oh iya, rumahnya sangat indah dan asri. Hutan buatannya sangat luas. Rumahnya mewah tapi sangat asrtistik karena ayahnya seorang arsitek. Oh... iya aku jadi ingat. Ibunya sangat menyukai ku, Daniel... Bahkan ia sempat ingin mengangkatku sebagai putra, namun aku tidak mau, karena aku masih sayang dengan keluarga angkatku yang dulu. Ibunya bilang aku mepunyai feromon bunga lili yang lembut dan manis. Kami juga mempunyai hobi yang sama yaitu menanam bunga amarilis. Di depan rumahnya, bunga itu tumbuh liar, kadang sampai menyerupai sebuah ladang kecil. Bunga musim semi itu sangat cantik Daniel walau ia tidak memiliki aroma... "

Lamunan Daniel terpecah ketika Zaach terus menerus memanggilnya.

"Halo, Ah Dan, bagaimana? Joan sudah tidak berguna lagi bagiku, ia sangat menyebalkan seperti parasit. Sudahlah, jika kau memang tidak ingin menandainya, panggil saja polisi atau biarkan saja dia mat-" ucao Zaach yang sepertinya telah mabuk.

"Tidak!! " Daniel dengan keras menolak tawaran Zaach.

Tiba-tiba dokter yang tadi memberitahu kondisi tentang Joan keluar dari ruang intensif bagi omega. Ia berlari menuju Daniel. "Bagaimana Tuan? Dimana sang alpha yang bertanggungjawab? Tinggal tersisa waktu 2 menit lagi. Jika tidak ia tidak akan tertolong. Aliran napasnya juga sudah menurun, " ucap sang dokter dengan cemas.

Tangan Daniel bergetar hebat. Ia menghela napasnya yang panjang dengan cemas dan ragu-ragu. "Apakah alpha lain dapat membantunya dok? Kekasih nya sudah meninggalkan nya... "

Dokter itu sedikit terkejut dengan perkataan Daniel. Tapi ia mengangguk, asalkan seorang alpha, baik alpha lain masih bisa memberikan mark apabila pasangan dari sang omega meninggal/ karena mark secara paksa.

Dengan terburu-buru mereka berdua kemudian masuk kedalam ruang intensif. Tubuh Joan sudah tergelrtak lemas dengan posisinya yang sedikit miring ke samping. Tampak bagian belakang leher bekas gigitan sudah lebam dan berwarna biru. Perawat dan dokter yang lain ketika melihat Daniel lalu buru-buru membersihkan area belakang leher Joan dengan cairan antiseptik dan menyuntikkan sejenis cairan untuk menekan gigitan alpha yang sebelumnya dan menggantinya dengan gigitan alpha yang baru.

Daniel naik ke atas bed dan mendekati Joan dengan perlahan dan membelai rambut berwarna kecoklatan itu secara lembut. Tubuh Joan yang mulai mendingin membuat pikiran Daniel mulai kemana-mana mengingatkan akan mendiang istrinya. Ia tidak ingin kejadian Yejun terulang lagi. Daniel menatap Joan agak lama, sebelum akhirnya Dokter memberikan aba-aba untuk melakukan mark.

Sejurus kemudian taring dan gigi Daniel mulai menembus leher Joan. Lelaki omega itu tiba-tiba mengejang hebat, namun dokter dan perawat memegangi tangan dan kakinya. "Teruskan bondingnya Tuan, jangan dilepaskan sebelum kejangnya berhenti... " ucao sang dokter.

Daniel mencoba bertahan, ia menutup matanya dan merasakan sebagian aliran feromonnya masuk ke dalam tubuh Joan. Seperti sebuah alat kejut listrik bervoltase rendah. Listrik itu keluar dari tubuh Daniel menuju tubuh Joan. Kesemutan dan rasa yang tidak bisa di deskripsikan menjalar hingga ke ubun-ubun Daniel. Sedikit demi sedikit, tangan Joan mulai bergerak dan menggapai sprei, meremasnya dengan kuat. Kesadarannya perlahan-lahan mulai pulih kembali.

****

[BL ABO] AmarylisWhere stories live. Discover now