Part 73

3.3K 312 6
                                    

"Hiks hiks hiks kalian siapa? Kenapa bisa kalian yang ada disini? Bukan Lian hiks hiks" Tangis Abel pecah saat melihat dirinya bangun tanpa busana bersama dua pria seperti preman dengan keadaan yang sama

"Gausah nangis berisik!!! Ini semua udah jadi konsekuensi buat kamu karena kamu udah berani macem-macem sama Pak Lian ngerti!!!" Bentak salah satu pria

"Kalian siapa! Orang suruhan Lian iya!! Gue mau Lian! Bukan kalian!! Panggil Lian sekarang hiks hiks" Ucap Abel

"Pak Lian gak tertarik dengan jalang kecil seperti kamu! Kamu tau? Bahkan Jalang kelas kakap pun pernah coba rebut Pak Lian dari Bu Meera. Sekarang nasibnya? Tragis! Dia berakhir di kuburan!"

"Mau lu bernasib sama seperti dia? Hah!!!" Bentak pria yang lain

"Pak Lian gak akan biarin orang yang udah bikin keluarga nya sedih itu hidup tenang! Apalagi ngusik istri tercintanya, Pak Lian gak akan segan-segan bunuh lu hari ini juga! Ngerti!"

"Gausah macem-macem sama keluarga Dirgantara! Atau lu bakal mati di tangan mereka!" Timpal pria kedua

"Hiks hiks, iya gue janji. Gue gak akan ganggu Pak Lian lagi. Gue gak akan gangguin dia atau bahkan istrinya" Ucap Abel lemas

"Ambil hp lu! Kirim pesan ke Bu Meera dan minta maaf sama dia! Bilang kalo lu gak akan gangguin mereka lagi dan bilang kalo lu mau pergi jauh! Cepet!" Perintah pria kedua

Abel pun melakukan apa yang di minta oleh anak buah Lian. Abel segera mengirimkan pesan pada Meera berupa permintaan maafnya pada wanita itu.

"Sekarang blokir nomor Bu Meera dan Pak Lian, setelah itu lu hapus kontaknya! Cepet!!" Bentak pria kedua

Abel kembali melakukan apa yang di pinta oleh kedua anak buah Lian sembari di awasi oleh mereka

"Oke bagus, sekarang kita main sekali lagi baru kita berdua pergi. Ayo sayang" Ucap salah satu pria yang langsung meremas payudara Abel

Abel hanya pasrah badannya di gunakan oleh kedua pria asing yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Padahal Abel sudah berkhayal pagi ini dia bangun dengan melihat wajah tampan Lian di sampingnya. Badan polos Lian yang memeluk dirinya dan mungkin kembali melakukannya di pagi hari setelah mereka bangun. Nyatanya itu hanya hayalan palsu Abel, kenyataan nya sekarang dia justru menjadi jalang untuk kedua anak buah Lian di kamar kosnya sendiri.

Sedangkan di tempat lain, Lian justru tengah merasakan kenikmatan saat miliknya kembali di servis oleh mulut istrinya.

"Oughh sayang, enak ahhh" Desah Lian

"Terus Ca, lebih Cepat ahhh"

"Shittt!! Lidah kamu sayang ahhhh"

"Lidah kamu bener-bener nakal ahhh" Racau Lian

"Sayang faster, mau keluar ahhh sayang ouhhhh"

"Ahhhhh" Desah Lian yang berhasil mendapatkan pelepasan nya

Meera kembali merebahkan tubuhnya di sebelah Lian.

"Sayang bilang dulu kek kalo mau mainin si gemoy. Tadi mas kan masih tidur tiba-tiba kamu mainin si gemoy" Ucap Lian

"Ya habisnya tadi pas mau meluk kamu gak sengaja kaki aku nyenggol si gemoy. Dia bangun yaudah aku boboin aja sekalian, mumpung lagi pengen juga mainin dia hehe" Balas Meera

"Ya tapi mas yang kaget sayang. Kirain mas mimpi basah, ternyata beneran lagi di jilatin sama kamu" Balas Lian

"Hehe ya aku lupa, kalo tadi habis subuhan kamu minta jatah. Bangun-bangun agak kaget karena bugil terus liat di bawah selimut ada yang lagi berdiri lucu banget hehe" Balas Meera

LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang