Part 2

4.6K 288 5
                                    

"Woyyy, liatin apaan sih lu dari tadi Ro?" Tanya Lian sembari menepuk pundak Varro

"Noh, liatin bocil yang habis di pecat. Kasian banget" Balas Varro seraya menunjuk keberadaan Meera pada Lian

"Siapa? Cewe lu?" Tanya Lian seraya melihat ke arah yang di tunjuk oleh Varro

"Bukan"

"Adek gue" Balas Varro

"Hah? Sejak kapan lu punya adek anjir? Adek-adek an lu ya?" Tanya Lian

"Ck, tumben banget sih lu kepo? Biasanya juga gak peduli sama hidup orang" Balas Varro

"Ya gue kaget aja nyet, gue temenan sama lu gak sehari dua hari. Gue juga tau seluk beluk keluarga lu, lu kan anak tunggal. Kenapa bisa tiba-tiba punya adek, mana cewek lagi" Ucap Lian

"Anjir? Bertahun-tahun gue temenan. Baru ini lu ngomong panjang lebar Li, hahahaha progres yang cukup bagus bro. Pertahankan ya" Balas Varro terkekeh

"Ck, anjing lu" umpat Lian

"Hahaha ntar deh pas di kantor gue ceritain, intinya tuh bocah sekarang tanggung jawab gue. Gue juga sering tinggal di rumah dia buat jagain dia dan Nabila" Balas Varro

"Nabila kan cewek lu bukan sih?" Tanya Lian

"Iya bener, nah tuh bocah kakaknya Nabila" Balas Varro sembari menunjuk ke arah Meera

Lian tak menjawab ucapan Varro lagi, ia hanya diam seraya memperhatikan gadis yang tengah berada di luar cafe

Sedangkan di sisi lain, Almeera tengah mendudukan dirinya tepat di depan cafe. Dirinya masih sangat lemas menerima kenyataan bahwa dia telah di pecat. Almeera bingung, bagaimana kehidupannya dan adiknya jika ia tidak bekerja, bagaimana dia makan dan bagaimana dia bisa membayar uang kuliah Qeela setiap semester nya. Semua itu terus berputar pada otak Almeera.

Almeera sebenarnya gadis yang sangat pintar, ia bahkan lulus dengan nilai terbaik di kampusnya. Namun sayangnya, nasib nya tidak semulus itu. Dia berjuang mencari kerja kemana-mana, mengirim lamaran ke beberapa perusahaan pun tak pernah mendapatkan feedback. Sampai akhirnya, cafe itu membuka lowongan sebagai admin dan Almeera di terima.

Kinerja Almeera yang cekatan dan teliti membuat pemilik cafe kagum padanya, sehingga Almeera di percaya untuk mengurus keuangan cafe. Namun, karena kelalaiannya yang sering kali terlambat kerja membuat sang owner pun kecewa padanya. Hingga puncaknya hari ini, dia kembali membuat sang owner kecewa hingga akhirnya memecat dirinya.

"Udah gausah sedih, gue janji gue bakal bantu lu cari kerja" Ucap Varro yang telah menghampiri Almeera dan duduk di sampingnya

"Ck, gue bodoh banget ya ro. Udah tau cari kerja susah, sekalinya dapet kerjaan enak malah gue sia-sia in. Padahal Kak Linda baik banget sama gue, dia udah mempercayai gue ngurus keuangan cafe. Dia bahkan sangat baik sama gue, tapi karena kebodohan gue malah bikin dia kecewa sama gue" Balas Meera menyesal

"Nyesel kan sekarang? Tapi percuma semua udah terlambat meer. Sekarang yang terpenting lu bisa janji sama diri lu sendiri, jangan pernah remehin sesuatu"

"Sebagian orang menganggap waktu itu adalah uang, dan lu harus bisa menghargai waktu untuk kedepannya. Karena lu gabisa bayar berapa waktu orang yang udah terbuang karena keteledoran lu meer" Ucap Varro

"Hiks hiks lu bener ro, gue nyesel hiks hiks" Balas Almeera terisak

"Sutss sutss udah udah, gausah nangis. Jadiin ini pembelajaran aja buat lu untuk kedepannya. Udah ya jangan nangis, untuk kehidupan kalian berdua sementara biar gue yang tanggung sampe lu dapet kerja lagi. Lu gak usah khawatir yaa, gue gak akan biarin lu dan Qeela kenapa-napa. Kalian berdua tanggung jawab gue meer" Ucap Varro sembari menarik Almeera ke dalam dekapannya

LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang