MANDALA C. : 41. Happy or Bad Day?

1.7K 126 19
                                    




HAPPY READING.

💢Please don't be reader's silent💢





MANDALA COME BACK!!!
MAAF BANGET BARU SEMPET UP, LAMA BANGET YA NUNGGUNYA?

VOTEMEN JANGAN LUPA!













***




Malam yang panjang untuk Meisya, bagaimana tidak? Dalam satu malam ini ia sudah harus melewati beberapa situasi menyebalkan. Berawal dari negoisasi dengan sang kekasih gelapnya untuk datang dan menemaninya ke acara Dania, selanjutnya Mandala yang tiba-tiba memutuskan perjanjian yang ia buat sendiri!, lalu cowok itu mengirim Ankaa kepadanya?

Hell? Terus moment flashback Ankaa yang bikin dirinya harus ikut larut dan terpaksa sedikit meredakan rasa kesalnya pada Mandala?!

Belum lagi sekarang dihadapannya sudah ada Dania yang menyambut baik kedatangan mereka-Meisya dan Ankaa, seakan tidak pernah ada masalah di antara keduanya.

Gadis itu menyambut kedatangannya dengan senyum yang teramat manis dan ramah, Meisya merasa senang? Tentu tidak. Gadis ber-dress hitam pekat itu malah merasa ada yang mencurigakan.

"Hai, thanks udah dateng ke party gue." Sambutnya dengan sangat exited.

Dania exited padanya?

Meisya dengan ragu menjabat tangan musuhnya yang malam ini terlihat begitu cantik. Tidak seperti perannya disekolah yang menjadi cabe-cabean plus gila hormat. Cihhh! Meisya jadi ingin menampar wajah kakak kelasnya saat mengingat perihal itu, berharap Dania cepat sadar dan kembali ke setelan aslinya.

Munafik!

"Hm." Sahut Meisya.

Meski bohong kalau dirinya merasa tenang dengan semua sikap kebalikan yang ditunjukkan Dania padanya.

Ankaa menepuk pundak Meisya pelan, dengan dagunya cowok itu menunjuk ke segerombol teman-temanya yang sudah datang dari tadi, jangan lupakan disana juga ada Mandala bersama Celline. Membuat hati Meisya mendadak bergemuruh.

"Gue kesana dulu, jangan aneh-aneh! Kalo mau pulang lo tinggal cari gue." Bisik Ankaa padanya.

Terkejut dengan ucapan cowok di sampingnya, reflek gadis itu mendorong punggung Ankaa untuk segera pergi dari hadapannya. "Ishh bawel banget! Sono pergi tinggal pergi lo!"

Sedikit membuat Dania heran, namun sepertinya gadis itu tidak begitu peduli dengan interaksi kedua manusia di depannya.

Sekarang barulah semuanya menjadi sedikit terlihat normal saat Meisya melihat kakak kelasnya tersenyum remeh kepadanya.

Oh jadi gini mainnya? Dania bakal bersikap baik seolah-olah mereka teman dekat saat ada orang lain, lalu ketika ia sendiri, penyihir itu bakal berubah wujud bahkan sifatnya juga.

"What's wrong?" Selidik Meisya.

Dania berkacak pinggang setelahnya, menatap Meisya dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan pandangan menilai. "Seriously? Lo ke Party gue pakek dress hitam gini?" Tanya Dania sebelum kembali menatap Meisya. "Gue ragu kalo lo mau ikut rayain ulang tahun gue." Remehnya.

Meisya terbatuk sesaat lalu tersenyum smirk didepan Dania, ia mencondongkan tubuhnya mengarah ke hadapan Kakak kelasnya dengan angkuh.

Perhatiannya berporos pada Dania sekarang. "Lah?" Takjub Meisya kala lawan bicaranya dapat menebak isi pikirannya.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀWhere stories live. Discover now